Risma Tegaskan Surabaya Sudah Aman
A
A
A
SURABAYA - Surabaya sudah aman. Penegasan itu disampaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika memulai pembukaan Festival Surabaya Cross Culture International bertema Folk Art di sepanjang Jalan Tunjungan, Surabaya, Minggu (15/7/2018).
Dalam festival tersebut, perwakilan berbagai negara menampilkan atraksi budaya dibalut kostum yang menjadi ciri dari masing-masing negara dan kota. Satu per satu peserta unjuk kebolehan dengan menampilkan berbagai macam atraksi budaya dan tarian tradisional dan iringan musik. Mereka berasal dari Uzbekistan, Rusia, New Zealand, Bulgaria, Jerman, Polandia, Rumania, Singkawang (Kalbar), dan Banjarmasin (Kalsel).
Seusai menampilkan festival tari-tarian, para peserta menuju balai kota menggunakan becak hias. Bagi Risma, acara Surabaya Cross Culture tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa Kota Surabaya sudah aman, pasca serangan bom beberapa waktu lalu. "Ini menunjukkan Surabaya sudah aman dan ke depan jumlah peserta yang ikut semakin banyak," ujar Risma.
Ia melanjutkan, meningkatnya peserta tidak lepas dari persiapan yang lebih baik dibandingkan tahun kemarin. Dengan persiapan yang matang ini, lanjutnya, mampu menarik sekaligus meningkatkan jumlah wisata mancanegara untuk datang ke Surabaya. "Kalau semakin banyak itu semakin bagus karena Surabaya akan menjadi kota wisata," ujarnya.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini menambahkan, warga Surabaya sudah mengerti bahwa kotanya telah menjadi destinasi wisata sekaligus sebagai wadah pertukaran ilmu pengetahuan dan budaya. "Ini terbukti dengan keramahan mereka (negara asing) saat menerima menerima warga Surabaya," katanya.
Acara tahunan ini mendapat respons positif dari Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mei. Dirinya mengatakan, festival lintas budaya di Surabaya sangat luar biasa. Bahkan, pihaknya ingin menyelenggarakan sekaligus memperkenalkan budaya Singkawang kepada wisata mancanegara.
"Suatu saat kami juga akan melakukan acara semacam ini dengan mengundang negara lain untuk menambah wawasan baik bagi warganya maupun tamu mancanegara tentang budaya lokal yang ada di sana," jelasnya.
Selain Cross Culture, akan ada acara internasional lain yang diselenggarakan Kota Surabaya dalam waktu dekat, antara lain UCLG pada September mendatang yang dihadiri 150 negara, serta acara Start Up Nation Summit pada November yang akan dihadiri 100 negara dengan agenda pertemuan teknologi informasi.
Dalam festival tersebut, perwakilan berbagai negara menampilkan atraksi budaya dibalut kostum yang menjadi ciri dari masing-masing negara dan kota. Satu per satu peserta unjuk kebolehan dengan menampilkan berbagai macam atraksi budaya dan tarian tradisional dan iringan musik. Mereka berasal dari Uzbekistan, Rusia, New Zealand, Bulgaria, Jerman, Polandia, Rumania, Singkawang (Kalbar), dan Banjarmasin (Kalsel).
Seusai menampilkan festival tari-tarian, para peserta menuju balai kota menggunakan becak hias. Bagi Risma, acara Surabaya Cross Culture tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa Kota Surabaya sudah aman, pasca serangan bom beberapa waktu lalu. "Ini menunjukkan Surabaya sudah aman dan ke depan jumlah peserta yang ikut semakin banyak," ujar Risma.
Ia melanjutkan, meningkatnya peserta tidak lepas dari persiapan yang lebih baik dibandingkan tahun kemarin. Dengan persiapan yang matang ini, lanjutnya, mampu menarik sekaligus meningkatkan jumlah wisata mancanegara untuk datang ke Surabaya. "Kalau semakin banyak itu semakin bagus karena Surabaya akan menjadi kota wisata," ujarnya.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini menambahkan, warga Surabaya sudah mengerti bahwa kotanya telah menjadi destinasi wisata sekaligus sebagai wadah pertukaran ilmu pengetahuan dan budaya. "Ini terbukti dengan keramahan mereka (negara asing) saat menerima menerima warga Surabaya," katanya.
Acara tahunan ini mendapat respons positif dari Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mei. Dirinya mengatakan, festival lintas budaya di Surabaya sangat luar biasa. Bahkan, pihaknya ingin menyelenggarakan sekaligus memperkenalkan budaya Singkawang kepada wisata mancanegara.
"Suatu saat kami juga akan melakukan acara semacam ini dengan mengundang negara lain untuk menambah wawasan baik bagi warganya maupun tamu mancanegara tentang budaya lokal yang ada di sana," jelasnya.
Selain Cross Culture, akan ada acara internasional lain yang diselenggarakan Kota Surabaya dalam waktu dekat, antara lain UCLG pada September mendatang yang dihadiri 150 negara, serta acara Start Up Nation Summit pada November yang akan dihadiri 100 negara dengan agenda pertemuan teknologi informasi.
(zik)