Polda Babel Siagakan Tim Sniper di Titik Rawan Jalur Mudik
A
A
A
PANGKALPINANG - Menjelang lebaran 2018, Polda Bangka Belitung (Babel) menyiagakan ratusan personel di titik-titik yang dianggap rawan. Tidak hanya itu, Polda Babel juga menyiapkan sniper alias penembak jitu di beberapa jalur mudik yang dianggap rawan dan krusial tersebut.
Dirlantas Polda Babel Kombes Pol Dwi Asmoro mengemukakan bahwa dalam Operasi Ketupat Menumbing 2018, Polda Babel menyiagakan titik-titik yang dianggap rawan khususnya kemacetan serta kecelakaan lalulintas di sejumlah daerah kabupaten/kota.
"Daerah titik rawan yang kita antisipasi itu pada jalur mudik seperti pelabuhan Tanjung Kelian di Muntok, Bangka Barat, pelabuhan Pangkalbalam di Pangkalpinang, Bandara Depati Amir, terminal bus, dan kawasan wisata-wisata di Sungailiat, Bangka," ujarnya kepada awak media selepas gelar Operasi Ketupat Menumbing 2018 di Mapolda Babel, Kamis (7/6/2018).
Dwi menjelaskan, pada sejumlah jalur mudik itu nantinya juga akan dilakukan rekayasa jalan agar tidak terjadi penumpukan dan kemacetan lalu lintas mengingat padatnya kendaraan selama mudik dan arus balik.
"Kami juga mengimbau kepada pemudik patuhi peraturan lalu lintas, hindari boncengan lebih dari dua orang karena akan membahayakan diri dan keselamatan orang lain. Bagi yang berkendara roda empat gunakan safety belt, dan pelampung juga bagi pemudik jalur laut menggunakan kapal, sehingga dapat terhindar dari resiko fatalitas kecelakaan," tuturnya.
Dwi menjelaskan bahwa pada H-3 sebelum lebaran, tempat-tempat ramai di pusat perbelanjaan di Kota Pangkalpinang seperti Puncak Mall, BTC, Ramayana, dan Masjid Jami itu menjadi fokus perhatian terpenting oleh anggota personel di lapangan.
"Anggota kita telah difokuskan di tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan dan Masjid, jumlah petugas gabungan yang diterjunkan 524 personil, terdiri dari Satgas Polda 123 personel, TNI 75 personel, Dishub 100 personel, dan instansi terlibat lainnya sekira 320 personel," terangnya.
Di samping itu, kata Dwi dalam pengamanan mudik personel dilengkapi dengan senjata lengkap, karena ada ancaman khusus masalah radikalisme dan terorisme.
"Personel kita siapkan perlengkapan lengkap demi menjaga keamanan. Meskipun sejauh ini masih kondusif, Kamtibmas aman, dan kita harapkan seperti itu walau pun ada beberapa potensi konflik tapi diharapkan dengan sistem pengamanan situasinya lebih aman, dan nyaman," pungkasnya.
Dirlantas Polda Babel Kombes Pol Dwi Asmoro mengemukakan bahwa dalam Operasi Ketupat Menumbing 2018, Polda Babel menyiagakan titik-titik yang dianggap rawan khususnya kemacetan serta kecelakaan lalulintas di sejumlah daerah kabupaten/kota.
"Daerah titik rawan yang kita antisipasi itu pada jalur mudik seperti pelabuhan Tanjung Kelian di Muntok, Bangka Barat, pelabuhan Pangkalbalam di Pangkalpinang, Bandara Depati Amir, terminal bus, dan kawasan wisata-wisata di Sungailiat, Bangka," ujarnya kepada awak media selepas gelar Operasi Ketupat Menumbing 2018 di Mapolda Babel, Kamis (7/6/2018).
Dwi menjelaskan, pada sejumlah jalur mudik itu nantinya juga akan dilakukan rekayasa jalan agar tidak terjadi penumpukan dan kemacetan lalu lintas mengingat padatnya kendaraan selama mudik dan arus balik.
"Kami juga mengimbau kepada pemudik patuhi peraturan lalu lintas, hindari boncengan lebih dari dua orang karena akan membahayakan diri dan keselamatan orang lain. Bagi yang berkendara roda empat gunakan safety belt, dan pelampung juga bagi pemudik jalur laut menggunakan kapal, sehingga dapat terhindar dari resiko fatalitas kecelakaan," tuturnya.
Dwi menjelaskan bahwa pada H-3 sebelum lebaran, tempat-tempat ramai di pusat perbelanjaan di Kota Pangkalpinang seperti Puncak Mall, BTC, Ramayana, dan Masjid Jami itu menjadi fokus perhatian terpenting oleh anggota personel di lapangan.
"Anggota kita telah difokuskan di tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan dan Masjid, jumlah petugas gabungan yang diterjunkan 524 personil, terdiri dari Satgas Polda 123 personel, TNI 75 personel, Dishub 100 personel, dan instansi terlibat lainnya sekira 320 personel," terangnya.
Di samping itu, kata Dwi dalam pengamanan mudik personel dilengkapi dengan senjata lengkap, karena ada ancaman khusus masalah radikalisme dan terorisme.
"Personel kita siapkan perlengkapan lengkap demi menjaga keamanan. Meskipun sejauh ini masih kondusif, Kamtibmas aman, dan kita harapkan seperti itu walau pun ada beberapa potensi konflik tapi diharapkan dengan sistem pengamanan situasinya lebih aman, dan nyaman," pungkasnya.
(nag)