Gus Ipul Janji Dorong Investasi Sektor Padat Karya
A
A
A
SURABAYA - Investasi berbasis padat karya menjadi satu sektor ekonomi yang akan terus digenjot Saifullah Yusuf jika terpilih menjadi gubernur Jawa Timur (Jatim). Optimalisasi penyerapan tenaga kerja diharapkan dapat berdampak positif terhadap ekonomi di provinsi berpenduduk 38 juta jiwa ini.
Gus Ipul, panggilan Saifullah Yusuf menyatakan, untuk memaksimalkan hal tersebut, pihaknya akan merangsang investor menanamkan modal di Jatim melalui berbagai kemudahan. Di antaranya, sektor infrastruktur.
Industri berbasis padat karya, kata dia, tak bisa dibiarkan berjalan sendiri. Perlu adanya dukungan dari pemerintah, terutama terkait penunjang aktivitas kegiatan industri. "Industri berbasis padat karya perlu didampingi supaya mereka bisa bertahan. Apalagi, persaingan makin ketat. Sehingga, kita menyiapkan langkah-langkah untuk menjaga mereka agar bertahan," katanya.
Mengutip data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Jatim, pada 2017 sebanyak 598.862 tenaga kerja terserap melalui investasi. Rinciannya, Penyertaan Modal Asing (PMA) sebanyak 2.527 proyek (Rp21,4 triliun rupiah) berhasil menyerap lapangan kerja sebesar 78.496 tenaga kerja. Kemudian, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 2.165 proyek (Rp45 triliun) yang menyerap 69.290 lapangan kerja.
Di luar itu, masih ada PMDN nonfasilitas yang justru menyediakan lapangan kerja terbesar, yakni dengan 129.260 proyek (Rp85,9 triliun) menyerap 451.076 lapangan kerja. "Ke depan, investasi inilah yang akan kami dorong. Kita bersyukur, di tahun 2017 lalu ada 400-500 ribu lebih lapangan pekerjaan yang tersedia baik dari PMA, PMDN, maupun investasi nonfasilitas," jelas Gus Ipul.
Untuk menunjang hal ini, Pemprov Jatim akan memberikan dukungan dari berbagai sektor. Di antaranya penyediaan infrastruktur. Secara spesifik, kandidat yang berpasangan dengan Cawagub Jatim Puti Guntur Soekarno ini telah menyiapkan program Baja Emas yang merupakan kepanjangan dari Perbaikan Jalan untuk Ekonomi Masyarakat.
Sasaran program ini di antaranya adalah peningkatan status jalan rusak (176,29 km) dan rusak berat (6,5 km) menjadi baik dan sedang. Kemudian, menuntaskan Jalan Pantai Selatan (Pansela) sepanjang 676,82 km, serta pembangunan Pelabuhan Rakyat untuk kepentingan nelayan.
Gus Ipul optimistis, melalui peningkatan infrastruktur, utamanya jalan, akan berdampak positif terhadap sektor ekonomi Jatim. Tak hanya itu, komitmen Gus Ipul juga sebagai bentuk dukungan pemprov terhadap proyek infrastruktur nasional di bawah pemerintah pusat. Misalnya, pembangunan jalan tol hingga proyek bandara. Sebagai contoh, pemerintah pusat telah sepakat bahwa dalam waktu dekat membangun jalan tol yang menembus wilayah Kabupaten Kediri.
Jalan sepanjang 22 km ini akan terdapat dua simpang susun yang berada di daerah Papar, Nganjuk dan daerah Banyakan, Kediri. Jalan ini juga akan tersambung dengan jalan Tol Solo-Kertosono yang saat ini juga masih tahap proses penyempurnaan.
"Rencana pembangunan jalan tol yang nantinya menghubungkan Kediri hingga Tulungagung sudah masuk dalam rencana kami sejak saya menjadi Wakil Gubernur," ujar Gus Ipul yang juga Wakil Gubernur Jatim dua periode ini.
"Sehingga, kalau nanti kami terpilih kami akan dorong dan lanjutkan agar proses pembangunan jalan tol ini bisa terealisasi."
Nantinya Jatim akan dikelilingi oleh jalan tol yang terbentang dari Surabaya-Solo hingga Surabaya-Banyuwangi. Banyaknya akses tol tersebut diharapkan memaksimalkan pembangunan di Jatim, khususnya ekonomi kawasan Jatim selatan yang saat ini masih tertinggal di banding utara.
