Resahkan Warga, Anggota Geng Motor di Kulonprogo Ditembak

Resahkan Warga, Anggota Geng Motor di Kulonprogo Ditembak
A
A
A
KULONPROGO - Petugas Polres Kulonprogo mengambil tindakan tegas terhadap kawanan geng motor yang meresahkan masyarakat. Jumat (8/6/2018) dini hari, dua anggota geng motor berhasil diringkus, satu di antaranya ditembak lantaran berusaha melawan petugas. Sempat terjadi kejar-kejaran antara petugas dengan kawanan geng motor ini. Kejar-kejaran berlangsung dari Galur, Kulonprogo hingga Srandakan, Kabupaten Bantul.
Kapolres Kulonprogo AKBP Anggara Nasution menjelaskan, awalnya petugas kepolisian di Posko Lebaran terminal Wates awalnya menerima laporan perihal gerombolan remaja yang melakukan percobaan perampasan dan kekerasan di jalanan sekitar pukul 01.00 WIB. Gerombolan remaja ini dilaporkan beraksi di sejumlah tempat. Sambil membawa samurai mereka mencoba merampas sepeda motor dari pengendara yang mereka temui di jalan.
Tercatat mereka beraksi di Jalan Yogya-Wates, tepatnya di Pedukuhan Gembongan Sukoreno, Kecamatan Sentolo, sekitar pukul 01.00 WIB. Mereka juga beraksi di Margosari Pengasih sekitar pukul 01.30 WIB. Kelompok remaja ini berjumlah delapan orang dengan mengendarai empat sepeda motor. "Menurut saksi kelompok remaja ini menakut-nakuti korbannya dengan samurai," kata Kapolres.
Aksi kejar-kejaran antara petugas dengan kawanan remaja ini dari Brosot, Galur, Kulonprogo. Saat dihentikan petugas geng remaja ini tidak mau berhenti. Tembakan peringatan juga tak mereka indahkan. Petugas kemudian mengejar kawanan ini hingga wilayah Kabupaten Bantul. Meski berulang kali diberi tembakan peringatan kawanan remaja ini justru makin beringas. Mereka bahkan berani melawan petugas dengan melempar helm.
Tak mau kehilangan buruannya petugas terpaksa menembak JD,16, salah satu pelaku. Warga Kalasan, Sleman ini ini terkena timah panas di paha kiri bagian bawah. Selain JD petugas juga berhasil meringkus pelaku yang lain yakni MB,16, warga Ngemplak Sleman. "Dua orang pelaku berhasil diringkus. Sedangkan enam orang lainnya masih dalam pengejaran," kata perwira dengan dua melati di pundak ini.
Hingga saat ini JD masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Polda DIY. petugas juga mengamankan barang bukti berupa sepeda motor Honda Vario nopol AB 6404 LQ, dua helm warna hitam, dua sabuk yang sempat dilemparkan pelaku untuk menghalangi petugas.
Tindakan tegas petugas ini mendapat arpesiasi dari warga. Maryanto, warga Wates Kulonprogo mengaku sangat terganggu dengan aksi geng motor seperti ini. Menurutnya sudah saatnya petugas menindak tegas setiap aksi klitih di wilayah Yogyakarta. Belakangan ini aksi klitih populer di Yogya. Klitih adalah sebutan untuk aksi kekerasan di jalanan yang kebanyakan membacok atau memukul korban tanpa sebab yang jelas.
Sebelumnya mahasiswa UGM juga tewas lantaran dibacok pengendara motor di jalanan. Korban baru saja membagikan sahur di kawasan Mirota Kampus Yogyakarta.
Kapolres Kulonprogo AKBP Anggara Nasution menjelaskan, awalnya petugas kepolisian di Posko Lebaran terminal Wates awalnya menerima laporan perihal gerombolan remaja yang melakukan percobaan perampasan dan kekerasan di jalanan sekitar pukul 01.00 WIB. Gerombolan remaja ini dilaporkan beraksi di sejumlah tempat. Sambil membawa samurai mereka mencoba merampas sepeda motor dari pengendara yang mereka temui di jalan.
Tercatat mereka beraksi di Jalan Yogya-Wates, tepatnya di Pedukuhan Gembongan Sukoreno, Kecamatan Sentolo, sekitar pukul 01.00 WIB. Mereka juga beraksi di Margosari Pengasih sekitar pukul 01.30 WIB. Kelompok remaja ini berjumlah delapan orang dengan mengendarai empat sepeda motor. "Menurut saksi kelompok remaja ini menakut-nakuti korbannya dengan samurai," kata Kapolres.
Aksi kejar-kejaran antara petugas dengan kawanan remaja ini dari Brosot, Galur, Kulonprogo. Saat dihentikan petugas geng remaja ini tidak mau berhenti. Tembakan peringatan juga tak mereka indahkan. Petugas kemudian mengejar kawanan ini hingga wilayah Kabupaten Bantul. Meski berulang kali diberi tembakan peringatan kawanan remaja ini justru makin beringas. Mereka bahkan berani melawan petugas dengan melempar helm.
Tak mau kehilangan buruannya petugas terpaksa menembak JD,16, salah satu pelaku. Warga Kalasan, Sleman ini ini terkena timah panas di paha kiri bagian bawah. Selain JD petugas juga berhasil meringkus pelaku yang lain yakni MB,16, warga Ngemplak Sleman. "Dua orang pelaku berhasil diringkus. Sedangkan enam orang lainnya masih dalam pengejaran," kata perwira dengan dua melati di pundak ini.
Hingga saat ini JD masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Polda DIY. petugas juga mengamankan barang bukti berupa sepeda motor Honda Vario nopol AB 6404 LQ, dua helm warna hitam, dua sabuk yang sempat dilemparkan pelaku untuk menghalangi petugas.
Tindakan tegas petugas ini mendapat arpesiasi dari warga. Maryanto, warga Wates Kulonprogo mengaku sangat terganggu dengan aksi geng motor seperti ini. Menurutnya sudah saatnya petugas menindak tegas setiap aksi klitih di wilayah Yogyakarta. Belakangan ini aksi klitih populer di Yogya. Klitih adalah sebutan untuk aksi kekerasan di jalanan yang kebanyakan membacok atau memukul korban tanpa sebab yang jelas.
Sebelumnya mahasiswa UGM juga tewas lantaran dibacok pengendara motor di jalanan. Korban baru saja membagikan sahur di kawasan Mirota Kampus Yogyakarta.
(amm)