Bandara Internasional Lombok Dioperasikan 24 Jam
A
A
A
LOMBOK - Bandara Internasional Lombok Praya, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dioperasikan selama 24 jam untuk beberapa hari ke depan. Hal ini dilakukan untuk mengevakuasi para wisatawan yang ada di pulau Lombok sejak diguncang gempa bumi berkekuatan 7 Skala Ritcher pada Minggu 5 Agustus 2018 malam.
"Adanya ribuan wisatawan (mancanegara) yang pulang ke negaranya, otomatis bandara dioperasikan 24 jam sejak kemarin, dan ada tambahan 18 penerbangan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Sutopo menjelaskan, jika saat ini para turis atau wisatawan yang dievakuasi dari wilayah NTB nantinya akan dibawa ke Surabaya atau ke Bali untuk selanjutnya melakukan penerbangan ke negara asal bagi turis asing. "Atau tetap menginap di wilayah yang dievakuasi oleh tim SAR gabungan, sehingga semuanya (evakuasi) berjalan dengan baik dan tidak ada keluhan," ucapnya.
Namun proses evakuasi bukan tanpa masalah, dia menjelaskan bahwa masalah terutama terjadi di Pelabuhan Bangsal di Lombok Utara karena daerah tersebut dihantam gempa yang sangat keras. Kondisi permukiman hampir 60% hancur dan masyarakat juga masih mengungsi.
Sutopo juga menjelaskan mengenai proses evakuasi masyarakat yang berasal dari Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, yang belum berjalan baik. Keadaan tersebut sempat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang menyewakan kendaraan untuk mengangkut wisatawan ke bandara dengan tarif tinggi bahkan sampai jutaan.
"Belajar dari pengalaman itu, pada hari ini sebagaian juga sudah disiapkan kendaraan-kendaraan untuk mengantar wisatawan ke Bandara Internasional Lombok," ujarnya.
"Adanya ribuan wisatawan (mancanegara) yang pulang ke negaranya, otomatis bandara dioperasikan 24 jam sejak kemarin, dan ada tambahan 18 penerbangan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Sutopo menjelaskan, jika saat ini para turis atau wisatawan yang dievakuasi dari wilayah NTB nantinya akan dibawa ke Surabaya atau ke Bali untuk selanjutnya melakukan penerbangan ke negara asal bagi turis asing. "Atau tetap menginap di wilayah yang dievakuasi oleh tim SAR gabungan, sehingga semuanya (evakuasi) berjalan dengan baik dan tidak ada keluhan," ucapnya.
Namun proses evakuasi bukan tanpa masalah, dia menjelaskan bahwa masalah terutama terjadi di Pelabuhan Bangsal di Lombok Utara karena daerah tersebut dihantam gempa yang sangat keras. Kondisi permukiman hampir 60% hancur dan masyarakat juga masih mengungsi.
Sutopo juga menjelaskan mengenai proses evakuasi masyarakat yang berasal dari Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, yang belum berjalan baik. Keadaan tersebut sempat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang menyewakan kendaraan untuk mengangkut wisatawan ke bandara dengan tarif tinggi bahkan sampai jutaan.
"Belajar dari pengalaman itu, pada hari ini sebagaian juga sudah disiapkan kendaraan-kendaraan untuk mengantar wisatawan ke Bandara Internasional Lombok," ujarnya.
(wib)