Perempuan Muda Ditemukan Tewas di Dalam Gereja
A
A
A
TANJUNG MORAWA - Rosalia Cici Maretini Siahaan (21) ditemukan tewas berlumuran darah di dalam Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI), Tanjung Morawa, Kamis (31/5/2018).
Korban ditemukan di dalam gereja, persisnya di bagian belakang rumah ibadah yang turut menjadi tempat peristirahatan pendeta dan keluarganya.
Kapolres Deliserdang, AKBP Eddy Suryantha Tarigan dan Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Ruzi Gusman didampingi Kapolsek Tanjung Morawa AKP Budiono Syaputro yang berada di lokasi melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. "Masih lidik motifnya," ujar AKP Ruzi.
Korban diketahui merupakan anak kedua dari enam bersaudara yang tercatat sebagai salah satu jemaat aktif di gereja tersebut. Korban merupakan warga Dusun XII, Gang Pendidikan, Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang.
Sejak SMP, korban menjadi anak angkat Anderson Sembiring, pendeta GSRI. Kabar ditemukannya jasad korban langsung memicu perhatian.
Hanya dalam sekejap, warga langsung berkerumun di sekitar lokasi.Saksi mata seorang wanita berinisial LP menuturkan, jasad baru diketahui sekitar pukul 11.30 WIB.“Sekitar pukul 11.00 WIB saya mendengar teriakan suara minta tolong dari bagian belakang gereja. Tapi kami takut mendekat,” ucapnya.Selang beberapa saat kemudian, lanjutnya, pendeta Anderson Sembiring keluar dari dalam dan langsung menggembok gerbang gereja.“Sambil senyum-senyum, dia (pendeta) menyapa dan sempat bilang ke arah kami sebentar ya aku beli nasi dulu. Ada juga tadi warga yang nanya ke dia tadi tu suara minta tolong siapa, dia jawab itu suara kucing,” imbuhnya.
LP bersama sejumlah warga lainnya kemudian nekat loncat pagar untuk mengecek arah suara jeritan di bagian belakang gereja.
“Begitu masuk ke dalam ruangan itu, kami lihat korban sudah berlumuran darah di dalam kamar mandi dengan luka di bagian kepala,” ungkapnya.
Tim identifikasi Polres Deliserdang yang tiba di lokasi kejadian pun langsung melakukan olah TKP. Hasil penyelidikan sementara, korban tewas akibat pukulan benda tumpul dan gorokan senjata tajam di leher.Guna kepentingan penyelidikan, jenazah korban lantas dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan.
Korban ditemukan di dalam gereja, persisnya di bagian belakang rumah ibadah yang turut menjadi tempat peristirahatan pendeta dan keluarganya.
Kapolres Deliserdang, AKBP Eddy Suryantha Tarigan dan Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Ruzi Gusman didampingi Kapolsek Tanjung Morawa AKP Budiono Syaputro yang berada di lokasi melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. "Masih lidik motifnya," ujar AKP Ruzi.
Korban diketahui merupakan anak kedua dari enam bersaudara yang tercatat sebagai salah satu jemaat aktif di gereja tersebut. Korban merupakan warga Dusun XII, Gang Pendidikan, Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang.
Sejak SMP, korban menjadi anak angkat Anderson Sembiring, pendeta GSRI. Kabar ditemukannya jasad korban langsung memicu perhatian.
Hanya dalam sekejap, warga langsung berkerumun di sekitar lokasi.Saksi mata seorang wanita berinisial LP menuturkan, jasad baru diketahui sekitar pukul 11.30 WIB.“Sekitar pukul 11.00 WIB saya mendengar teriakan suara minta tolong dari bagian belakang gereja. Tapi kami takut mendekat,” ucapnya.Selang beberapa saat kemudian, lanjutnya, pendeta Anderson Sembiring keluar dari dalam dan langsung menggembok gerbang gereja.“Sambil senyum-senyum, dia (pendeta) menyapa dan sempat bilang ke arah kami sebentar ya aku beli nasi dulu. Ada juga tadi warga yang nanya ke dia tadi tu suara minta tolong siapa, dia jawab itu suara kucing,” imbuhnya.
LP bersama sejumlah warga lainnya kemudian nekat loncat pagar untuk mengecek arah suara jeritan di bagian belakang gereja.
“Begitu masuk ke dalam ruangan itu, kami lihat korban sudah berlumuran darah di dalam kamar mandi dengan luka di bagian kepala,” ungkapnya.
Tim identifikasi Polres Deliserdang yang tiba di lokasi kejadian pun langsung melakukan olah TKP. Hasil penyelidikan sementara, korban tewas akibat pukulan benda tumpul dan gorokan senjata tajam di leher.Guna kepentingan penyelidikan, jenazah korban lantas dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan.
(vhs)