Densus 88 Antiteror di Blitar Amankan Pedagang Elpiji yang Ramah
A
A
A
BLITAR - LS, warga Desa Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar yang diamankan Tim Dengus 88 anti teror adalah pedagang gas elpiji. Di mata warga sekitar, LS tidak pernah memperlihatkan prilaku sosial yang tidak lazim. Ayah tiga anak itu tidak menutup diri dari lingkungan.
Dia bergaul seperti umumnya warga lainnya. LS juga selalu menunjukkan sikap ramah kepada warga lainnya. "Kalau warga bekerja bakti yang bersangkutan juga ikut. Intinya tidak ada yang aneh dalam pergaulan sosialnya, "ujar Ketua RW 02 Risdianto kepada wartawan Sabtu (4/8/2018).
Satu satunya yang berbeda adalah model celana yang dikenakan LS, yakni selalu cingkrang (di atas mata kaki). Namun demikian dalam sehari hari tidak berpenampilan baju gamis dan semacamnya.
LS juga tidak pernah menghadiri undangan tahlil atau yasinan di masyarakat. Bagi warga di lingkungan, kata Risdianto hal itu (tidak ikut tahlil) bukan persoalan. Karenannya saat mendengar LS ditangkap Densus 88 di sebuah mushola jalan Kenari Kota Blitar, Risdianto cukup kaget.
"Sebab memang sehari hari seperti umumnya warga yang lain, "terangnya. Sepengetahuan Risdianto, LS juga tidak pernah kemana mana. Yang bersangkutan lebih banyak di rumah menunggu dagangan gas elpiji.
Dalam penggeledahan tim densus 88 di rumah LS Sabtu sore ini (4/8/2018), Risdianto diminta turut menyaksikan. Sejumlah barang diamankan. Yang diingat Risdianto di antaranya kartu perdana selular.
Dia tidak melihat adanya senjata, buku, atau catatan yang mengarah pada aktivitas terorisme. "Yang saya lihat di antaranya nomor perdana, "katanya.
Kasat reskrim Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono membenarkan adanya penangkapan dan penggeledahan rumah terduga teroris. Namun dalam hal ini polres Blitar hanya membantu. "Terkait apa saja yang dilakukan di dalam rumah, kami kurang tahu, "papar Heri.
Seperti diketahui, usai penggeledahan, tim densus langsung bergegas meninggalkan lokasi. LS diduga termasuk jaringan terduga teroris yang diamankan di wilayah Kecamatan Wlingi dan Gandusari, Kabupaten Blitar sebelum lebaran lalu.
Dia bergaul seperti umumnya warga lainnya. LS juga selalu menunjukkan sikap ramah kepada warga lainnya. "Kalau warga bekerja bakti yang bersangkutan juga ikut. Intinya tidak ada yang aneh dalam pergaulan sosialnya, "ujar Ketua RW 02 Risdianto kepada wartawan Sabtu (4/8/2018).
Satu satunya yang berbeda adalah model celana yang dikenakan LS, yakni selalu cingkrang (di atas mata kaki). Namun demikian dalam sehari hari tidak berpenampilan baju gamis dan semacamnya.
LS juga tidak pernah menghadiri undangan tahlil atau yasinan di masyarakat. Bagi warga di lingkungan, kata Risdianto hal itu (tidak ikut tahlil) bukan persoalan. Karenannya saat mendengar LS ditangkap Densus 88 di sebuah mushola jalan Kenari Kota Blitar, Risdianto cukup kaget.
"Sebab memang sehari hari seperti umumnya warga yang lain, "terangnya. Sepengetahuan Risdianto, LS juga tidak pernah kemana mana. Yang bersangkutan lebih banyak di rumah menunggu dagangan gas elpiji.
Dalam penggeledahan tim densus 88 di rumah LS Sabtu sore ini (4/8/2018), Risdianto diminta turut menyaksikan. Sejumlah barang diamankan. Yang diingat Risdianto di antaranya kartu perdana selular.
Dia tidak melihat adanya senjata, buku, atau catatan yang mengarah pada aktivitas terorisme. "Yang saya lihat di antaranya nomor perdana, "katanya.
Kasat reskrim Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono membenarkan adanya penangkapan dan penggeledahan rumah terduga teroris. Namun dalam hal ini polres Blitar hanya membantu. "Terkait apa saja yang dilakukan di dalam rumah, kami kurang tahu, "papar Heri.
Seperti diketahui, usai penggeledahan, tim densus langsung bergegas meninggalkan lokasi. LS diduga termasuk jaringan terduga teroris yang diamankan di wilayah Kecamatan Wlingi dan Gandusari, Kabupaten Blitar sebelum lebaran lalu.
(pur)