Mahasiswa Teknik UI Bangun Desa Tertinggal di Sukabumi
A
A
A
SUKABUMI - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) 2018 menyelenggarakan program bertajuk “Kerja Sosial FTUI 2018”. Program yang lebih dikenal sebagai KERSOS FTUI 2018 ini melibatkan lebih dari 300 mahasiswa Fakultas Teknik UI ke Desa Cikarae Thoyyibah, Kampung Gunung Sari, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, pada 4-8 Juni 2018.
Kerja Sosial FTUI sendiri merupakan sebuah program kerja tahunan untuk mewadahi mahasiswa FTUI yang terdaftar sebagai peserta dan panitia mengunjungi sebuah desa tertinggal. Mereka melakukan pengabdian masyarakat secara langsung dan memberikan bantuan terhadap permasalahan yang ada di desa tersebut dengan mengaplikasikan core competence dari Teknik.
Ditinjau dari berbagai macam aspek, seperti pendidikan, kesehatan perekonomian, dan lain-lain, Desa Cikarae Thoyyibah merupakan salah satu dari sembilan desa berkategori sangat tertinggal di Kabupaten Sukabumi. Hal ini berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi 2017.
Nur Widdya Damayanti (Teknologi Bioproses UI 2015) selaku ketua pelaksana Kerja Sosial FTUI 2018 mengatakan, Kerja Sosial FTUI merupakan bentuk kontribusi nyata kami untuk masyarakat Indonesia sebagai mahasiswa. “Melalui kegiatan-kegiatan dalam Kerja Sosial ini, selain dapat membantu masyarakat desa, juga dapat berbagi kebahagiaan dan rasa syukur atas apa yang kita miliki saat ini,” katanya.
Adapun beberapa bantuan yang diberikan oleh program Kerja Sosial FTUI ini terbagi menjadi dua proyek besar. Keduanya yakni proyek fisik berupa bantuan fasilitas umum dan non-fisik yang bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai upaya meningkatan kesejahteraan hidup mereka.
“Kerja Sosial FTUI tahun ini bertemakan Kontribusi Tanpa Batas untuk Negeri. Bantuan yang kami berikan bukan hanya bantuan fasilitas fisik semata tapi juga dari seluruh aspek yang ada dengan harapan agar masyarakat desa dapat berkembang ke tahap yang lebih baik lagi,” lanjut Widdya.
Proyek fisik berupa pembangunan MCK, renovasi gedung majelis desa, renovasi madarasah, pembangunan taman baca, dan penempatan penerangan lampu jalan dengan berbasis teknologi sel surya. Untuk proyek non fisik berupa pemeriksaan kesehatan gratis, pelatihan UKM, pembuatan keripik pisang coklat dan dodol dari pisang.
Pada akhir acara, sebagai penutup, diadakan pesta rakyat yang terdiri dari bazar baju bekas layak pakai, perlombaan untuk anak-anak, persembahan anak-anak setempat berupa puisi dan lagu-lagu, dan diakhiri dengan kultum untuk selanjutnya berbuka puasa bersama.
“Terima kasih kami sampaikan sebesar-besarnya terhadap segenap mahasiswa Fakultas Teknik UI atas bantuan yang diberikan. Semoga bantuan ini dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga desa dan Fakultas Teknik UI makin jaya,” ujar Ukat, Kepala Desa Cikarae Thoyyibah saat memberikan sambutan di pesta rakyat.
Kerja Sosial FTUI didukung berbagai pihak. Mulai dari Dekanat FTUI, ILUNI FTUI, serta sejumlah sponsor antara lain Cano, FWC, Pertamina Retail, Timah, dan Yayasan Metropolitan Peduli.
Kerja Sosial FTUI sendiri merupakan sebuah program kerja tahunan untuk mewadahi mahasiswa FTUI yang terdaftar sebagai peserta dan panitia mengunjungi sebuah desa tertinggal. Mereka melakukan pengabdian masyarakat secara langsung dan memberikan bantuan terhadap permasalahan yang ada di desa tersebut dengan mengaplikasikan core competence dari Teknik.
Ditinjau dari berbagai macam aspek, seperti pendidikan, kesehatan perekonomian, dan lain-lain, Desa Cikarae Thoyyibah merupakan salah satu dari sembilan desa berkategori sangat tertinggal di Kabupaten Sukabumi. Hal ini berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi 2017.
Nur Widdya Damayanti (Teknologi Bioproses UI 2015) selaku ketua pelaksana Kerja Sosial FTUI 2018 mengatakan, Kerja Sosial FTUI merupakan bentuk kontribusi nyata kami untuk masyarakat Indonesia sebagai mahasiswa. “Melalui kegiatan-kegiatan dalam Kerja Sosial ini, selain dapat membantu masyarakat desa, juga dapat berbagi kebahagiaan dan rasa syukur atas apa yang kita miliki saat ini,” katanya.
Adapun beberapa bantuan yang diberikan oleh program Kerja Sosial FTUI ini terbagi menjadi dua proyek besar. Keduanya yakni proyek fisik berupa bantuan fasilitas umum dan non-fisik yang bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai upaya meningkatan kesejahteraan hidup mereka.
“Kerja Sosial FTUI tahun ini bertemakan Kontribusi Tanpa Batas untuk Negeri. Bantuan yang kami berikan bukan hanya bantuan fasilitas fisik semata tapi juga dari seluruh aspek yang ada dengan harapan agar masyarakat desa dapat berkembang ke tahap yang lebih baik lagi,” lanjut Widdya.
Proyek fisik berupa pembangunan MCK, renovasi gedung majelis desa, renovasi madarasah, pembangunan taman baca, dan penempatan penerangan lampu jalan dengan berbasis teknologi sel surya. Untuk proyek non fisik berupa pemeriksaan kesehatan gratis, pelatihan UKM, pembuatan keripik pisang coklat dan dodol dari pisang.
Pada akhir acara, sebagai penutup, diadakan pesta rakyat yang terdiri dari bazar baju bekas layak pakai, perlombaan untuk anak-anak, persembahan anak-anak setempat berupa puisi dan lagu-lagu, dan diakhiri dengan kultum untuk selanjutnya berbuka puasa bersama.
“Terima kasih kami sampaikan sebesar-besarnya terhadap segenap mahasiswa Fakultas Teknik UI atas bantuan yang diberikan. Semoga bantuan ini dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga desa dan Fakultas Teknik UI makin jaya,” ujar Ukat, Kepala Desa Cikarae Thoyyibah saat memberikan sambutan di pesta rakyat.
Kerja Sosial FTUI didukung berbagai pihak. Mulai dari Dekanat FTUI, ILUNI FTUI, serta sejumlah sponsor antara lain Cano, FWC, Pertamina Retail, Timah, dan Yayasan Metropolitan Peduli.
(poe)