Seperti Nyoblos, Warga Wajib Celup Tinta setelah Tukar Uang Pecahan
A
A
A
SOLO - Kegiatan penukaran uang yang digelar Bank Indonesia (BI) Cabang Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/6/2018) pagi, di Benteng Vastenburg diserbu ratusan warga. Mereka rela mengantre sejak pagi meski kegiatan baru dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.
Untuk bisa menukarkan uang pecahan baru, warga harus menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan melewati pemeriksaan barang yang dibawa di pintu masuk. Mereka lalu duduk menunggu antrean di tenda yang telah disediakan. "Layanan ini kami selenggarakan tiga hari dengan melibatkan 13 bank dan pegadaian," ungkap Kepala BI Cabang Solo Bandoe Widiarto di sela sela acara penukaran uang di Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/6).
Dalam sehari disediakan uang hingga Rp4,4 miliar dalam bentuk uang baru berbagai pecahan. Sehingga dalam tiga hari diperkirakan penukaran uang mencapai Rp12 miliar. "Setiap hari kami siap melayani sekitar 1.050 orang," terangnya. Selain penukaran uang, pihaknya juga melakukan edukasi cinta rupiah, dan sinergi gerakan nasional non tunai. Dalam kesempatan itu, beberapa bank yang digandeng juga mengkomunikasikan kartu uniknya.
BI Solo telah menyiapkan 111 titik penukaran uang di eks Karisidenan Surakarta. Sehingga diharapkan masyarakat tidak menukarkan uangnya di pinggir jalan agar tidak terhindar dari risiko uang palsu dan mengganggu lalu lintas. Setelah melalui screening KTP, warga yang selesai menukarkan uang diminta celup tinta. Sehingga akan terdeteksi jika berpindah pindah ke lokasi penukaran uang lainnya.
Bagi warga yang kelupaaan membawa uang, di area lokasi penukaran uang juga disediakan ATM. Sehingga warga tidak perlu pulang ke rumah karena bisa mengambil di ATM. Sejauh ini, penukaran uang telah menyerap 55% dari total sekitar Rp5 triliun yang disiapkan BI Solo. Pecahan yang paling diminati adalah Rp5.000 yang telah mencapai 3,5 juta lembar. Sedangkan pecahan kedua yang diminati adalah Rp2.000.
Sementara itu, Noviana, warga Cemani Sukoharjo yang turut menukarkan uang mengaku datang sejak pukul 07.30 WIB. Dirinya akan menukarkan Rp4.400.000 sebagaimana batas maksimal yang ditetapkan BI. "Nukarnya banyak karena keluarganya juga banyak. Untuk fitrah keponakan keponakan saat Lebaran nanti," ungkap Noviana. Sementara, uang pecahan yang diminati adalah Rp5.000 dan Rp10.000.
Untuk bisa menukarkan uang pecahan baru, warga harus menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan melewati pemeriksaan barang yang dibawa di pintu masuk. Mereka lalu duduk menunggu antrean di tenda yang telah disediakan. "Layanan ini kami selenggarakan tiga hari dengan melibatkan 13 bank dan pegadaian," ungkap Kepala BI Cabang Solo Bandoe Widiarto di sela sela acara penukaran uang di Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/6).
Dalam sehari disediakan uang hingga Rp4,4 miliar dalam bentuk uang baru berbagai pecahan. Sehingga dalam tiga hari diperkirakan penukaran uang mencapai Rp12 miliar. "Setiap hari kami siap melayani sekitar 1.050 orang," terangnya. Selain penukaran uang, pihaknya juga melakukan edukasi cinta rupiah, dan sinergi gerakan nasional non tunai. Dalam kesempatan itu, beberapa bank yang digandeng juga mengkomunikasikan kartu uniknya.
BI Solo telah menyiapkan 111 titik penukaran uang di eks Karisidenan Surakarta. Sehingga diharapkan masyarakat tidak menukarkan uangnya di pinggir jalan agar tidak terhindar dari risiko uang palsu dan mengganggu lalu lintas. Setelah melalui screening KTP, warga yang selesai menukarkan uang diminta celup tinta. Sehingga akan terdeteksi jika berpindah pindah ke lokasi penukaran uang lainnya.
Bagi warga yang kelupaaan membawa uang, di area lokasi penukaran uang juga disediakan ATM. Sehingga warga tidak perlu pulang ke rumah karena bisa mengambil di ATM. Sejauh ini, penukaran uang telah menyerap 55% dari total sekitar Rp5 triliun yang disiapkan BI Solo. Pecahan yang paling diminati adalah Rp5.000 yang telah mencapai 3,5 juta lembar. Sedangkan pecahan kedua yang diminati adalah Rp2.000.
Sementara itu, Noviana, warga Cemani Sukoharjo yang turut menukarkan uang mengaku datang sejak pukul 07.30 WIB. Dirinya akan menukarkan Rp4.400.000 sebagaimana batas maksimal yang ditetapkan BI. "Nukarnya banyak karena keluarganya juga banyak. Untuk fitrah keponakan keponakan saat Lebaran nanti," ungkap Noviana. Sementara, uang pecahan yang diminati adalah Rp5.000 dan Rp10.000.
(amm)