Arus Mudik di Jabar Diprediksi Naik 5 Persen
A
A
A
BANDUNG - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memprediksi arus mudik pada Lebaran 2018 mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Seluruh persiapan untuk layanan keamanan dan keselamatan para pemudik pun diklaim sudah dilakukan.
Kepala Dishub Jabar Dedi Taufik menyebutkan, kenaikan arus lalu lintas di Jabar pada jalur darat bisa mencapai 5 persen dibandingkan jumlah kendaraan yang melintas pada musim mudik tahun lalu sebanyak 2.462.840 kendaraan.
Dedi juga penyebut, peningkatan diprediksi terjadi di jalur laut sebesar 1,67 persen, udara 7,6 persen, dan kereta api 7,8 persen.
"Kami prediksi akan meningkat, dominasinya masih kendaraan roda dua. Kalau penumpang (diprediksi) totalnya diperkirakan mencapai 13,2 juta jiwa," kata Dedi saat dihubungi, Selasa (29/5/2018).
Untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas, terutama di jalur darat, Dishub Jabar juga fokus pada penyiapan fasilitas lalu lintas. Terlebih, Jabar memiliki tiga jalur utama yakni utara, tengah, dan selatan.
"Tentu kami komitmen mengedepankan keselamatan, kenyamanan, dan layanan kepada masyarakat," ujarnya.
Di jalur darat, lanjut Dedi, pihaknya sudah menyiapkan armada bus sebanyak 4.675 unit, baik bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Dari jumlah bus yang tersedia tersebut, jumlah penumpang yang bisa diangkut sebanyak 205.744 penumpang. Dedi juga memastikan, semua kelengkapan keselamatan bus sudah dan sedang diproses secara berkala hingga H-10 Idul Fitri 1439 H.
Adapun untuk angkutan kereta api, sudah ada 92 kereta dengan keberangkatan dari Stasiun Bandung, Kiara Condong, dan Cirebon. Jumlah itu sudah dikonfirmasi berdasarkan rapat koordinasi yang dilakukan bersama pihak Daerah Operasi (Daop) Kereta Api Indonesia (KAI) di wilayah bersangkutan.
Sementara untuk Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), tambah Dedi, sudah disiapkan 1.352 kapal berbobot di bawah 7 gross tonnage (GT), serta angkutan udara sebanyak 98 pesawat.
"Angkutan udara melayani penerbangan domestik sebanyak 78 unit dan sisanya penerbangan internasional," tandas Dedi.
Kepala Dishub Jabar Dedi Taufik menyebutkan, kenaikan arus lalu lintas di Jabar pada jalur darat bisa mencapai 5 persen dibandingkan jumlah kendaraan yang melintas pada musim mudik tahun lalu sebanyak 2.462.840 kendaraan.
Dedi juga penyebut, peningkatan diprediksi terjadi di jalur laut sebesar 1,67 persen, udara 7,6 persen, dan kereta api 7,8 persen.
"Kami prediksi akan meningkat, dominasinya masih kendaraan roda dua. Kalau penumpang (diprediksi) totalnya diperkirakan mencapai 13,2 juta jiwa," kata Dedi saat dihubungi, Selasa (29/5/2018).
Untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas, terutama di jalur darat, Dishub Jabar juga fokus pada penyiapan fasilitas lalu lintas. Terlebih, Jabar memiliki tiga jalur utama yakni utara, tengah, dan selatan.
"Tentu kami komitmen mengedepankan keselamatan, kenyamanan, dan layanan kepada masyarakat," ujarnya.
Di jalur darat, lanjut Dedi, pihaknya sudah menyiapkan armada bus sebanyak 4.675 unit, baik bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Dari jumlah bus yang tersedia tersebut, jumlah penumpang yang bisa diangkut sebanyak 205.744 penumpang. Dedi juga memastikan, semua kelengkapan keselamatan bus sudah dan sedang diproses secara berkala hingga H-10 Idul Fitri 1439 H.
Adapun untuk angkutan kereta api, sudah ada 92 kereta dengan keberangkatan dari Stasiun Bandung, Kiara Condong, dan Cirebon. Jumlah itu sudah dikonfirmasi berdasarkan rapat koordinasi yang dilakukan bersama pihak Daerah Operasi (Daop) Kereta Api Indonesia (KAI) di wilayah bersangkutan.
Sementara untuk Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), tambah Dedi, sudah disiapkan 1.352 kapal berbobot di bawah 7 gross tonnage (GT), serta angkutan udara sebanyak 98 pesawat.
"Angkutan udara melayani penerbangan domestik sebanyak 78 unit dan sisanya penerbangan internasional," tandas Dedi.
(zik)