Gempa Lombok Tak Picu Aktivitas Vulkanik Gunung Agung dan Rinjani
A
A
A
BANDUNG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan aktivitas Gunung Agung di Bali dan Gunung Rinjani di Lombok masih normal, meski gempa berkekuatan 7.0 SR melanda kawasan tersebut pada Minggu malam 5 Agustus 2018.
"Dari pemantauan teman-teman kami di sana, dua gunung api (Rinjani dan Agung) tidak ada kenaikan aktivitas," ujar Kepala PVMBG, Kasbani, Senin (6/8/2018).
Kasbani mengatakan, gempa yang terjadi di Lombok disebabkan oleh sesar-sesar di lereng utara Gunung Rinjani dengan titik pusat berada di daratan. Akibat gempa tersebut membuat 91 orang meninggal dunia dan ratusan bangunan rusak.
Menurut Kasbani, gempa itu juga membuat pos pengamatan di dekat Gunung Rinjani dan Gunung Agung rusak dengan dinding bangunan mengalami retak.
"Meski begitu, alat pemantauan kami masih dalam kondisi berjalan dengan baik. Hanya posisinya saja mengalami perubahan," kata dia.
Saat ini, kata dia, tim dari PVMBG tengah berupaya untuk memperbaiki posisi dua alat yang miring agar proses pengamatan Gunung Rinjani dan Gunung Agung tetap berfungsi dengan baik.
"Tidak ada rencana penggantian, karena alat masih berfungsi. Cuman penempatannya kembali," kata dia.
"Dari pemantauan teman-teman kami di sana, dua gunung api (Rinjani dan Agung) tidak ada kenaikan aktivitas," ujar Kepala PVMBG, Kasbani, Senin (6/8/2018).
Kasbani mengatakan, gempa yang terjadi di Lombok disebabkan oleh sesar-sesar di lereng utara Gunung Rinjani dengan titik pusat berada di daratan. Akibat gempa tersebut membuat 91 orang meninggal dunia dan ratusan bangunan rusak.
Menurut Kasbani, gempa itu juga membuat pos pengamatan di dekat Gunung Rinjani dan Gunung Agung rusak dengan dinding bangunan mengalami retak.
"Meski begitu, alat pemantauan kami masih dalam kondisi berjalan dengan baik. Hanya posisinya saja mengalami perubahan," kata dia.
Saat ini, kata dia, tim dari PVMBG tengah berupaya untuk memperbaiki posisi dua alat yang miring agar proses pengamatan Gunung Rinjani dan Gunung Agung tetap berfungsi dengan baik.
"Tidak ada rencana penggantian, karena alat masih berfungsi. Cuman penempatannya kembali," kata dia.
(sms)