Penderita Tumor Mata, Dimas Warga Sumsel Butuh Uluran Tangan
A
A
A
MURATARA - Seorang bocah berusia 5 tahun di Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan, harus merasakan penderitaan selama 1 tahun terakhir ini dikarenakan menderita tumor mata. Kondisi ini juga semakin bertambah parah dengan keluarnya kedua bola mata bocah yang bernama Dimas. Sedangkan kedua orang tua bocah Malang ini terus berusaha mencari bantuan untuk pengobatan anaknya.
Dan baru-baru ini Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) Syarif Hidayat didampingi Ketua PKK Lia Mustika melihat langsung kondisi bocah penderita tumor mata Dimas (5) di Desa Terusan Kecamatan Karang Jaya.
Orang nomor satu di Kabupaten Muratara ini mengatakan, atas nama peribadi dan pemerintah ia sangat perihatin terhadap Dimas yang usianya masih anak-anak menderita penyakit seperti itu.
"Kita sangat perihatin dengan hal seperti ini, dan kita akan bersama pak sekda mencari solusi supaya anak ini berobat sebagai mana mestinya," kata Syarif saat mengunjungi Dimas di kediamannya.
Dijelaskannya bahwa, anak bernama Dimas yang menderita kangker mata itu sudah pernah berobat ke Rumas Sakit Mata di Palembang, namun nampaknya belum mampu diobati dan dirujuk untuk berobat ke RS mata di Surabaya.
"Sudah pernah berobat di RS Mata di Palembang namun belum berhasil dan dirujuk ke RS mata di Surabaya, oleh karena itu kita sudah mencari solusi akan memberi bantuan untuk mengantar kannya dan membantu biaya hidup sehari-hari saat di Surabaya, karena kondisi orang tuanya yang tidak mampu," terangnya.
Lebih lanjut Ia berharap, seluruh lapisan masyarakat dapat peduli terhadap kondisi Dimas, sebab diusianya yang masih kecil seharusnya menikmati dunia bermain. Namun karena sakit yang menggerogoti matanya bocah ini harus menahan sakit.
"Kita berharap semangat keluarga untuk terus berusaha mengobati Dimas tetap tinggi sehingga harapan untuk sembuh bisa terwujud," ujarnya.
Semantara itu, Sugeng Ariady, paman Dimas menceritakan waktu lahir matanya normal, namun matanya memang agak besar, mulai kelihatan matanya sakit dan membengkak semenjak umur 4 tahun.
Dengan kondisi tersebut pihak kelurga mencoba melakukan pemeriksaan dengan mengunakan fasilitas PBJS, mulai dari puskesmas, Rumah Sakit hingga dirujuk RS Mata di Palembang.
"Karena tidak sanggup diobati di Palembang makanya kita dirujuk ke RS Mata Surabaya, karena kita tidak memiliki biaya kita pulang dulu untuk mencari biaya," tuturnya.
Ditambahkan lagi ia bersama keluarga sanggat mengharapkan kesembuhan Dimas dan berharap uluran tangga dari semua pihak untuk kesembuhan Dimas.
"Kami tetap berharap anak kami sembuh dan kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah yang peduli kepada kami," katanya.
Dan baru-baru ini Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) Syarif Hidayat didampingi Ketua PKK Lia Mustika melihat langsung kondisi bocah penderita tumor mata Dimas (5) di Desa Terusan Kecamatan Karang Jaya.
Orang nomor satu di Kabupaten Muratara ini mengatakan, atas nama peribadi dan pemerintah ia sangat perihatin terhadap Dimas yang usianya masih anak-anak menderita penyakit seperti itu.
"Kita sangat perihatin dengan hal seperti ini, dan kita akan bersama pak sekda mencari solusi supaya anak ini berobat sebagai mana mestinya," kata Syarif saat mengunjungi Dimas di kediamannya.
Dijelaskannya bahwa, anak bernama Dimas yang menderita kangker mata itu sudah pernah berobat ke Rumas Sakit Mata di Palembang, namun nampaknya belum mampu diobati dan dirujuk untuk berobat ke RS mata di Surabaya.
"Sudah pernah berobat di RS Mata di Palembang namun belum berhasil dan dirujuk ke RS mata di Surabaya, oleh karena itu kita sudah mencari solusi akan memberi bantuan untuk mengantar kannya dan membantu biaya hidup sehari-hari saat di Surabaya, karena kondisi orang tuanya yang tidak mampu," terangnya.
Lebih lanjut Ia berharap, seluruh lapisan masyarakat dapat peduli terhadap kondisi Dimas, sebab diusianya yang masih kecil seharusnya menikmati dunia bermain. Namun karena sakit yang menggerogoti matanya bocah ini harus menahan sakit.
"Kita berharap semangat keluarga untuk terus berusaha mengobati Dimas tetap tinggi sehingga harapan untuk sembuh bisa terwujud," ujarnya.
Semantara itu, Sugeng Ariady, paman Dimas menceritakan waktu lahir matanya normal, namun matanya memang agak besar, mulai kelihatan matanya sakit dan membengkak semenjak umur 4 tahun.
Dengan kondisi tersebut pihak kelurga mencoba melakukan pemeriksaan dengan mengunakan fasilitas PBJS, mulai dari puskesmas, Rumah Sakit hingga dirujuk RS Mata di Palembang.
"Karena tidak sanggup diobati di Palembang makanya kita dirujuk ke RS Mata Surabaya, karena kita tidak memiliki biaya kita pulang dulu untuk mencari biaya," tuturnya.
Ditambahkan lagi ia bersama keluarga sanggat mengharapkan kesembuhan Dimas dan berharap uluran tangga dari semua pihak untuk kesembuhan Dimas.
"Kami tetap berharap anak kami sembuh dan kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah yang peduli kepada kami," katanya.
(mhd)