Diguyur Hujan Seminggu, Jalan Trans Kalteng-Kalbar Bak Kolam Lumpur
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Terus diguyur hujan dalam satu pekan terakhir, jalan Trans Kalteng-Kalbar tepatnya di jalan Kecamatan Kotawaringin Lama menuju Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, rusak parah. Jalan yang masih berupa tanah keras itu menjadi kubangan lumpur dan mirip kolam dengan kedalaman 50-70 cm, panjang minimal 50 meter dan yang paling panjang sekitar 150-200 meter.
Pengendara kesulitan melintasi jalan penghubung antarkecamatan dan antar kabupaten di Kalteng dan Kalbar. Seorang supir taksi, Ridho (35), warga Kotawaringin Lama (Kolam) mengeluhkan kondisi jalan tersebut. Dirinya terpaksa menerobos dan berjuang keras melewati kubangan lumpur untuk menuju Pangkalan Bun.
"Sudah satu bulan lebih keadaan Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam) seperti bubur dan sekarang mirip kolam renang. Belum lagi mendekati Lebaran, kami harus pulang kampung bersama keluarga di Kolam serta dari Kolam ke Pangkalan Bun," keluhnya, Senin (28/5/2018, setelah menerobos jalan tersebut.
Ada lima titik kerusakan jalan terparah dari arah Pangkalan Bun-Kolam antara kilometer 20-28. Tokoh masyarakat Kolam, Gusti Samudera meminta pemerintah daerah melalui tim pelaksana untuk segera melaksanakan pekerjaan di lapangan dalam rangka aktivitas puasa dan menyongsong Lebaran.
"Sudah satu bulan lebih tanda tangan kontrak dengan pemerintah daerah. Seharusnya 15 hari sudah melakukan aksi untuk melaksanakan pekerjaan, sampai sekarang belum ada," keluhnya.
Pengendara kesulitan melintasi jalan penghubung antarkecamatan dan antar kabupaten di Kalteng dan Kalbar. Seorang supir taksi, Ridho (35), warga Kotawaringin Lama (Kolam) mengeluhkan kondisi jalan tersebut. Dirinya terpaksa menerobos dan berjuang keras melewati kubangan lumpur untuk menuju Pangkalan Bun.
"Sudah satu bulan lebih keadaan Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam) seperti bubur dan sekarang mirip kolam renang. Belum lagi mendekati Lebaran, kami harus pulang kampung bersama keluarga di Kolam serta dari Kolam ke Pangkalan Bun," keluhnya, Senin (28/5/2018, setelah menerobos jalan tersebut.
Ada lima titik kerusakan jalan terparah dari arah Pangkalan Bun-Kolam antara kilometer 20-28. Tokoh masyarakat Kolam, Gusti Samudera meminta pemerintah daerah melalui tim pelaksana untuk segera melaksanakan pekerjaan di lapangan dalam rangka aktivitas puasa dan menyongsong Lebaran.
"Sudah satu bulan lebih tanda tangan kontrak dengan pemerintah daerah. Seharusnya 15 hari sudah melakukan aksi untuk melaksanakan pekerjaan, sampai sekarang belum ada," keluhnya.
(wib)