Cegah Keributan, Karyawan Kafe di Semarang Dibacok Pengunjung
A
A
A
SEMARANG - Hadi Sujono (35), karyawan kafe dan karaoke 3D di Tegalwaton, Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dibacok seorang pengunjung yang belakangan diketahui bernama Ade (30), asal Tegal dengan sebilah celurit, Jumat (20/7/2018). Diduga, pelaku membacok korban karena jengkel saat ditegur agar tidak membuat keributan di tempat hiburan malam tersebut.
Karyawan kafe 3D Eko Ariyanto menuturkan, kejadian tersebut bermula ketika pelaku hendak karaoke di kafe 3D. Kemudian pelaku memasan satu room karaoke dan meminta seorang pemandu lagu bernama Dhea (27) untuk menemani dirinya bernyanyi. Namun Dhea menolak permintaan Ade. Diduga, Dhea tidak mau menemani Ade bernyanyi karena sebelumnya pernah mendapat perlakuan tidak mengenakan. "Akhirnya terjadi keributan dan dilerai oleh Hadi Sujono," ujarnya.
Selanjutnya, Dhea menelpon suaminya dan minta dijemput. Setelah suaminya datang, pasangan suami istri tersebut lantas pulang ke rumah. Kemudian, suami Dhea kembali lagi ke tempat karaoke itu untuk mencari Ade. Namun Ade masih berada di dalam ruang karaoke. Kemudian, suami Dhea menunggu Ade di luar.
Saat Ade meninggalkan tempat hiburan malam itu, suami Dhea membuntutinya dari belakang dan memukul kepalanya dengan botol. Mendapat serangan itu, Ade tak terima dan pulang ke rumah untuk mengambil celurit. Lantas Ade kembali lagi ke kafe 3D untuk mencari suami Dhea.
Karena membuat onar di kafe, Ade ditegur oleh Hadi Sujono. Ade tak terima dan langsung mengayunkan celurit dan mengenai bahu kiri Hadi hingga luka. Oleh karyawan lainnya, Hadi langsung dibawa ke Puskesmas Tengaran untuk mendapatkan perawatan medis.
Keributan itu, nyaris berlanjut karena teman seorganisasi kemasyarakatan korban tidak terima. Beruntung situasi bisa dikendalikan dan korban disarankan untuk melapor ke Polsek Tengaran.
Kanit Reskrim Polsek Tengaran Iptu Bambang saat dikonfirmasi membenarkan adnya kejadian tersebut. "Benar, tapi korban belum melapor. Kejadian ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan," ujarnya.
Karyawan kafe 3D Eko Ariyanto menuturkan, kejadian tersebut bermula ketika pelaku hendak karaoke di kafe 3D. Kemudian pelaku memasan satu room karaoke dan meminta seorang pemandu lagu bernama Dhea (27) untuk menemani dirinya bernyanyi. Namun Dhea menolak permintaan Ade. Diduga, Dhea tidak mau menemani Ade bernyanyi karena sebelumnya pernah mendapat perlakuan tidak mengenakan. "Akhirnya terjadi keributan dan dilerai oleh Hadi Sujono," ujarnya.
Selanjutnya, Dhea menelpon suaminya dan minta dijemput. Setelah suaminya datang, pasangan suami istri tersebut lantas pulang ke rumah. Kemudian, suami Dhea kembali lagi ke tempat karaoke itu untuk mencari Ade. Namun Ade masih berada di dalam ruang karaoke. Kemudian, suami Dhea menunggu Ade di luar.
Saat Ade meninggalkan tempat hiburan malam itu, suami Dhea membuntutinya dari belakang dan memukul kepalanya dengan botol. Mendapat serangan itu, Ade tak terima dan pulang ke rumah untuk mengambil celurit. Lantas Ade kembali lagi ke kafe 3D untuk mencari suami Dhea.
Karena membuat onar di kafe, Ade ditegur oleh Hadi Sujono. Ade tak terima dan langsung mengayunkan celurit dan mengenai bahu kiri Hadi hingga luka. Oleh karyawan lainnya, Hadi langsung dibawa ke Puskesmas Tengaran untuk mendapatkan perawatan medis.
Keributan itu, nyaris berlanjut karena teman seorganisasi kemasyarakatan korban tidak terima. Beruntung situasi bisa dikendalikan dan korban disarankan untuk melapor ke Polsek Tengaran.
Kanit Reskrim Polsek Tengaran Iptu Bambang saat dikonfirmasi membenarkan adnya kejadian tersebut. "Benar, tapi korban belum melapor. Kejadian ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan," ujarnya.
(amm)