Perahu Wisata Terbalik, 30 Penumpang Jatuh ke Laut dan 1 Tewas
A
A
A
BIMA - Sebuah perahu boat ditumpangi sekitar 30 wisatawan lokal yang hendak menuju Pulau Satonda, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) terbalik, sabtu (16/6/2018).
Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 10.00 Wita, dimana perahu tersebut tiba-tiba terbalik dan menenggelamkan semua penumpangnya. Dari 30 orang penumpang, 1 penumpang di antaranya dilaporkan tewasa.
Kapolsek Tambora IPTU Sukarmin mengatakan, kecelakaan laut itu terjadi di Perairan So Nae Desa Kawinda Nae, Kecamatan Tambora. "Perahu pengakut sekitar 30 orang penumpang yang hendak berwisata ke Pulau Satonda tersebut tiba-tiba terbalik dan mengakibatkan semua penumpang tenggelam," katanya.
Dijelaskan, perahu tersebut milik Nain, warga Desa Kore, Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima. Penyebab terbaliknya diduga akibat kelebihan muatan dan hantaman gelombang di tengah laut antara Pulau Satonda dan Pantai So Nae Kecamatan Tambora Kabupaten Bima. "Para penumpang sempat menyelamatkan diri dengan bergelantungan di boks ikan dari gabus yang ada dalam kapal tersebut," sebutnya.
Beruntung, para korban langsung dievakuasi oleh kapal penumpang lainnya yang menyusul dari belakang sehingga para korban dapat diselamatkan. Meski demikian, dalam peristiwa tersebut terdapat 6 orang korban yang harus dilarikan ke Puskesmas Calabai untuk mendapatkan perawatan medis lantaran banyak minum air laut.
"Satu orang di antaranya atas nama Kamsiah (36) asal Dusun So Nae Desa Kawinda, Kecamatan Tambora tewas. Kemudian, sekitar 10 menit para korban lainnya langsung dievakuasi oleh kapal penumpang yang menyusul belakangan," jelas Kapolsek.
Ada pun nama korban lainnya yang saat ini tengah dirawat di Puskesmas Calabai, Kabupaten Dompu yakni Suharni (24) dengan kondisi lemas. Adi Mulyadin (30) dengan kondisi lemas dan sesak napas. Dimas Alhafidz (3) dengan kondisi lemas dan Hani (30) dengan luka robek pada telapak kaki kanan.
"Semuanya korban di atas berasal dari satu desa yakni Desa Kawinda Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima. Sementara perahu tenggelam ini diduga kuat akibat kelebihan muatan dan disertai besarnya gelombang di perairan tersebut. Sehingga menghantam kapal dan akhirnya karam," ungkapnya.
Ia memastikan, tidak ada korban yang meninggal di lokasi kejadian atau TKP, melainkan satu korban meninggal tersebut setelah berada di Puskesmas Calabai akibat banyak meminum air laut.
Hingga saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Kapolsek Pekat, Kabupaten Dompu untuk mendata dan mengidentifikasi para korban. Kemudian berkoordinasi dengan Satpol Airud. "Tidak menutup kemungkinan masih ada korban yang belum terselamatkan mengingat minimnya armada yang membantu saat evakuasi," pungkasnya.
Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 10.00 Wita, dimana perahu tersebut tiba-tiba terbalik dan menenggelamkan semua penumpangnya. Dari 30 orang penumpang, 1 penumpang di antaranya dilaporkan tewasa.
Kapolsek Tambora IPTU Sukarmin mengatakan, kecelakaan laut itu terjadi di Perairan So Nae Desa Kawinda Nae, Kecamatan Tambora. "Perahu pengakut sekitar 30 orang penumpang yang hendak berwisata ke Pulau Satonda tersebut tiba-tiba terbalik dan mengakibatkan semua penumpang tenggelam," katanya.
Dijelaskan, perahu tersebut milik Nain, warga Desa Kore, Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima. Penyebab terbaliknya diduga akibat kelebihan muatan dan hantaman gelombang di tengah laut antara Pulau Satonda dan Pantai So Nae Kecamatan Tambora Kabupaten Bima. "Para penumpang sempat menyelamatkan diri dengan bergelantungan di boks ikan dari gabus yang ada dalam kapal tersebut," sebutnya.
Beruntung, para korban langsung dievakuasi oleh kapal penumpang lainnya yang menyusul dari belakang sehingga para korban dapat diselamatkan. Meski demikian, dalam peristiwa tersebut terdapat 6 orang korban yang harus dilarikan ke Puskesmas Calabai untuk mendapatkan perawatan medis lantaran banyak minum air laut.
"Satu orang di antaranya atas nama Kamsiah (36) asal Dusun So Nae Desa Kawinda, Kecamatan Tambora tewas. Kemudian, sekitar 10 menit para korban lainnya langsung dievakuasi oleh kapal penumpang yang menyusul belakangan," jelas Kapolsek.
Ada pun nama korban lainnya yang saat ini tengah dirawat di Puskesmas Calabai, Kabupaten Dompu yakni Suharni (24) dengan kondisi lemas. Adi Mulyadin (30) dengan kondisi lemas dan sesak napas. Dimas Alhafidz (3) dengan kondisi lemas dan Hani (30) dengan luka robek pada telapak kaki kanan.
"Semuanya korban di atas berasal dari satu desa yakni Desa Kawinda Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima. Sementara perahu tenggelam ini diduga kuat akibat kelebihan muatan dan disertai besarnya gelombang di perairan tersebut. Sehingga menghantam kapal dan akhirnya karam," ungkapnya.
Ia memastikan, tidak ada korban yang meninggal di lokasi kejadian atau TKP, melainkan satu korban meninggal tersebut setelah berada di Puskesmas Calabai akibat banyak meminum air laut.
Hingga saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Kapolsek Pekat, Kabupaten Dompu untuk mendata dan mengidentifikasi para korban. Kemudian berkoordinasi dengan Satpol Airud. "Tidak menutup kemungkinan masih ada korban yang belum terselamatkan mengingat minimnya armada yang membantu saat evakuasi," pungkasnya.
(nag)