"Jalan tol bisa menumbuhkan ekonomi, membangun 'city link' dan membuka layanan transportasi sehingga memudahkan orang dan barang. Ada JLS (jalur lintas selatan) juga, harapannya ke depan kawasan selatan akan lebih maju," pungkasnya.
Gus Ipul, panggilan Saifullah Yusuf menyatakan, untuk memaksimalkan hal tersebut, pihaknya akan merangsang investor menanamkan modal di Jatim melalui berbagai kemudahan. Di antaranya, sektor infrastruktur.
Industri berbasis padat karya, kata dia, tak bisa dibiarkan berjalan sendiri. Perlu adanya dukungan dari pemerintah, terutama terkait penunjang aktivitas kegiatan industri. "Industri berbasis padat karya perlu didampingi supaya mereka bisa bertahan. Apalagi, persaingan makin ketat. Sehingga, kita menyiapkan langkah-langkah untuk menjaga mereka agar bertahan," katanya.
Mengutip data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Jatim, pada 2017 sebanyak 598.862 tenaga kerja terserap melalui investasi. Rinciannya, Penyertaan Modal Asing (PMA) sebanyak 2.527 proyek (Rp21,4 triliun rupiah) berhasil menyerap lapangan kerja sebesar 78.496 tenaga kerja. Kemudian, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 2.165 proyek (Rp45 triliun) yang menyerap 69.290 lapangan kerja.
Di luar itu, masih ada PMDN nonfasilitas yang justru menyediakan lapangan kerja terbesar, yakni dengan 129.260 proyek (Rp85,9 triliun) menyerap 451.076 lapangan kerja. "Ke depan, investasi inilah yang akan kami dorong. Kita bersyukur, di tahun 2017 lalu ada 400-500 ribu lebih lapangan pekerjaan yang tersedia baik dari PMA, PMDN, maupun investasi nonfasilitas," jelas Gus Ipul.
Untuk menunjang hal ini, Pemprov Jatim akan memberikan dukungan dari berbagai sektor. Di antaranya penyediaan infrastruktur. Secara spesifik, kandidat yang berpasangan dengan Cawagub Jatim Puti Guntur Soekarno ini telah menyiapkan program Baja Emas yang merupakan kepanjangan dari Perbaikan Jalan untuk Ekonomi Masyarakat.
Sasaran program ini di antaranya adalah peningkatan status jalan rusak (176,29 km) dan rusak berat (6,5 km) menjadi baik dan sedang. Kemudian, menuntaskan Jalan Pantai Selatan (Pansela) sepanjang 676,82 km, serta pembangunan Pelabuhan Rakyat untuk kepentingan nelayan.
Gus Ipul optimistis, melalui peningkatan infrastruktur, utamanya jalan, akan berdampak positif terhadap sektor ekonomi Jatim. Tak hanya itu, komitmen Gus Ipul juga sebagai bentuk dukungan pemprov terhadap proyek infrastruktur nasional di bawah pemerintah pusat. Misalnya, pembangunan jalan tol hingga proyek bandara. Sebagai contoh, pemerintah pusat telah sepakat bahwa dalam waktu dekat membangun jalan tol yang menembus wilayah Kabupaten Kediri.
Jalan sepanjang 22 km ini akan terdapat dua simpang susun yang berada di daerah Papar, Nganjuk dan daerah Banyakan, Kediri. Jalan ini juga akan tersambung dengan jalan Tol Solo-Kertosono yang saat ini juga masih tahap proses penyempurnaan.
"Rencana pembangunan jalan tol yang nantinya menghubungkan Kediri hingga Tulungagung sudah masuk dalam rencana kami sejak saya menjadi Wakil Gubernur," ujar Gus Ipul yang juga Wakil Gubernur Jatim dua periode ini.
"Sehingga, kalau nanti kami terpilih kami akan dorong dan lanjutkan agar proses pembangunan jalan tol ini bisa terealisasi."
Nantinya Jatim akan dikelilingi oleh jalan tol yang terbentang dari Surabaya-Solo hingga Surabaya-Banyuwangi. Banyaknya akses tol tersebut diharapkan memaksimalkan pembangunan di Jatim, khususnya ekonomi kawasan Jatim selatan yang saat ini masih tertinggal di banding utara.
"Jalan tol bisa menumbuhkan ekonomi, membangun 'city link' dan membuka layanan transportasi sehingga memudahkan orang dan barang. Ada JLS (jalur lintas selatan) juga, harapannya ke depan kawasan selatan akan lebih maju," pungkasnya.
(zik)