Perbaikan Jalan Diharapkan Selesai H-10 Idul Fitri
A
A
A
BANDUNG - Perbaikan beberapa ruas jalan baik arteri selatan dan utara (pantura) maupun tol (Cipularang dan Cipali) di Jawa Barat diharapkan selesai pada H-10 agar masyarakat bisa mudik dengan lancar, aman, dan nyaman.
"Kesiapan infrastruktur, saat ini sedang dilakukan perbaikan baik Tol Cipularang, Cipali, maupun jalur arteri. Kemarin saya baru pulang dari arah Purwakarta, sedang ada perbaikan di Cipularang. Harapannya, H-10 sudah beres semua sehingga masyarakat bisa mudik dengan nyaman," kata Kapolda Jabar Irjen pol Agung Budi Maryoto seusai rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral di Mapolda Jabar.
Agung mengemukakan, rakor lintas sektoral digelar sebagai persiapan menghadapi arus mudik, Rakor ini merupakan tindak lanjut dari rapat serupa di tingkat pusat pada Senin (14/5/2018) yang diikuti Kapolri, Kemenhub, Pertamina, Kemenkes, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU Pera), dan kementerian atau lembaga terkait lain. Hasil dari rakor tersebut, harus bisa diimplementasikan di daerah.
"Saya tidak mau berbasa basi. Hanya rakor tapi praktiknya di lapangan tidak dilaksanakan. Maka, setelah rakor ini, para kapolres diperintahkan check on the spot apa kekurangan yang ada di jalur mudik. Saya nanti selama satu minggu akan keliling Jabar terutama jalur utara dan selatan untuk memastikan bahwa jalur mudik siap digunakan," ujar Kapolda.
Mantan Kapolda Sumsel ini mengungkapkan, bisa dipastikan akan terjadi kepadatan di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116 kilometer itu. Informasi dari Kemen PU Pera, Tol Cipali bisa sampai Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Artinya, diprediksi sebagian besar masyarakat akan menggunakan tol ini untuk mudik. Memang dari satu aspek, Tol Cipali sangat membantu mengurai kepadatan di jalur arteri, tapi jika para pemudik berangkat bersama-sama, itu yang jadi masalah, akan terjadi kepadatan arus.
"Sementara jalur selatan kan tidak mungkin dilakukan pelebaran sebab sebelah kanannya gunung, sebelah kiri jurang. Dipastikan terjadi kepadatan di sekitar Nagreg. Kawasan itu masih manual cara dalam mengatasi kepadatan karena tidak ada cara lain. Kecuali bisa ditebang hutannya dan gunungnya diratakan agar jalannya dilebarkan. Tapi untuk sekarang kan belum bisa," ungkap Agung.
"Kesiapan infrastruktur, saat ini sedang dilakukan perbaikan baik Tol Cipularang, Cipali, maupun jalur arteri. Kemarin saya baru pulang dari arah Purwakarta, sedang ada perbaikan di Cipularang. Harapannya, H-10 sudah beres semua sehingga masyarakat bisa mudik dengan nyaman," kata Kapolda Jabar Irjen pol Agung Budi Maryoto seusai rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral di Mapolda Jabar.
Agung mengemukakan, rakor lintas sektoral digelar sebagai persiapan menghadapi arus mudik, Rakor ini merupakan tindak lanjut dari rapat serupa di tingkat pusat pada Senin (14/5/2018) yang diikuti Kapolri, Kemenhub, Pertamina, Kemenkes, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU Pera), dan kementerian atau lembaga terkait lain. Hasil dari rakor tersebut, harus bisa diimplementasikan di daerah.
"Saya tidak mau berbasa basi. Hanya rakor tapi praktiknya di lapangan tidak dilaksanakan. Maka, setelah rakor ini, para kapolres diperintahkan check on the spot apa kekurangan yang ada di jalur mudik. Saya nanti selama satu minggu akan keliling Jabar terutama jalur utara dan selatan untuk memastikan bahwa jalur mudik siap digunakan," ujar Kapolda.
Mantan Kapolda Sumsel ini mengungkapkan, bisa dipastikan akan terjadi kepadatan di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116 kilometer itu. Informasi dari Kemen PU Pera, Tol Cipali bisa sampai Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Artinya, diprediksi sebagian besar masyarakat akan menggunakan tol ini untuk mudik. Memang dari satu aspek, Tol Cipali sangat membantu mengurai kepadatan di jalur arteri, tapi jika para pemudik berangkat bersama-sama, itu yang jadi masalah, akan terjadi kepadatan arus.
"Sementara jalur selatan kan tidak mungkin dilakukan pelebaran sebab sebelah kanannya gunung, sebelah kiri jurang. Dipastikan terjadi kepadatan di sekitar Nagreg. Kawasan itu masih manual cara dalam mengatasi kepadatan karena tidak ada cara lain. Kecuali bisa ditebang hutannya dan gunungnya diratakan agar jalannya dilebarkan. Tapi untuk sekarang kan belum bisa," ungkap Agung.
(wib)