Adam Meninggal Dunia, DPRD Segera Panggil Pihak RSUD Sidimpuan
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Komisi III DPRD Kota Padangsidimpuan segera memanggil pihak RSUD Kota Padangsidimpuan dan tim medis yang menangani Adam Saputra (15), pasien usus buntu dan gizi buruk warga Sabungan, Hutaimbaru, Kota Padangsidimpuan.
Adam menghembuskan nafas terakhirnya di di RSU Adam Malik Medan pada Senin malam (20/7/2018) setelah berjuang menahan sakit pascaoperasi usus buntu di RSUD Padangsidimpuan beberapa waktu lalu. Pascaoperasi itu, Adam mengeluarkan darah dan bau yang tidak enak dari perutnya hingga akhirnya meninggal dunia.
“Secepatnya, kami akan panggil pihak RSUD Padangsidimpuan dan tim dokter yang menangani pasien itu,” kata anggota Komisi III DPRD Padangsidimpuan, Khoiruddin Nasution, di Padangsidimpuan.
Dia menjelaskan, pemanggilan tim medis tersebut guna mempertanyakan rekam medis pasien sebelum mereka mengambil tindakan operasi. Pihaknya tidak bisa menyimpulkan tentang apa yang terjadi pada anak itu sebelum mengetahaui rekam medis dan penjelasan dari tim doketr yang menangani Adam.
“Jangan menyimpulkan sepihak, tentang penyebab darah dan nanak itu keluar dari perut pasien sebelum mengetahui rekam medis,” tutur politisi asal Partai Demokrat itu.
Dia mengingatkan kepada seluruh tim medis yang bertugas di rumah sakit milik pemerintah itu agar mengeluarkan kalimat-kalimat yang santun. Sebab, beberapa hari sebelum pasien dinyatakan meninggal, dokter yang menanganinya itu mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dia ucapkan.
“Jangankan darah dan nanah, matipun bisa. Ini satu kalimat yang tidak pantas dikeluarkan oleh seorang dokter, karena dia harus memotivasi pasien, bukan malah menjatuhkan mental pasien,” tandas anggota dewan yang juga Ketua KAHMI Kota Padangsidimpuan itu.
Lebih lanjut kata Khoiruddin, Direktur RSUD juga akan diminta penjelasan terhadap sistem penanganan pasien ketika dirawat di RSUD Padangsidimpuan. Sebab, berdasarkan informasi yang diperolehnya, baik dari masyarakat maupun media, pasien yang terindikasi gizi buruk itu disuruh pulang sebelum sembuh total.
”Pimpinan rumah sakit itu juga harus menjelaskan sistem pelayanan medis selama pasien itu dirawat di RSUD Padangsidimpuan,” tandasnya.
Hingga saat ini Direktur RSUD Padangsidimpuan Dokter Gigi (drg) Lela belum memberikan keterangan resminya. (Baca Juga: Pascaoperasi Perut, Adam Mengeluarkan Darah dan Nanah)
Adam menghembuskan nafas terakhirnya di di RSU Adam Malik Medan pada Senin malam (20/7/2018) setelah berjuang menahan sakit pascaoperasi usus buntu di RSUD Padangsidimpuan beberapa waktu lalu. Pascaoperasi itu, Adam mengeluarkan darah dan bau yang tidak enak dari perutnya hingga akhirnya meninggal dunia.
“Secepatnya, kami akan panggil pihak RSUD Padangsidimpuan dan tim dokter yang menangani pasien itu,” kata anggota Komisi III DPRD Padangsidimpuan, Khoiruddin Nasution, di Padangsidimpuan.
Dia menjelaskan, pemanggilan tim medis tersebut guna mempertanyakan rekam medis pasien sebelum mereka mengambil tindakan operasi. Pihaknya tidak bisa menyimpulkan tentang apa yang terjadi pada anak itu sebelum mengetahaui rekam medis dan penjelasan dari tim doketr yang menangani Adam.
“Jangan menyimpulkan sepihak, tentang penyebab darah dan nanak itu keluar dari perut pasien sebelum mengetahui rekam medis,” tutur politisi asal Partai Demokrat itu.
Dia mengingatkan kepada seluruh tim medis yang bertugas di rumah sakit milik pemerintah itu agar mengeluarkan kalimat-kalimat yang santun. Sebab, beberapa hari sebelum pasien dinyatakan meninggal, dokter yang menanganinya itu mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dia ucapkan.
“Jangankan darah dan nanah, matipun bisa. Ini satu kalimat yang tidak pantas dikeluarkan oleh seorang dokter, karena dia harus memotivasi pasien, bukan malah menjatuhkan mental pasien,” tandas anggota dewan yang juga Ketua KAHMI Kota Padangsidimpuan itu.
Lebih lanjut kata Khoiruddin, Direktur RSUD juga akan diminta penjelasan terhadap sistem penanganan pasien ketika dirawat di RSUD Padangsidimpuan. Sebab, berdasarkan informasi yang diperolehnya, baik dari masyarakat maupun media, pasien yang terindikasi gizi buruk itu disuruh pulang sebelum sembuh total.
”Pimpinan rumah sakit itu juga harus menjelaskan sistem pelayanan medis selama pasien itu dirawat di RSUD Padangsidimpuan,” tandasnya.
Hingga saat ini Direktur RSUD Padangsidimpuan Dokter Gigi (drg) Lela belum memberikan keterangan resminya. (Baca Juga: Pascaoperasi Perut, Adam Mengeluarkan Darah dan Nanah)
(rhs)