Sleman Raih Predikat Kabupaten Layak Anak Tingkat Nindya
A
A
A
SLEMAN - Sleman berhasil pada 2018 mendapatkan predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) Nindya. Status ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya meraih KLA Madya.
Penghargaan KLA Nindya diberikan langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise kepada Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun saat puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2018 di Dyandra Convention Center, Surabaya, Senin (23/7/18) malam.
Selain menerima penghargaan KLA, Sleman juga mendapatkan penghargaan dalam hal pembinaan Forum Anak Terbaik, dan Inisiator Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA). "KLA tingkat Nindya sudah sesuai target. Namun masih perlu lebih kerja keras, cerdas, dan ikhlas untuk mencapai predikat KLA yang lebih tinggi lagi ke depan," kata Sri Muslimatun, Selasa (24/7/2018).
Sri Muslimatun menjelaskan untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak, Sleman telah melakukan berbagai langkah. Di antaranya membentuk lima klaster hak anak, inovasi percepatan registrasi kelahiran dan kepemilikan kutipan akta kelahiran, mengadakan berbagai kegiatan forum anak hingga tingkat desa, membentuk Pusat Pembelajaran Keluarga Sejahtera yang Sembada (Puspaga Kesengsem), pengembangan puskesmas ramah anak dengan berbagai inovasi dan pembentukan Sekolah Ramah Anak.
Selain itu juga membentuk 17 Kecamatan Layak Anak, 69 Desa Ramah Anak dan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), 25 Puskesmas Ramah Anak, 70 Sekolah Ramah Anak, 17 Forum Anak Kecamatan, serta 39 Forum Anak Desa. "Kami juga membentuk Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di 69 desa dan ruang bermain ramah anak yang sudah berstandarisasi," paparnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Sleman Mafilindati Nuraini menambahkan, penilaian KLA ada empat tahap yaitu penilaian mandiri, verifikasi administrasi, verifikasi lapangan, dan terakhir verifikasi final. "KLA 2018 diikuti 389 kabupaten/kota dan terpilih 177 kabupaten/kota yang mendapat penghargaan," katanya.
Penghargaan KLA Nindya diberikan langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise kepada Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun saat puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2018 di Dyandra Convention Center, Surabaya, Senin (23/7/18) malam.
Selain menerima penghargaan KLA, Sleman juga mendapatkan penghargaan dalam hal pembinaan Forum Anak Terbaik, dan Inisiator Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA). "KLA tingkat Nindya sudah sesuai target. Namun masih perlu lebih kerja keras, cerdas, dan ikhlas untuk mencapai predikat KLA yang lebih tinggi lagi ke depan," kata Sri Muslimatun, Selasa (24/7/2018).
Sri Muslimatun menjelaskan untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak, Sleman telah melakukan berbagai langkah. Di antaranya membentuk lima klaster hak anak, inovasi percepatan registrasi kelahiran dan kepemilikan kutipan akta kelahiran, mengadakan berbagai kegiatan forum anak hingga tingkat desa, membentuk Pusat Pembelajaran Keluarga Sejahtera yang Sembada (Puspaga Kesengsem), pengembangan puskesmas ramah anak dengan berbagai inovasi dan pembentukan Sekolah Ramah Anak.
Selain itu juga membentuk 17 Kecamatan Layak Anak, 69 Desa Ramah Anak dan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), 25 Puskesmas Ramah Anak, 70 Sekolah Ramah Anak, 17 Forum Anak Kecamatan, serta 39 Forum Anak Desa. "Kami juga membentuk Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di 69 desa dan ruang bermain ramah anak yang sudah berstandarisasi," paparnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Sleman Mafilindati Nuraini menambahkan, penilaian KLA ada empat tahap yaitu penilaian mandiri, verifikasi administrasi, verifikasi lapangan, dan terakhir verifikasi final. "KLA 2018 diikuti 389 kabupaten/kota dan terpilih 177 kabupaten/kota yang mendapat penghargaan," katanya.
(amm)