Diguncang Gempa, Warga Malang Berhamburan Keluar Rumah
A
A
A
MALANG - Gempa bumi yang mengguncang wilayah Malang Raya sempat membuat warga berhamburan keluar rumah, Kamis (19/7/2018) sekitar pukul 19.23 WIB. Guncangan gempa, dirasakan di daerah Blitar, Malang, Kediri, Pandaan, hingga Denpasar.
Humas Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Malang, Ali Usman mengatakan, begitu terjadi guncangan, warga di wilayah Malang Selatan, langsung keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Meski guncangan dirasakan cukup kuat, tetapi dia mengaku belum menerima laporan terjadinya kerusakan akibat gempa bumi ini. "Kami terus berkomunikasi dengan semua wilayah, dan belum ada laporam kerusakan," ujarnya.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates, Kabupaten Malang, Musripan mengatakan, gempa bumi yang terjadi berkekuatan 5,5 skala richter. Pusat gempa, terletak di koordinat 9,8 LS dan 112,72 BT. "Tepatnya, berlokasi di laut, berjarak 184 km arah selatan Kabupaten Malang, pada kedalaman 46 km," tuturnya.
Gempa bumi yang terjadi, tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Dia menyebutkan, gempa diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia, yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
"Dari analisa yang kami lakukan, terjadi sebanyak lima kali gempa susulan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang," ujar Musripan.
Humas Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Malang, Ali Usman mengatakan, begitu terjadi guncangan, warga di wilayah Malang Selatan, langsung keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Meski guncangan dirasakan cukup kuat, tetapi dia mengaku belum menerima laporan terjadinya kerusakan akibat gempa bumi ini. "Kami terus berkomunikasi dengan semua wilayah, dan belum ada laporam kerusakan," ujarnya.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates, Kabupaten Malang, Musripan mengatakan, gempa bumi yang terjadi berkekuatan 5,5 skala richter. Pusat gempa, terletak di koordinat 9,8 LS dan 112,72 BT. "Tepatnya, berlokasi di laut, berjarak 184 km arah selatan Kabupaten Malang, pada kedalaman 46 km," tuturnya.
Gempa bumi yang terjadi, tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Dia menyebutkan, gempa diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia, yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
"Dari analisa yang kami lakukan, terjadi sebanyak lima kali gempa susulan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang," ujar Musripan.
(wib)