Kemarau Debit Air Waduk Jatiluhur Terus Menyusut

Senin, 30 Juli 2018 - 14:19 WIB
Kemarau Debit Air Waduk Jatiluhur Terus Menyusut
Kemarau Debit Air Waduk Jatiluhur Terus Menyusut
A A A
PURWAKARTA - Tinggi Muka Air (TMA) Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terus menyusut akibat musim kemarau. Dalam 24 jam terakhir, TMA menyusut sekitar 24 centimeter.

Untuk diketahui, kemarin pagi TMA di posisi 98,31 mdpl, sementara pada Senin (30/7/2018) pukul 07.00 WIB menjadi 98,08 mdpl. Penyusutan tersebut sebagai dampak dari musim kemarau yang secara langsung memengaruhi debit waduk.

Manajer Humas Perum Jasa Tirta II (PJT II) Anita Ekayanti mengatakan, TMA di hari ini masih aman karena masih tidak jauh dari rencana 98,18 mdpl. Posisi TMA per pukul 10.00 WIB sudah di angka 98,03 mdpl. "Saat ini lima turbin masih beroperasi dan hanya satu dalam proses pemeliharaan," ungkap Anita kepada SINDOnews, Senin (30/7/2018).

Dia pun menyebutkan, PJT II terus berkomunikasi dengan BMKG untuk mengetahui prakiraan cuaca, termasuk juga informasi tentang prakiraan turunnya hujan. Informasi terbaru yang diterimanya, di awal November 2018 nanti diperkirakan baru memasuki musim hujan. "Jadi Agustus, September, hingga Oktober masih kemarau," kata dia.

Dia juga menerangkan, batas minimal TMA Waduk Jatiluhur di angka 87,50 mdpl. Meski TMA mencapai titik terendah, semua turbin masih bisa beroperasi. Jika TMA di angka 76 maka turbin 1 dan 5 tidak beroperasi. Sementara, turbin 2 dan 4 tidak beroperasi apabila TMA mencapai 73,7 mdpl, dan turbin 3 tidak beroperasi jika TMA 70,7 mdpl. Adapun turbin 6 stop beroperasi apabila TMA di angka 85 mdpl.

"Debit air masih aman karena air yang masuk ke Waduk Jatiluhur tidak hanya terfokus pada aliran Sungai Citarum, tapi banyak juga aliran air dari anak sungai Citarum," pungkas dia.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3535 seconds (0.1#10.140)