Monyet Liar Brutal, Warga Perumahan di Bekasi Ketakutan dan Resah

Monyet Liar Brutal, Warga Perumahan di Bekasi Ketakutan dan Resah
A
A
A
BEKASI - Satwa liar menghantui warga Kota Bekasi. Seorang petugas keamanan Perumahan Pondok Mitra Lestari (PML), Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, diserang seekor monyet liar pada Kamis (21/6/2018) malam. Korban bernama Abdul Aziz (30) harus mendapat empat jahitan di bagian tangan kanan akibat gigitan monyet liar itu.
Pelaksana tugas Ketua RW 13 di perumahan setempat, Rio Budianto, mengungkapkan, serangan monyet liar itu terjadi saat korban sedang berjaga di pos keamanan bersama rekannya bernama Miit. Saat keduanya tengah berbincang, tiba-tiba monyet liar yang belum diketahui jenisnya itu menyerang korban secara berutal.
Saat korban mengerang kesakitan, sang monyet kemudian melepas gigitannya dan melarikan diri ke perumahan setempat. "Oleh warga, korban dibawa ke Klinik Mawar di dekat perumahan untuk mendapat empat jahitan dan suntikan anti tetanus," ujar Rio kepada wartawan, Jumat (22/6/2018).
Rio mengatakan, korban mendapat empat jahitan karena panjang dan kedalaman lukanya sekitar dua sentimeter. Saat ini Abdul Aziz tengah beristirahat di rumahnya untuk masa pemulihan pasca digigit monyet.
Menurut Rio, kehadiran satwa liar di lingkungan perumahan itu memang kerap meresahkan warga. Dampaknya, banyak ibu rumah tangga ketakutan keluar rumah. Pihaknya mencatat setidaknya ada tiga ekor monyet dengan ukuran besar dan kecil yang berkeliaran di perumahan itu.
"Kami tidak tahu kehadiran monyet itu dari mana, tapi mereka sering menyasar rumah warga yang memiliki pohon mangga dan pohon pisang," imbuhnya.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Perikanan, Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti, mengatakan segera mengerahkan petugas ke lapangan untuk mengecek informasi tersebut.
Satia berencana berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi untuk menangkap hewan tersebut. Sebab penangkapan hewan berada di bidang rescue atau penyelamatan dinas tersebut untuk segera menanggulaninya.
"Tugas penyelamatan termasuk menangkap hewan seperti ular, monyet, dan sebagainya adalah ranah Dinas Pemadam Kebakaran agar ke depannya tidak menyerang warga kembali," tukasnya.
Ia menjelaskan, perilaku hewan yang menyerang manusia biasanya dipicu oleh dua faktor, yakni terusik dan lapar. Hewan akan melakukan pertahanan dengan menyerang lawan jika terusik dengan makhluk lain. Begitu juga saat kondisi lapar, hewan akan menyerang makhluk lain demi mendapatkan makanan tersebut.
Terkait korban, ia menilai tindakan yang dilakukan klinik dengan memberi korban anti tetanus sudah tepat. "Kepada korban saya mengimbau agar ikuti saran dokter klinik, karena mereka yang paham kondisi pasien. Bila dirasa perlu, dirujuk ke RSUD Kota Bekasi, mereka tentu akan menyarankan ke sana," katanya.
Pelaksana tugas Ketua RW 13 di perumahan setempat, Rio Budianto, mengungkapkan, serangan monyet liar itu terjadi saat korban sedang berjaga di pos keamanan bersama rekannya bernama Miit. Saat keduanya tengah berbincang, tiba-tiba monyet liar yang belum diketahui jenisnya itu menyerang korban secara berutal.
Saat korban mengerang kesakitan, sang monyet kemudian melepas gigitannya dan melarikan diri ke perumahan setempat. "Oleh warga, korban dibawa ke Klinik Mawar di dekat perumahan untuk mendapat empat jahitan dan suntikan anti tetanus," ujar Rio kepada wartawan, Jumat (22/6/2018).
Rio mengatakan, korban mendapat empat jahitan karena panjang dan kedalaman lukanya sekitar dua sentimeter. Saat ini Abdul Aziz tengah beristirahat di rumahnya untuk masa pemulihan pasca digigit monyet.
Menurut Rio, kehadiran satwa liar di lingkungan perumahan itu memang kerap meresahkan warga. Dampaknya, banyak ibu rumah tangga ketakutan keluar rumah. Pihaknya mencatat setidaknya ada tiga ekor monyet dengan ukuran besar dan kecil yang berkeliaran di perumahan itu.
"Kami tidak tahu kehadiran monyet itu dari mana, tapi mereka sering menyasar rumah warga yang memiliki pohon mangga dan pohon pisang," imbuhnya.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Perikanan, Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti, mengatakan segera mengerahkan petugas ke lapangan untuk mengecek informasi tersebut.
Satia berencana berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi untuk menangkap hewan tersebut. Sebab penangkapan hewan berada di bidang rescue atau penyelamatan dinas tersebut untuk segera menanggulaninya.
"Tugas penyelamatan termasuk menangkap hewan seperti ular, monyet, dan sebagainya adalah ranah Dinas Pemadam Kebakaran agar ke depannya tidak menyerang warga kembali," tukasnya.
Ia menjelaskan, perilaku hewan yang menyerang manusia biasanya dipicu oleh dua faktor, yakni terusik dan lapar. Hewan akan melakukan pertahanan dengan menyerang lawan jika terusik dengan makhluk lain. Begitu juga saat kondisi lapar, hewan akan menyerang makhluk lain demi mendapatkan makanan tersebut.
Terkait korban, ia menilai tindakan yang dilakukan klinik dengan memberi korban anti tetanus sudah tepat. "Kepada korban saya mengimbau agar ikuti saran dokter klinik, karena mereka yang paham kondisi pasien. Bila dirasa perlu, dirujuk ke RSUD Kota Bekasi, mereka tentu akan menyarankan ke sana," katanya.
(thm)