Lieus Sungkharisma Disomasi Bagian Masyarakat Tionghoa NKRI
A
A
A
JAKARTA - Bagian Masyarakat Tionghoa NKRI mensomasi Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) Lieus Sungkharisma.
Sikap dinyatakan menyusul sikap Lieus bersama kawan-kawannya sudah membawa-bawa nama etnis Tionghoa untuk menyuarakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) cukup untuk satu periode.
Somasi ini disampaikan sejumlah pengacara yang tergabung dalam Tim Hukum Forum Indonesia Jaya setelah mendapat kuasa dari Bagian Masyarakat Tionghoa NKRI.
"Pernyataan sikap Lieus dan teman-temannya tersebut sama sekali tidak mewakili etnis Tionghoa. Banyak sekali masyarakat Tionghoa yang dikecewakan dengan ini," kata Suhadi, Koordinator Tim Hukum Forum Indonesia Jaya dalam konferensi pers di Hotel Gran Cempaka, Jakarta Pusat, Senin (4/6).
Somasi tersebut berisi desakan agar Lieus Cs segera meminta maaf ke media nasional dalam waktu 2 kali 24 jam. Lantas bagaimana jika permintaan maaf itu juga tidak dilakukan ? "Kalau Lieus dan delapan kawannya tidak minta maaf, maka kami akan melaporkan ke polisi," sebutnya.
Suhadi yang juga mengatakan bahwa pernyataan sikap Lieus Cs tidak mewakili suara etnis Tionghoa.Sikap politik komunitas Tionghoa pada Pilpres 2019 menganut prinsip langsung, umum, bebas dan rahasia (Luber). Sehingga tak akan disampaikan secara luas, apalagi bernada provokatif.
Menurutnya masyarakat Tionghoa lebih mengharapkan persatuan dan kesatuan bangsa, ketimbang mengganti presiden.
"Seolah-olah masyarakat Tionghoa yang diwakilkan oleh bapak Lieus itu ingin 2019 ganti presiden. Padahal kami tidak pernah berpikiran seperti itu. Justru saya tidak ingin Pak Jokowi diganti. Kan bagus dia," beber Suhadi.
Pengacara lainnya Muhammad Intan Akmal Kunang menambahkan surat somasi akan dilayangkan pada Selasa (5/6/2018), hari ini. "Somasi ini berlaku setelah diterima oleh yang bersangkutan," tambahnya.
Sikap dinyatakan menyusul sikap Lieus bersama kawan-kawannya sudah membawa-bawa nama etnis Tionghoa untuk menyuarakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) cukup untuk satu periode.
Somasi ini disampaikan sejumlah pengacara yang tergabung dalam Tim Hukum Forum Indonesia Jaya setelah mendapat kuasa dari Bagian Masyarakat Tionghoa NKRI.
"Pernyataan sikap Lieus dan teman-temannya tersebut sama sekali tidak mewakili etnis Tionghoa. Banyak sekali masyarakat Tionghoa yang dikecewakan dengan ini," kata Suhadi, Koordinator Tim Hukum Forum Indonesia Jaya dalam konferensi pers di Hotel Gran Cempaka, Jakarta Pusat, Senin (4/6).
Somasi tersebut berisi desakan agar Lieus Cs segera meminta maaf ke media nasional dalam waktu 2 kali 24 jam. Lantas bagaimana jika permintaan maaf itu juga tidak dilakukan ? "Kalau Lieus dan delapan kawannya tidak minta maaf, maka kami akan melaporkan ke polisi," sebutnya.
Suhadi yang juga mengatakan bahwa pernyataan sikap Lieus Cs tidak mewakili suara etnis Tionghoa.Sikap politik komunitas Tionghoa pada Pilpres 2019 menganut prinsip langsung, umum, bebas dan rahasia (Luber). Sehingga tak akan disampaikan secara luas, apalagi bernada provokatif.
Menurutnya masyarakat Tionghoa lebih mengharapkan persatuan dan kesatuan bangsa, ketimbang mengganti presiden.
"Seolah-olah masyarakat Tionghoa yang diwakilkan oleh bapak Lieus itu ingin 2019 ganti presiden. Padahal kami tidak pernah berpikiran seperti itu. Justru saya tidak ingin Pak Jokowi diganti. Kan bagus dia," beber Suhadi.
Pengacara lainnya Muhammad Intan Akmal Kunang menambahkan surat somasi akan dilayangkan pada Selasa (5/6/2018), hari ini. "Somasi ini berlaku setelah diterima oleh yang bersangkutan," tambahnya.
(vhs)