Masa Jabatan Aher Segera Berakhir, Sosok Pj Gubernur Jabar Masih Misterius
A
A
A
BANDUNG - Dalam beberapa hari ke depan atau tepatnya 13 Juni 2018, masa jabatan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) akan berakhir. Namun, hingga kini, sosok yang akan menggantikannya sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jabar yang akan bertugas hingga pelantikan gubernur baru periode 2008-2013 masih misterius.
Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari mengaku belum mendengar kabar siapa yang akan menjabat Pj Gubernur Jabar nanti. Meski begitu, kata Ineu, DPRD Jabar tidak akan mempersoalkan siapa dan dari mana sosok yang akan menempati jabatan tersebut. Ineu hanya meminta Pj Gubernur Jabar harus mampu menghadapi dua momentum besar di Jabar.
"Ada dua momentum besar yang akan diemban Pj ketika dia nanti dilantik menjadi Pj. Pertama, lebaran atau dua hari setelah pelantikan. Kedua, pencoblosan kepala daerah yang akan berlangsung satu minggu setelah itu (lebaran)," kata Ineu di Bandung, Kamis (31/5/2018).
Ineu juga mengungkapkan, beberapa waktu lalu dirinya sempat bertemu dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Namun, kata Ineu, Mendagri pun tak memberi tahu siapa sosok yang akan menempati jabatan Pj Gubernur Jabar.
"Ketemu dengan Pak Mendagri tidak berbicara terkait nama, hanya bicara terkait Pj akan dikirim dari pemerintah pusat. Katanya, saat ini untuk Pj sedang proses," ungkap Ineu.
Disinggung nama calon Pj Gubernur Jabar yang pernah mencuat beberapa waktu lalu, yakni mantan Kapolda Jabar Komjen Pol Mochamad Iriawan, Ineu mengaku tidak mengetahui apakah nama tersebut atau nama lain yang nanti akan menjadi Pj Gubernur Jabar.
"Pak Iwan memang dulu saya sempat mendengar dan banyak diperbincangkan di media, tapi saya tidak tahu memang beliau atau bukan nantinya," katanya.
Lebih lanjut Ineu menuturkan, pihaknya tak bisa ikut campur dalam proses penentuan Pj Gubernur Jabar yang tengah dilakukan Kemendagri. Meski begitu, Ineu mengatakan, yang paling penting Pj Gubernur Jabar bisa bekerja sama dengan legislatif. Sebab, ada pekerjaan Gubernur Jabar yang belum diselesaikan.
"Terkait pengesahan perda (peraturan daerah) salah satunya. Kan itu kewenangan Pj dan itu harus dikerjakan, meskipun Pj hanya menjabat sekitar tiga bulan. Namun yang paling awal, tetap harus menyukseskan pilkada serentak," sebutnya.
Ineu menambahkan, siapa pun nanti yang akan ditunjuk sebagai Pj Gubernur Jabar, pihaknya takkan mempersoalkan. Dia juga menegaskan, pihaknya tidak memiliki kepentingan apa pun dalam penunjukan tersebut, selain bergeraknya roda pemerintahan di Jabar.
"Yang ditekankan adalah bagaimana kita legislatif dan eksekutif bisa bersinergi untuk memberikan pelayanan pada masyarakat," tegasnya.
Saat ditanya kebijakan apa saja yang bisa direalisasikan oleh Pj Gubernur Jabar, Ineu enggan berkomentar. Dia mengaku belum mempelajari secara mendalam terkait aturan kebijakan Pj Gubernur Jabar.
Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari mengaku belum mendengar kabar siapa yang akan menjabat Pj Gubernur Jabar nanti. Meski begitu, kata Ineu, DPRD Jabar tidak akan mempersoalkan siapa dan dari mana sosok yang akan menempati jabatan tersebut. Ineu hanya meminta Pj Gubernur Jabar harus mampu menghadapi dua momentum besar di Jabar.
"Ada dua momentum besar yang akan diemban Pj ketika dia nanti dilantik menjadi Pj. Pertama, lebaran atau dua hari setelah pelantikan. Kedua, pencoblosan kepala daerah yang akan berlangsung satu minggu setelah itu (lebaran)," kata Ineu di Bandung, Kamis (31/5/2018).
Ineu juga mengungkapkan, beberapa waktu lalu dirinya sempat bertemu dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Namun, kata Ineu, Mendagri pun tak memberi tahu siapa sosok yang akan menempati jabatan Pj Gubernur Jabar.
"Ketemu dengan Pak Mendagri tidak berbicara terkait nama, hanya bicara terkait Pj akan dikirim dari pemerintah pusat. Katanya, saat ini untuk Pj sedang proses," ungkap Ineu.
Disinggung nama calon Pj Gubernur Jabar yang pernah mencuat beberapa waktu lalu, yakni mantan Kapolda Jabar Komjen Pol Mochamad Iriawan, Ineu mengaku tidak mengetahui apakah nama tersebut atau nama lain yang nanti akan menjadi Pj Gubernur Jabar.
"Pak Iwan memang dulu saya sempat mendengar dan banyak diperbincangkan di media, tapi saya tidak tahu memang beliau atau bukan nantinya," katanya.
Lebih lanjut Ineu menuturkan, pihaknya tak bisa ikut campur dalam proses penentuan Pj Gubernur Jabar yang tengah dilakukan Kemendagri. Meski begitu, Ineu mengatakan, yang paling penting Pj Gubernur Jabar bisa bekerja sama dengan legislatif. Sebab, ada pekerjaan Gubernur Jabar yang belum diselesaikan.
"Terkait pengesahan perda (peraturan daerah) salah satunya. Kan itu kewenangan Pj dan itu harus dikerjakan, meskipun Pj hanya menjabat sekitar tiga bulan. Namun yang paling awal, tetap harus menyukseskan pilkada serentak," sebutnya.
Ineu menambahkan, siapa pun nanti yang akan ditunjuk sebagai Pj Gubernur Jabar, pihaknya takkan mempersoalkan. Dia juga menegaskan, pihaknya tidak memiliki kepentingan apa pun dalam penunjukan tersebut, selain bergeraknya roda pemerintahan di Jabar.
"Yang ditekankan adalah bagaimana kita legislatif dan eksekutif bisa bersinergi untuk memberikan pelayanan pada masyarakat," tegasnya.
Saat ditanya kebijakan apa saja yang bisa direalisasikan oleh Pj Gubernur Jabar, Ineu enggan berkomentar. Dia mengaku belum mempelajari secara mendalam terkait aturan kebijakan Pj Gubernur Jabar.
(zik)