Hindari Teror, Polisi dan Satpol PP Data Warga Pendatang
A
A
A
DENPASAR - Jelang Hari Raya Idul Fitri, Polresta Denpasar dan Satpol PP Provinsi Bali dibantu pecalang melakukan pendataan terhadap warga pendatang. Pendataan ini juga untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti teror.
Sidak pendataan penduduk pendatang ini dimulai dari Rabu 23 Mei 2018 pukul 23.00 Wita hingga Kamis (24/5/2018) dini hari. Semua wilayah di Denpasar disisir mulai dari Denpasar Selatan, Denpasar Utara, Denpasar Barat, dan Denpasar Selatan.
Saat Satpol PP menanyakan identitas pendatang, banyak warga yang tidak memiliki KTP. Rata-rata KTP mereka sudah mati dan ada juga yang hilang.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo mengatakan, sasaran kegiatan malam ini sesuai dengan sistuasi dan kondisi menjelang Hari Raya Idul Fitri ada peningkatan pengamanan. “Situasi saat ini masih aman. Dengan kondisi ini jangan sampai lengah,” terangnya.
Dia menjelaskan, masyarakat yang tidak memiliki identitas apa pun akan dikembalikan ke daerah asalnya oleh Satpol PP. “Kami di sini mendata jangan sampai tidak ada identitas. Kalau tidak ada identitas langsung akan dipulangkan ke kampungnya,” paparnya.
Sementara terkait teror yang terjadi di beberapa daerah, Kapolres mengatakan, sudah memperketat pengamanan kantor polsek-polsek. “Waktu malam hari jumlah personel juga kami tambah. Jangan sampai ada serangan seperti di Jambi,” ungkapnya.
Sidak pendataan penduduk pendatang ini dimulai dari Rabu 23 Mei 2018 pukul 23.00 Wita hingga Kamis (24/5/2018) dini hari. Semua wilayah di Denpasar disisir mulai dari Denpasar Selatan, Denpasar Utara, Denpasar Barat, dan Denpasar Selatan.
Saat Satpol PP menanyakan identitas pendatang, banyak warga yang tidak memiliki KTP. Rata-rata KTP mereka sudah mati dan ada juga yang hilang.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo mengatakan, sasaran kegiatan malam ini sesuai dengan sistuasi dan kondisi menjelang Hari Raya Idul Fitri ada peningkatan pengamanan. “Situasi saat ini masih aman. Dengan kondisi ini jangan sampai lengah,” terangnya.
Dia menjelaskan, masyarakat yang tidak memiliki identitas apa pun akan dikembalikan ke daerah asalnya oleh Satpol PP. “Kami di sini mendata jangan sampai tidak ada identitas. Kalau tidak ada identitas langsung akan dipulangkan ke kampungnya,” paparnya.
Sementara terkait teror yang terjadi di beberapa daerah, Kapolres mengatakan, sudah memperketat pengamanan kantor polsek-polsek. “Waktu malam hari jumlah personel juga kami tambah. Jangan sampai ada serangan seperti di Jambi,” ungkapnya.
(wib)