Sistim Online PPDB Tutup Peluang Praktik Titipan Siswa
A
A
A
TULUNGAGUNG - Seluruh proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA/SMK 2018-2019 di Tulungagung, Jawa Timur menggunakan sistem online, tidak ada lagi pendaftaran manual. Dengan demikian dipastikan menghapus praktek titip menitip siswa.
"Dipastikan tidak ada titip menitip siswa, "ujar Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Tulungagung Solikin. Dalam sistem online ini dinas pendidikan menggandeng Institut Sepuluh November (ITS) dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Kerja sama ini terkait aplikasi dan seleksi. Kendati demikian kewenangan tetap di tangan dinas pendidikan provinsi. Kewenangan itu mencakup jalur umum, prestasi, inklusif, bidik misi hingga pertimbangan mitra warga. "Keputusan tetap di dinas provinsi, " ujarnya dalam siaran pers yang diterima Senin (21/5/2018)
Menurut Solikin pendaftaran dimulai 25 Mei dan masyarakat diimbau untuk mengakses website resmi PPDB Jawa Timur. Di- website juga diatur soal zonasi sekolah, yakni zona berdasarkan kewilayahan. Tercatat ada empat zona yang terbagi atas 11 SMA Negeri. "Zonasi diprioritaskan bagi siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah. Sehingga murah di ongkos transportasi," ujarnya.
Sebelum pemberlakukan sistem online, Solikin mengaku isu titip menitip siswa masih terdengar. Tidak sedikit warga yang memanfaatkan perkenalannya dengan oknum pejabat Tulungagung.
Padahal hal itu, kata Solikin, sebenarnya sia sia. Sebab keputusan terakhir tetap di tangan dinas pendidikan provinsi Jawa Timur. "Dan kalau masih ada yang coba coba lagi, resiko ada di sekolah masing masing. Sekali lagi kami tegaskan dengan sistem online praktek titip tidak bisa lagi dilakukan," pungkasnya.
Herlambang, warga Kota Tulungagung mengatakan praktik titip menitip siswa seringkali berawal dari insiatif wali murid. Terdorong khawatir anaknya tidak mendapat sekolah bagus, tidak sedikit orang tua nekat melakukan berbagai cara. "Karenanya sosialisasi terkait hal ini perlu terus digencarkan," ujarnya.
"Dipastikan tidak ada titip menitip siswa, "ujar Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Tulungagung Solikin. Dalam sistem online ini dinas pendidikan menggandeng Institut Sepuluh November (ITS) dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Kerja sama ini terkait aplikasi dan seleksi. Kendati demikian kewenangan tetap di tangan dinas pendidikan provinsi. Kewenangan itu mencakup jalur umum, prestasi, inklusif, bidik misi hingga pertimbangan mitra warga. "Keputusan tetap di dinas provinsi, " ujarnya dalam siaran pers yang diterima Senin (21/5/2018)
Menurut Solikin pendaftaran dimulai 25 Mei dan masyarakat diimbau untuk mengakses website resmi PPDB Jawa Timur. Di- website juga diatur soal zonasi sekolah, yakni zona berdasarkan kewilayahan. Tercatat ada empat zona yang terbagi atas 11 SMA Negeri. "Zonasi diprioritaskan bagi siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah. Sehingga murah di ongkos transportasi," ujarnya.
Sebelum pemberlakukan sistem online, Solikin mengaku isu titip menitip siswa masih terdengar. Tidak sedikit warga yang memanfaatkan perkenalannya dengan oknum pejabat Tulungagung.
Padahal hal itu, kata Solikin, sebenarnya sia sia. Sebab keputusan terakhir tetap di tangan dinas pendidikan provinsi Jawa Timur. "Dan kalau masih ada yang coba coba lagi, resiko ada di sekolah masing masing. Sekali lagi kami tegaskan dengan sistem online praktek titip tidak bisa lagi dilakukan," pungkasnya.
Herlambang, warga Kota Tulungagung mengatakan praktik titip menitip siswa seringkali berawal dari insiatif wali murid. Terdorong khawatir anaknya tidak mendapat sekolah bagus, tidak sedikit orang tua nekat melakukan berbagai cara. "Karenanya sosialisasi terkait hal ini perlu terus digencarkan," ujarnya.
(vhs)