Bupati Kobar Sosialisasikan Proyek Waterfront City ke Warga Bantaran Sungai Arut
A
A
A
PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah mulai menyosialisasikan pembangunan proyek waterfront city di bantaran Sungai Arut kepada warga yang bermukim di pinggiran sungai. Rencananya, proyek tersebut dimulai akhir Agustus 2018.
Bupati Kobar Nurhidayah menyampaikan, proyek waterfront city ini merupakan program strategis yang dilakukan dalam masa pemerintahannya selama lima tahun.
"Karena seringkali saya sampaikan, selain mengelola potensi pariwisata contohnya wisata alam, kami juga perlu memberikan inovasi baru dalam hal kepariwisataan di Kobar," ujar Bupati, di sela sela kegiatannya, Rabu (25/7/2018).
Bupati mencontohkan, selain mengembangkan pariwisata, tujuan pembangunan waterfront city juga bisa menggugah warga untuk lebih mencintai dan menjaga kelestarian Sungai Arut.
"Sungai Arut harus dijaga kelestarian dan ekosistemnya. Tapi itu tidak akan bisa dimanfaatkan jika tidak ada inovasi kreatif dari kita. Saya berharap dengan pembangunan waterfront city bisa membawa manfaat ekonomis bagi warga sekitar sungai dan Kabupaten Kobar pada umumnya."
Ia melanjutkan, sesuai masterplan pembangunan waterfont city bisa dimanfaatkan masyarakat semakimal mungkin untuk melakukan kreasi dan upaya ekonomi.
"Di tempat tersebut akan diatur penjual beragam kuliner serta kegiatan lain seperti susur sungai. Alat transportasi getek juga akan kita berdayakan."
Menurut Nurhidayah, khasnya perkampungan di pinggir Sungai Arut salah satu hal yang menarik perhatian wisatawan mancanegara.
"Perlu diketahui, wisatawan mancanegara senang dengan yang unik dan tradisional. Karena yang modern banyak di tempat mereka. Jadi dalam penataan perkampungan yang berada di pinggir Sungai Arut ini kita tidak akan menghilangkan tatanan tradisional kampung kita. Namun pelan-pelan kita berikan kesadaran pada masyarakat agar tidak buang sampah sembarangan."
Bupati Kobar Nurhidayah menyampaikan, proyek waterfront city ini merupakan program strategis yang dilakukan dalam masa pemerintahannya selama lima tahun.
"Karena seringkali saya sampaikan, selain mengelola potensi pariwisata contohnya wisata alam, kami juga perlu memberikan inovasi baru dalam hal kepariwisataan di Kobar," ujar Bupati, di sela sela kegiatannya, Rabu (25/7/2018).
Bupati mencontohkan, selain mengembangkan pariwisata, tujuan pembangunan waterfront city juga bisa menggugah warga untuk lebih mencintai dan menjaga kelestarian Sungai Arut.
"Sungai Arut harus dijaga kelestarian dan ekosistemnya. Tapi itu tidak akan bisa dimanfaatkan jika tidak ada inovasi kreatif dari kita. Saya berharap dengan pembangunan waterfront city bisa membawa manfaat ekonomis bagi warga sekitar sungai dan Kabupaten Kobar pada umumnya."
Ia melanjutkan, sesuai masterplan pembangunan waterfont city bisa dimanfaatkan masyarakat semakimal mungkin untuk melakukan kreasi dan upaya ekonomi.
"Di tempat tersebut akan diatur penjual beragam kuliner serta kegiatan lain seperti susur sungai. Alat transportasi getek juga akan kita berdayakan."
Menurut Nurhidayah, khasnya perkampungan di pinggir Sungai Arut salah satu hal yang menarik perhatian wisatawan mancanegara.
"Perlu diketahui, wisatawan mancanegara senang dengan yang unik dan tradisional. Karena yang modern banyak di tempat mereka. Jadi dalam penataan perkampungan yang berada di pinggir Sungai Arut ini kita tidak akan menghilangkan tatanan tradisional kampung kita. Namun pelan-pelan kita berikan kesadaran pada masyarakat agar tidak buang sampah sembarangan."
(zik)