Saat Coblosan Pilgub Emil Mengaku Sedih Teringat Eyang Putrinya
A
A
A
TRENGGALEK - Cawagub Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan istrinya Arumi Bachsin menggunakan hak suara di Kabupaten Trenggalek. Dalam coblosan pilgub ini Emil mengaku sedih. Dia mengatakan terkenang almarhumah eyang putrinya (nenek), yakni Siti Mardiyah Dardak. Emil teringat saat Pilbup Trenggalek 2015 silam, dirinya yang mendorong kursi roda neneknya menuju tempat pemungutan suara.
"Jadi agak sedih. Teringat eyang putri (Siti Mardiyah Dardak). Saya yang mendorong kursi roda ke TPS saat Pilbup Trenggalek," katanya kepada wartawan, Rabu (27/6/2018).
Sebelum menggunakan hak suara, Emil dan Arumi menyempatkan nyekar ke makam eyang kakung dan eyang putrinya, yakni Mochamad Dardak dan Siti Mardiyah Dardak.
Emil juga mengatakan tidak bisa melupakan ucapan eyang putrinya. Sebelum tutup usia, Siti Mardiyah Dardak kata Emil pernah mengatakan akan mengawal dirinya ke satu langkah lebih tinggi. Saat itu dirinya mengaku tidak mengerti apa makna "langkah lebih tinggi".
Ia baru sadar setelah tiba-tiba mendapat mandat untuk maju sebagai cawagub Jatim mendampingi Khofifah Indar Parawansa. "Itu yang membuat saya terpanggil," ungkapnya.
Dalam pemungutan suara ini Emil juga didampingi orang tuanya, yakni mantan Wakil Menteri PU Hermanto Dardak dan Sri Widayati istrinya. Orang tua Emil datang langsung dari Jakarta.
Di rumah lawas di jalan Wachid Hasyim, Kota Trenggalek, Emil dan Arumi menyempatkan sungkem. Dengan bersimpuh, Emil dan Arumi bergantian meminta doa restu. "Kebetulan libur, orang tua datang ke Trenggalek untuk memberikan doa restu, " paparnya.
Dalam pilgub Jatim ini Emil optimistis menang. Sesuai survei terakhir perolehan suara paslon Khofifah-Emil kata dia selisih lebih besar mendekati 10% dari paslon Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Namun menurut Emil kemenangan politik yang diraih harus terhormat, bermartabat, fair dan sah. "Optimistis kita menang terhormat, bermartabat, fair dan sah, "tegasnya.
Seperti diketahui awalnya Emil dan Arumi dijadwalkan mencoblos di TPS 03 Kelurahan Surondakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek. Namun atas permintaan yang bersangkutan, yakni lebih dekat dengan keluarga leluhurnya, Emil dan Arumi akhirnya mencoblos di TPS 05 Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.
"Jadi agak sedih. Teringat eyang putri (Siti Mardiyah Dardak). Saya yang mendorong kursi roda ke TPS saat Pilbup Trenggalek," katanya kepada wartawan, Rabu (27/6/2018).
Sebelum menggunakan hak suara, Emil dan Arumi menyempatkan nyekar ke makam eyang kakung dan eyang putrinya, yakni Mochamad Dardak dan Siti Mardiyah Dardak.
Emil juga mengatakan tidak bisa melupakan ucapan eyang putrinya. Sebelum tutup usia, Siti Mardiyah Dardak kata Emil pernah mengatakan akan mengawal dirinya ke satu langkah lebih tinggi. Saat itu dirinya mengaku tidak mengerti apa makna "langkah lebih tinggi".
Ia baru sadar setelah tiba-tiba mendapat mandat untuk maju sebagai cawagub Jatim mendampingi Khofifah Indar Parawansa. "Itu yang membuat saya terpanggil," ungkapnya.
Dalam pemungutan suara ini Emil juga didampingi orang tuanya, yakni mantan Wakil Menteri PU Hermanto Dardak dan Sri Widayati istrinya. Orang tua Emil datang langsung dari Jakarta.
Di rumah lawas di jalan Wachid Hasyim, Kota Trenggalek, Emil dan Arumi menyempatkan sungkem. Dengan bersimpuh, Emil dan Arumi bergantian meminta doa restu. "Kebetulan libur, orang tua datang ke Trenggalek untuk memberikan doa restu, " paparnya.
Dalam pilgub Jatim ini Emil optimistis menang. Sesuai survei terakhir perolehan suara paslon Khofifah-Emil kata dia selisih lebih besar mendekati 10% dari paslon Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Namun menurut Emil kemenangan politik yang diraih harus terhormat, bermartabat, fair dan sah. "Optimistis kita menang terhormat, bermartabat, fair dan sah, "tegasnya.
Seperti diketahui awalnya Emil dan Arumi dijadwalkan mencoblos di TPS 03 Kelurahan Surondakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek. Namun atas permintaan yang bersangkutan, yakni lebih dekat dengan keluarga leluhurnya, Emil dan Arumi akhirnya mencoblos di TPS 05 Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.
(poe)