Mahasiswa Unair Temukan Obat Anti-Penuaan
A
A
A
SURABAYA - Kabar gembira terutama untuk perempuan.Empat mahasiswa Fakultas Keperawatan (FKp) Universitas Airlangga (Unair) berhasil menemukan obat anti-penuaan. Temuan ini dihasilkan dari ekstrak biji labu kuning yang dikemas dalam beauty spray. Keempat mahasiswa yakni Rahmatul Habibah, Agustina Lia Fitriani, Asih Arama Anindhia, dan Rizki Jian Utami.
Temuan obat anti penuaan berhasil mendapat penghargaan special award dan medali perak dalam kompetisi World Young Inventors Exhibition (WYIE) Competition di Kuala Lumpur, Malaysia pada 10-12 Mei 2018, lalu.Salah satu juru bicara tim, Agustina Lia Fitriani menuturkan, timnya juga mendapatkan special award dari World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA) Taiwan. WIIPA merupakan organisasi sosial nirlaba internasional yang bergerak di bidang penemuan.
“Kami menjelaskan banyak tentang beauty spray of cucurbita moschata for anti aging. Di sana, kami mempresentasikan di depan dua juri dari negara lain tentang bagaimana inovasi kami. Termasuk cara kami membuatnya, apa kelebihannya, dan proyeksi ke depannya,” ujar Lia di Surabaya, Kamis (17/5/2018).
Dia melanjutkan, ide awal munculnya inovasi tersebut terjadi ketika banyak orang pada era sekarang, khususnya kaum hawa yang sibuk dengan pekerjaannya. Mereka tidak memiliki waktu untuk melakukan perawatan wajah.“Kami pun berinovasi membuat sebuah skin care yang praktis. Bisa dibawa ke mana-mana,” ungkapnya.
Harga murah pun dipatok untuk bisa dijangkau. Apalagi bahan yang dipakai mudah didapat. Biji labu kuning di Indonesia cukup banyak. Sehingga ia dan teman-temannya tak mengalami kesulitan untuk memperolehnya.
“Kandungan biji labu kuning atau pumkin seeds setara dengan biji bunga matahari yang kaya akan vitamin E, karatenoid, tekoferol antioksidan, dan anti aging essence,” jelasnya.
Bahan-bahan itu dapat membantu regenerasi kulit mati, sehingga sangat baik untuk anti aging. Paduan yang tepat dari ekstrak biji labu kuning sangat pas untuk perawatan kulit yang bisa membantu mencegah penuaan dini.
Pada WYIE para peserta berasal dari berbagai negara seperti Arab Saudi, Taiwan, Thailand, Korea, Malaysia, Macau, dan Indonesia. Mereka merupakan siswa SMP, SMA, mahasiswa, dosen, dan peneliti. Sementara itu, dari Indonesia, ada 70 tim yang berangkat. Nah, salah satunya berasal dari FKp Unair.
Sebelum berangkat mengikuti kompetisi di Kuala Lumpur, setiap peserta harus mengikuti tahap seleksi. Seleksi abstrak adalah yang paling awal dilakukan jauh-jauh hari. ”Tim kami membuat sebuah inovasi kecantikan yang lagi tren, yaitu beauty spray dari biji labu kuning untuk anti-penuaan,” ujar Rahmatul Habibah, salah satu anggota tim lainnya.
Temuan obat anti penuaan berhasil mendapat penghargaan special award dan medali perak dalam kompetisi World Young Inventors Exhibition (WYIE) Competition di Kuala Lumpur, Malaysia pada 10-12 Mei 2018, lalu.Salah satu juru bicara tim, Agustina Lia Fitriani menuturkan, timnya juga mendapatkan special award dari World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA) Taiwan. WIIPA merupakan organisasi sosial nirlaba internasional yang bergerak di bidang penemuan.
“Kami menjelaskan banyak tentang beauty spray of cucurbita moschata for anti aging. Di sana, kami mempresentasikan di depan dua juri dari negara lain tentang bagaimana inovasi kami. Termasuk cara kami membuatnya, apa kelebihannya, dan proyeksi ke depannya,” ujar Lia di Surabaya, Kamis (17/5/2018).
Dia melanjutkan, ide awal munculnya inovasi tersebut terjadi ketika banyak orang pada era sekarang, khususnya kaum hawa yang sibuk dengan pekerjaannya. Mereka tidak memiliki waktu untuk melakukan perawatan wajah.“Kami pun berinovasi membuat sebuah skin care yang praktis. Bisa dibawa ke mana-mana,” ungkapnya.
Harga murah pun dipatok untuk bisa dijangkau. Apalagi bahan yang dipakai mudah didapat. Biji labu kuning di Indonesia cukup banyak. Sehingga ia dan teman-temannya tak mengalami kesulitan untuk memperolehnya.
“Kandungan biji labu kuning atau pumkin seeds setara dengan biji bunga matahari yang kaya akan vitamin E, karatenoid, tekoferol antioksidan, dan anti aging essence,” jelasnya.
Bahan-bahan itu dapat membantu regenerasi kulit mati, sehingga sangat baik untuk anti aging. Paduan yang tepat dari ekstrak biji labu kuning sangat pas untuk perawatan kulit yang bisa membantu mencegah penuaan dini.
Pada WYIE para peserta berasal dari berbagai negara seperti Arab Saudi, Taiwan, Thailand, Korea, Malaysia, Macau, dan Indonesia. Mereka merupakan siswa SMP, SMA, mahasiswa, dosen, dan peneliti. Sementara itu, dari Indonesia, ada 70 tim yang berangkat. Nah, salah satunya berasal dari FKp Unair.
Sebelum berangkat mengikuti kompetisi di Kuala Lumpur, setiap peserta harus mengikuti tahap seleksi. Seleksi abstrak adalah yang paling awal dilakukan jauh-jauh hari. ”Tim kami membuat sebuah inovasi kecantikan yang lagi tren, yaitu beauty spray dari biji labu kuning untuk anti-penuaan,” ujar Rahmatul Habibah, salah satu anggota tim lainnya.
(vhs)