Ini 'Fatwa' Ustaz Abdul Somad soal Pembakaran Hutan dan Lahan

PALEMBANG - Pembakaran hutan dan lahan merupakan perbuatan atau perilaku merugikan karena berdampak buruk kepada masyarakat luas. Menurut Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam Tablig Akbar di Mapolda Sumsel, Jumat (3/8/2018), selain sangat merugikan perbuatan itu juga mencoreng nama baik bangsa dan negara.

Menurut UAS, membakar lahan atau hutan adalah perbuatan tidak bertanggung jawab. Bahkan perilaku itu merugikan masyarakat, apalagi berbarengan dengan pelaksanaan Asian Games 2018. "Jangan masyarakat membakar lahan, nanti itu bisa berdampak pada atlet Asian Games. Coba kita bayangkan kalau sudah kabut asap dan gelap, pasti atlet lari susah, karena pasti tak nampak nanti arah larinya kemana dan juga garis finisnya di mana," ujarnya UAS disambut tawa jemaah tablig akbar. Pengajian di Mapolda Sumsel dihadiri Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, dan anggota TNI/Polri.

UAS juga mengingatkan masyarakat untuk turut membantu menyukseskan Asian Games yang tinggal dua pekan lagi. Untuk diketahui, Asian Games yang diikuti 45 negara di Asian akan berlangsung 18 Agustus hingga 2 September 2018. "Ayo dukung Asian Games yang akan digelar di Kota Palembang ini, kalau lancar kita senang dan tidak malu dipandang tamu dari berbagai Negara lain di Asia," katanya.

Kebakaran hutan dan lahan di Sumsel menjadi perhatian serius menjelang Asian Games ke-18 di Kota Palembang dan Jakarta. Pasalnya, Asian Games berlangsung di saat puncak musim kemarau yang sangat rawan terjadi kebakaran.

Pemerintah melalui instansi terkait terus melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan. Ratusan personel TNI dan Polri telah ditempatkan di daerah–daerah rawan. Bahkan, Panglima TNI dan Kapolri secara bersamaan akan memimpin Apel Siaga Karhutla secara besar–besaran di halamam Griya Agung Palembang, Jumat (3/8/2018) sore.

Menurut agenda yang dikeluarkan Bagian Protokol Setda Provinsi Sumsel, apel siaga ini digelar pukul 15.30 WIB. Selain personel TNI, Polri dan Tagana, apel ini juga diikuti pihak terkait lain seperti swasta dan perkebunan.