Ngabuburit Bersama Warga, BKKBN Jabar Terus Gelorakan Kampung KB
A
A
A
CIAMIS - Dua tahun berjalan sejak dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 14 Februari 2016, Gerakan Nasional Kampung KB di Provinsi Jawa Barat berkembang pesat. Hingga kini, seribuan Kampung KB sudah terbentuk di Bumi Tatar Parahyangan ini.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai leading sector gerakan nasional ini pun terus menggelorakan program yang bertujuan untuk menciptakan kampung yang sejahtera dan bermartabat ini.
Dikemas lewat acara ngabuburit (menunggu waktu berbuka puasa), BKKBN Jabar meninjau langsung kondisi Kampung KB Magot Mandiri di Dusung Pasir Peuteuy, Desa Pawindan, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis.
"Sejak dicanangkan dua tahun lalu oleh Presiden Jokowi, tujuan utama Kampung KB adalah untuk menumbuhkan rasa memiliki warga kampung terhadap kampungnya sendiri," ungkap Kepala BKKBN Perwakilan Jabar Sukaryo Teguh Santoso saat memberikan sambutannya dalam acara Ngabuburit di Kampung KB Magot Mandiri, Selasa (5/6/2018) petang.
Teguh mengatakan, BKKBN Jabar akan terus mendorong pengembangan Kampung KB di Provinsi Jabar. Dia menyebutkan, sejak dicanangkan Presiden Jokowi di Desa Mertasinga, Kabupaten Cirebon, dua tahun lalu, sebanyak 1.329 Kampung KB sudah terbentuk di Provinsi Jabar.
Yang membuat pihaknya bangga, sebanyak 50 persen Kampung KB di antaranya dibentuk berdasarkan inisiatif pemerintah kabupaten/kota dan 30 persen lainnya mandiri atau dibentuk berdasarkan inisiatif masyarakat.
"Di Jabar ini masyarakatnya tidak langsung puas. Targetnya satu kecamatan satu Kampung KB, namun di lapangan, setiap desa ingin memiliki satu Kampung KB, bahkan lebih seperti halnya di sini," sebut Teguh.
Teguh menerangkan, program Kampung KB merupakan terobosan untuk kembali membumikan program KB yang gaungnya mulai redup sejak Orde Reformasi. Melalui Kampung KB, kata Teguh, masyarakat diajak untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera dan bermartabat.
"Lewat Kampung KB, ekonomi masyarakat diharapkan meningkat, lingkungannya menjadi bersih. Pendidikannya, gotong royongnya, toleransi beragamanya juga menjadi lebih baik, termasuk program KB-nya,. Jadi tidak hanya ngagugulung (sebatas) program KB," papar Teguh.
Karena itu, demi suksesnya program Kampung KB, diperlukan keterlibatan semua pihak. BKKBN Jabar pun berkomitmen untuk terus mengembangkan Kampung KB di Jabar. Terlebih, Kampung KB sejalan dengan program pemerataan pembangunan yang dicanangkan pemerintah pusat yakni pembangunan dimulai dari pinggiran.
"Periode berikutnya kita akan ciptakan kampung yang bermartabat lewat Kampung KB. Ini memang PR (pekerjaan rumah) yang tidak bisa diselesaikan dalam satu atau dua tahun. Kami akan terus mendorong Kampung KB demi kemajuan bangsa dan negara kita ke depan," tandasnya.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai leading sector gerakan nasional ini pun terus menggelorakan program yang bertujuan untuk menciptakan kampung yang sejahtera dan bermartabat ini.
Dikemas lewat acara ngabuburit (menunggu waktu berbuka puasa), BKKBN Jabar meninjau langsung kondisi Kampung KB Magot Mandiri di Dusung Pasir Peuteuy, Desa Pawindan, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis.
"Sejak dicanangkan dua tahun lalu oleh Presiden Jokowi, tujuan utama Kampung KB adalah untuk menumbuhkan rasa memiliki warga kampung terhadap kampungnya sendiri," ungkap Kepala BKKBN Perwakilan Jabar Sukaryo Teguh Santoso saat memberikan sambutannya dalam acara Ngabuburit di Kampung KB Magot Mandiri, Selasa (5/6/2018) petang.
Teguh mengatakan, BKKBN Jabar akan terus mendorong pengembangan Kampung KB di Provinsi Jabar. Dia menyebutkan, sejak dicanangkan Presiden Jokowi di Desa Mertasinga, Kabupaten Cirebon, dua tahun lalu, sebanyak 1.329 Kampung KB sudah terbentuk di Provinsi Jabar.
Yang membuat pihaknya bangga, sebanyak 50 persen Kampung KB di antaranya dibentuk berdasarkan inisiatif pemerintah kabupaten/kota dan 30 persen lainnya mandiri atau dibentuk berdasarkan inisiatif masyarakat.
"Di Jabar ini masyarakatnya tidak langsung puas. Targetnya satu kecamatan satu Kampung KB, namun di lapangan, setiap desa ingin memiliki satu Kampung KB, bahkan lebih seperti halnya di sini," sebut Teguh.
Teguh menerangkan, program Kampung KB merupakan terobosan untuk kembali membumikan program KB yang gaungnya mulai redup sejak Orde Reformasi. Melalui Kampung KB, kata Teguh, masyarakat diajak untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera dan bermartabat.
"Lewat Kampung KB, ekonomi masyarakat diharapkan meningkat, lingkungannya menjadi bersih. Pendidikannya, gotong royongnya, toleransi beragamanya juga menjadi lebih baik, termasuk program KB-nya,. Jadi tidak hanya ngagugulung (sebatas) program KB," papar Teguh.
Karena itu, demi suksesnya program Kampung KB, diperlukan keterlibatan semua pihak. BKKBN Jabar pun berkomitmen untuk terus mengembangkan Kampung KB di Jabar. Terlebih, Kampung KB sejalan dengan program pemerataan pembangunan yang dicanangkan pemerintah pusat yakni pembangunan dimulai dari pinggiran.
"Periode berikutnya kita akan ciptakan kampung yang bermartabat lewat Kampung KB. Ini memang PR (pekerjaan rumah) yang tidak bisa diselesaikan dalam satu atau dua tahun. Kami akan terus mendorong Kampung KB demi kemajuan bangsa dan negara kita ke depan," tandasnya.
(zik)