Perkuat Ketahanan Pangan, Anggota Kodim Gresik Dilatih Bertani
A
A
A
GRESIK - Demi memperkuat program ketahanan pahan nasional, anggota TNI dari Kodim 0817 Gresik dilatih bertani. Tidak tanggung-tanggung mereka dilatih dari tenaga ahli PT Petrokimia Gresik.
Para tentara itu mendapat pelatihan dan praktik budidaya tanaman padi sistem jajar legowo serta sayuran hortikultura. Sehingga, mereka mampu menjadi contoh saat bersosialisasi dengan para petani di wilayah kesatuan masing-masing.
Direktur Keuangan, SDM, dan Umum PT Petrokimia Gresik, Dwi Ary Purnomo menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara PG dengan Kodim 0817/Gresik.
"Melalui kegiatan ini diharapkan juga hubungan antara petani, TNI AD, dan Petrokimia Gresik bisa terjalin semakin harmonis, sehingga mampu mewujudkan program ketahanan pangan Pemerintah," ujarnya, Jumat (18/5/2018).
Sedangkan Pasiterdim 0817 Gresik, Kapten Inf Prasetyo Edi Tunggal menambahkan, tahun 2018 ini Kodim diperintahkan untuk melaksanakan sosialisasi bidang pertanian. Bentuknya, praktik penananam padi jajar legowo, dan tanaman hortikultura.
"Kegiatan ini nanti diaplikasikan dengan demplot (demonstration plot) seluas 1 hektare tanaman padi, dan 100 polybag sayuran cabai, terong dan sawi," ungkap dia.
Dijelaskan, anggota Kodim sebelum mengikuti praktik penanaman padi jajar legowo dan sayuran di Buncop, mereka menerima materi atau teori di Markas Kodim 0817 Gresik. Pematerinya dari PG, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Dinas Pertanian Gresik.
Masih kata Prasetyo Edi, kegiatan ini merupakan kedua kalinya bagi anggota Kodim. Yaitu praktik tanaman padi, dan baru pertama untuk praktik hortikultura. Sehingga, diharapkan
keilmuan yang didapat dalam kegiatan ini bisa menjadi bekal di lapangan. "Kami menemukan masih banyak petani di lapangan yang takut dengan sistem padi jajar legowo," tukasnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0817 Gresik, Letkol Kav Widodo Pujiyanto dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas support yang diberikan PG kepada Kodim.
Karena, TNI AD mendapatkan tugas menyukseskan program Pemerintah ketahanan pangan. "Tiap hari kita harus melaporkan mulai dari penanaman, panen, hingga penyerapan hasil panen yang kita lakukan," pungkasnya.
Para tentara itu mendapat pelatihan dan praktik budidaya tanaman padi sistem jajar legowo serta sayuran hortikultura. Sehingga, mereka mampu menjadi contoh saat bersosialisasi dengan para petani di wilayah kesatuan masing-masing.
Direktur Keuangan, SDM, dan Umum PT Petrokimia Gresik, Dwi Ary Purnomo menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara PG dengan Kodim 0817/Gresik.
"Melalui kegiatan ini diharapkan juga hubungan antara petani, TNI AD, dan Petrokimia Gresik bisa terjalin semakin harmonis, sehingga mampu mewujudkan program ketahanan pangan Pemerintah," ujarnya, Jumat (18/5/2018).
Sedangkan Pasiterdim 0817 Gresik, Kapten Inf Prasetyo Edi Tunggal menambahkan, tahun 2018 ini Kodim diperintahkan untuk melaksanakan sosialisasi bidang pertanian. Bentuknya, praktik penananam padi jajar legowo, dan tanaman hortikultura.
"Kegiatan ini nanti diaplikasikan dengan demplot (demonstration plot) seluas 1 hektare tanaman padi, dan 100 polybag sayuran cabai, terong dan sawi," ungkap dia.
Dijelaskan, anggota Kodim sebelum mengikuti praktik penanaman padi jajar legowo dan sayuran di Buncop, mereka menerima materi atau teori di Markas Kodim 0817 Gresik. Pematerinya dari PG, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Dinas Pertanian Gresik.
Masih kata Prasetyo Edi, kegiatan ini merupakan kedua kalinya bagi anggota Kodim. Yaitu praktik tanaman padi, dan baru pertama untuk praktik hortikultura. Sehingga, diharapkan
keilmuan yang didapat dalam kegiatan ini bisa menjadi bekal di lapangan. "Kami menemukan masih banyak petani di lapangan yang takut dengan sistem padi jajar legowo," tukasnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0817 Gresik, Letkol Kav Widodo Pujiyanto dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas support yang diberikan PG kepada Kodim.
Karena, TNI AD mendapatkan tugas menyukseskan program Pemerintah ketahanan pangan. "Tiap hari kita harus melaporkan mulai dari penanaman, panen, hingga penyerapan hasil panen yang kita lakukan," pungkasnya.
(nag)