Alquran Raksasa Jadi Destinasi Wisata yang Ramai Dikunjungi

Selasa, 19 Juni 2018 - 16:45 WIB
Alquran Raksasa Jadi...
Alquran Raksasa Jadi Destinasi Wisata yang Ramai Dikunjungi
A A A
PALEMBANG - Menjelang berakhirnya cuti bersama Lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah, pemudik dan masyarakat Palembang dan sekitarnya memadati tempat wisata religi bayt Alquran di Komplek Wisata Al Ihsaniyah, di Kawasan Gandus, Palembang, Sumsel, Selasa (19/6/2018).

Sejumlah pengunjung mengaku penasaran dengan bentuk dan ukuran Alquran Al-Akbar atau biasa disebut oleh masyarakat Palembang Alquran Raksasa. Penyebutan raksaka karena memang ukurannya yang tidak biasa, di mana masing-masing lembar ukuran halamannya mencapai 177 x 140 x 2,5 sentimeter. Karena itu sejumlah klaim menyatakan terbesar di dunia.

"Sudah lama tahu sekitar dua tahun, cuma belum ke sini. Dan ternyata Subhanallah besar sekali," ujar Abu Khoir, pemudik dari Bandung, warga Kalidoni Palembang, Selasa (19/6/2018).

Ribuan pengunjung harus antre di loket penjualan tiket dan sedikit berdesakan di dalam bayt Alquran. Setiap pengunjung sebetulnya tidak dikenakan biaya alias gratis. Aada pun tiket senilai Rp 5.000 tiap pengunjung merupakan sedekah untuk pemeliharaan firman Allah dalam bentuk pahatan atau ukiran khas Palembang itu. "Tiket masuk sedekah untuk pemeliharaan," kata Rahman, petugas di pintu masuk.

Pengunjung mengaku takjub dan puas dengan destinasi wisata religi ini, kendati harus melewati jalan yang rusak, lobang besar dan kemacetan panjang di jalan akses menuju Gandus. Warga berharap, akses jalan Gandus segera diperbaiki dengan cepat sehingga destinasi wisata religi ini semakin dikenal. "Luar biasa, tapi ya jalannya jelek banget," ungkap pengunjung lainnya tertawa.

Alquran raksasa merupakan ayat suci Alquran dalam bentuk ukiran khas Palembang dalam lembar kayu Tembesu dengan biaya sekitar miliaram. Setiap lembar terpahat ayat suci Alquran pada warna dasar kayu cokelat dengan huruf Arab timbul, warna kuning dengan ukiran motif kembang di bagian tepi ornamen khas Palembang. Proses pembuatannya memakan waktu sekitar tujuh tahun.

Sebelum dibuka untuk publik, Alquran terbesar ini dipajang di ruang pamer Masjid Agung Palembang sekaligus untuk mendapat koreksi dari masyarakat.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7805 seconds (0.1#10.140)