Pertarungan Pilgub Jabar Diklaim Hanya Milik Rindu dan Deddy-Dedi

Minggu, 10 Juni 2018 - 00:06 WIB
Pertarungan Pilgub Jabar...
Pertarungan Pilgub Jabar Diklaim Hanya Milik Rindu dan Deddy-Dedi
A A A
BANDUNG - Pertarungan di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 diklaim hanya milik pasangan Cagub-Cawagub Jabar Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi).

Sebab, popularitas dan elektabilitas paslon nomor urut 1 dan 4 tersebut kini sudah sulit dikejar oleh dua pasangan lainnya, yakni paslon nomor urut 2 Tubagus Hasanudin-Anton Charliyan (Hasanah) dan paslon nomor urut 3 Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik).

"Kalau pasangan lain bukan kita under estimate, tapi rasanya dengan waktu yang tersisa, hanya keajaibanlah yang bisa mengimbangi pasangan nomor 1 dan 4, rasanya beratlah," ungkap Ketua Tim Pemenangan Rindu Saan Mustofa di sela-sela Rapat Pleno DPW Partai NasDem Jabar di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Sabtu (9/6/2018).

Dengan popularitas dan elektabilitas yang terpaut jauh tersebut, Saan yang juga Ketua DPW Partai NasDem Jabar itu yakin, pertarungan sengit di ajang Pilgub Jabar 2018 hanya akan terjadi pada pasangan Rindu dan Deddy-Dedi. "Saya yakin yang bertarung hanya pasangan nomor 1 dan nomor 4," tegasnya.

Dia memprediksi, pertarungan sengit antara Rindu dan Deddy-Dedi akan terjadi di sejumlah daerah pemilihan (dapil), seperti Dapil Jabar V yakni Kabupaten Bogor. Sebab, kata Saan, sejumlah lembaga survei menyebutkan bahwa raihan suara Rindu dan Deddy-Dedi di dapil tersebut imbang.

"Kedua di Jabar VII yang meliputi Karawang, Purwakarta, dan Kabupaten Bekasi. Walaupun Rindu unggul, tapi splitnya hanya 5 persen, belum signifikan," katanya.

Di daerah Bandung Raya, yakni Jabar I yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi serta Jabar II yang meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, lanjut Saan, pihaknya yakin, elektabilitas Rindu yang sangat tinggi tidak mungkin tergerus paslon lainnya.

"Di Jabar XI (Garut, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya) elektabilitas Rindu juga cukup tinggi, rasa-rasanya nomor 4 juga akan sulit mengejar," ujarnya.

Saan menambahkan, sebagai salah satu parpol pengusung Rindu, pihaknya menginginkan pertarungan sengit antara Rindu dan Deddy-Dedi terjadi di dapil Jabar III yang meliputi Cianjur dan Kota Bogor serta Jabar IV yang meliputi Kabupaten dan Kota Sukabumi.

"Kita juga ingin bertarung di Subang, Majalengka, Sumedang (Jabar IX). Daerah-daerah itu akan kita jadikan daerah pertarungan sengit," sebutnya.

Saan menyatakan, pihaknya kini fokus memperkuat posisi Rindu, agar tingkat popularitas dan elektabilitas Rindu semakin tinggi dan gap dengan Deddy-Dedi semakin lebar. Sehingga, Rindu menjadi pemenang di Pilgub Jabar 2018.

"Di NasDem, kita sering konsolidasi untuk pemenangan Rindu, termasuk mengumpulkan bacaleg yang juga publik figur. Mereka akan kita arahkan untuk memperkuat posisi Rindu di daerah-daerah yang saya bilang pertempurannya akan sengit tadi," jelasnya.

Disinggung soliditas dan efektivitas mesin parpol pengusung Rindu dan Deddy-Dedi yang dianggap kalangan pengamat dan pakar politik lemah, Saan langsung membantahnya. Dia menegaskan, parpol pengusung Rindu solid dan efektif menyosialisasikan Rindu kepada masyarakat Jabar.

Bahkan, di sisa waktu jelang pencoblosan yang tinggal hitungan hari itu, Saan meyakinkan, mesin NasDem, PKB, PPP, dan Hanura sebagai parpol pengusung Rindu akan bekerja masif memenangkan Rindu di Pilgub Jabar 2018.

"Ya, kalau nomor 2 partainya kan sedikit, nomor 3 juga cuma tiga parpol. Kalau mesin partai, saya yakin efektif. Jadi kalau dikatakan mesin partai tidak efektif, tidak benar. Sebab, untuk turun ke bawah kita butuh networking dan parpol yang punya networking sampai ke tingkat desa. Jadi, mesin parpol nomor 1 efektif, begitupun mesin parpol nomor 4," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3710 seconds (0.1#10.140)