Dititipi Serangan Fajar Rp30.000, Warga Nganjuk Lapor Panwas
A
A
A
NGANJUK - Seorang warga di Nganjuk, Jatim, R, melapor ke Panwas Kecamatan Loceret usai dititipi uang Rp30.000 yang diduga dari tim salah satu calon bupati, Rabu (27/6/2018) dini hari.
Dalam laporannya, uang tersebut diberikan agar pelapor mencoblos salah satu calon bupati. Dengan didampingi rekannya, R, warga Kecamatan Loceret ini mendatangi kantor Panwascam Loceret.
Dalam laporannya, uang tersebut memang tidak diterima langsung, melainkan dititipkan sesorang yang diduga timses salah satu cabup ke kakaknya. Uang senilai Rp30.000 tersebut dibagikan pada Selasa (26/6/2018) malam di lingkungan rumahnya, Perumahan Candirejo,Loceret.
Saat itu pelapor sedang tidak berada dirumah sehingga uang yang diduga politik uang tersebut di titipkan ke kakaknya.Pemberian uang diduga sebagai upaya untuk mengarahkan pelapor memilih salah satu paslon.
Terhadap laporan ini, Abdul Aziz selaku Koordinator Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran Panwaslu Kabupaten Nganjuk, membenarkan adanya laporan dugaan politik uang ini.
Meski begitu pihaknya masih belum bisa menyimpulkan siapa pelakunya."Untuk itu kami masih melakukan pendalaman dengan meminta keterangan kepada pelapor/ dan saksi lain," kata Abdul Aziz.
Dalam laporannya, uang tersebut diberikan agar pelapor mencoblos salah satu calon bupati. Dengan didampingi rekannya, R, warga Kecamatan Loceret ini mendatangi kantor Panwascam Loceret.
Dalam laporannya, uang tersebut memang tidak diterima langsung, melainkan dititipkan sesorang yang diduga timses salah satu cabup ke kakaknya. Uang senilai Rp30.000 tersebut dibagikan pada Selasa (26/6/2018) malam di lingkungan rumahnya, Perumahan Candirejo,Loceret.
Saat itu pelapor sedang tidak berada dirumah sehingga uang yang diduga politik uang tersebut di titipkan ke kakaknya.Pemberian uang diduga sebagai upaya untuk mengarahkan pelapor memilih salah satu paslon.
Terhadap laporan ini, Abdul Aziz selaku Koordinator Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran Panwaslu Kabupaten Nganjuk, membenarkan adanya laporan dugaan politik uang ini.
Meski begitu pihaknya masih belum bisa menyimpulkan siapa pelakunya."Untuk itu kami masih melakukan pendalaman dengan meminta keterangan kepada pelapor/ dan saksi lain," kata Abdul Aziz.
(vhs)