Tolong! Bayi Berwajah Dua Pengidap Hydrocephalus Ini Butuh Bantuan

Kamis, 12 Juli 2018 - 20:33 WIB
Tolong! Bayi Berwajah Dua Pengidap Hydrocephalus Ini Butuh Bantuan
Tolong! Bayi Berwajah Dua Pengidap Hydrocephalus Ini Butuh Bantuan
A A A
BATAM - Bayi kembar dempet dengan dua wajah dengan satu tubuh lahir di Batam satu bulan lalu.
Gilang Andika nama bayi laki laki yang lahir dengan kondisi memprihatinkan dengan tubuh satu namun berwajah dua. Anak ketiga pasangan Mustafa dan Erlina Sari ini lahir secara caesar di Rumah Sakit Casa Medika, Muka Kuning, Batam.

Saat ini kondisi kepala Gilang terus membesar. Bayi ini selain mengalami kelainan karena kembar siam berwajah dua ini juga mengalami pembesaran rongga kepala atau hydrocephalus. Menurut dokter, Gilang lahir dengan dua otak dua wajah namun memiliki satu tenggorokan dan satu jantung.

Meski kerap iba melihat saat Gilang menagis karena rasa sakit di kepalanya namun Mustafa ayah Gilang mengaku ikhlas dan bersyukur atas kelahiran anak ketiganya tersebut. Mustafa tidak pernah menyangka anaknya akan terlahir cacat.

Mustafa hanya menyayangkan sikap dokter yang tidak pernah memberi tahu secara detail tentang kondisi anaknya semasa dalam kandungan. Sejak istrinya mengandung usia 7 bulan dokter tak pernah menyampaikan kondisi anaknya. Dimana sepanjang kehamilan Ernita Sari sudah diminta melakukan USG sebanyak 3 kali namun dokter hanya mengatakan ada kelainan di bagian kepala bayi tanpa merinci kondisi bayi yang di kandung Ernita.

Sementara Ernita Sari yang terlihat telaten mengurus bayinya mengaku sedih karena tidak punya biaya untuk melkaukan pengobatan terhadap anaknya tersebut. Ernita mengatakan, menurut dokter Gilang harus dioperasi guna mengeluarkan cairan yang semakin banyak di kepalanya dan operasi tersebut hanya bisa dilakukan di rumah sakit di Jakarta.

Di Batam pihak medis tidak berani melakukan operasi mengingat alat alat yang tidak memadai. Saat ini Andika hanya bisa meminum susu dengan menggunakan slang. Untuk biaya berobatpun terkadang pasangan ini harus meminjam dari tetangganya sesama penghuni Rusun Pemda di Kawasan Muka Kuning, Batam.

Gaji Mustafa sebagai buruh tidak mencukupi untuk melakukan pengobatan secara rutin ke rumah sakit. Karenanya Mustafa butuh bantuan untuk membawa anaknya berobat ke Jakarta.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8221 seconds (0.1#10.140)