90% Jalan Provinsi Jawa Tengah Siap Dilintasi Pemudik
A
A
A
SEMARANG - Jalan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) siap dilintasi pemudik saat arus mudik Lebaran 2018. Hingga kini, kesiapan jalan di Jateng sudah mencapai 90 %. Plt Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng Hanung Triyono mengungkapkan, sampai saat ini masih ada 33 titik peningkatan jalan sepanjang 43,362 Km yang belum jadi 100%, dari total panjang jalan provinsi 2.404 Km.
Oleh karena itu, pekerjaan jalan diharapkan bisa selesai secara menyeluruh maksimal Oktober 2018. “Namun saat H-10 Lebaran, pekerjaan jalan harus dihentikan sementara. Kondisi jalan harus sudah bersih dan tak mengganggu arus mudik dan balik,” tegas Hanung, seusai berbicara dalam Diskusi Prime Topic yang digelar MNC Trijaya FM Semarang, bertema Mudik, Jalan Layak dan Lancar, di Quest Hotel Semarang, Jawa Tengah, Senin 14 Mei 2018, kemarin.
“Saat dilalui mudik, diharapkan tak ada beda tinggi jalan. Misalnya mereka menyelesaikan 1 Km jalan, 500 meter untuk kanan dan 500 meter kiri jalan. H-10 aktivitas pekerjaan jalan dihentikan sementara,” katanya.
Hanung memaparkan, bahwa pembangunan dan pemeliharaan jalan di Jateng pada tahun ini menelan Rp633,6 miliar yang terdiri dari 265 paket pekerjaan. Rinciannya, konstruksi senilai Rp575,3 miliar, pengadaan barang dan jasa Rp 42,09 miliar, dan jasa konsultasi Rp16,24 miliar.
“Anggaran tersebut digunakan untuk melakukan perawatan rutin jalan sepanjang 2.293,509 Km, rehabilitasi jalan 24,35 Km, peningkatan jalan 43,362 Km dan penggantian jembatan provinsi 432 meter, pemeliharaan rutin jembatan 22.856,99 meter. Sementara untuk rehabilitasi jembatan ada 670,8 meter dan gorong-gorong 99,6 meter,” timpalnya.
Meski demikian, jalan-jalan milik provisi yang menjadi jalur alternatif saat mudik nanti sudah siap dilalui pemudik. Jalur-jalur alternatif tersebut, imbuh Hanung, letaknya sejajar dengan jalur mudik nasional mulai dari Jalur Pantura, Tengah dan Selatan. Termasuk jalur penghubung dari selatan ke utara atau sebaliknya.
“Hanya saja, untuk penerangan jalan jalur alternatif belum maksimal. Sehingga masih ada spot jalan yang gelap saat malam hari,” bebernya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Jateng Moch Ichwan mendesak pihak Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng untuk mempercepat perbaikan jalan agar arus mudik bisa berjalan lancar tanpa kendala.
"Masih banyaknya jalan yang diperbaiki berpotensi menimbulkan kemacetan,” tukas Hanung. Saya harap dinas segera menyelesaikannya agar saat mudik nanti semua jalan bisa dilintasi dengan lancar," tandasnya.
Ichwan juga meminta kepada Dinas Perhubungan Jateng memperhatikan perlintasan kereta api di beberapa wilayah. Pasalnya, sampai sekarang ini masih banyak ditemui perlintasan tanpa palang pintu.
Oleh karena itu, pekerjaan jalan diharapkan bisa selesai secara menyeluruh maksimal Oktober 2018. “Namun saat H-10 Lebaran, pekerjaan jalan harus dihentikan sementara. Kondisi jalan harus sudah bersih dan tak mengganggu arus mudik dan balik,” tegas Hanung, seusai berbicara dalam Diskusi Prime Topic yang digelar MNC Trijaya FM Semarang, bertema Mudik, Jalan Layak dan Lancar, di Quest Hotel Semarang, Jawa Tengah, Senin 14 Mei 2018, kemarin.
“Saat dilalui mudik, diharapkan tak ada beda tinggi jalan. Misalnya mereka menyelesaikan 1 Km jalan, 500 meter untuk kanan dan 500 meter kiri jalan. H-10 aktivitas pekerjaan jalan dihentikan sementara,” katanya.
Hanung memaparkan, bahwa pembangunan dan pemeliharaan jalan di Jateng pada tahun ini menelan Rp633,6 miliar yang terdiri dari 265 paket pekerjaan. Rinciannya, konstruksi senilai Rp575,3 miliar, pengadaan barang dan jasa Rp 42,09 miliar, dan jasa konsultasi Rp16,24 miliar.
“Anggaran tersebut digunakan untuk melakukan perawatan rutin jalan sepanjang 2.293,509 Km, rehabilitasi jalan 24,35 Km, peningkatan jalan 43,362 Km dan penggantian jembatan provinsi 432 meter, pemeliharaan rutin jembatan 22.856,99 meter. Sementara untuk rehabilitasi jembatan ada 670,8 meter dan gorong-gorong 99,6 meter,” timpalnya.
Meski demikian, jalan-jalan milik provisi yang menjadi jalur alternatif saat mudik nanti sudah siap dilalui pemudik. Jalur-jalur alternatif tersebut, imbuh Hanung, letaknya sejajar dengan jalur mudik nasional mulai dari Jalur Pantura, Tengah dan Selatan. Termasuk jalur penghubung dari selatan ke utara atau sebaliknya.
“Hanya saja, untuk penerangan jalan jalur alternatif belum maksimal. Sehingga masih ada spot jalan yang gelap saat malam hari,” bebernya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Jateng Moch Ichwan mendesak pihak Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng untuk mempercepat perbaikan jalan agar arus mudik bisa berjalan lancar tanpa kendala.
"Masih banyaknya jalan yang diperbaiki berpotensi menimbulkan kemacetan,” tukas Hanung. Saya harap dinas segera menyelesaikannya agar saat mudik nanti semua jalan bisa dilintasi dengan lancar," tandasnya.
Ichwan juga meminta kepada Dinas Perhubungan Jateng memperhatikan perlintasan kereta api di beberapa wilayah. Pasalnya, sampai sekarang ini masih banyak ditemui perlintasan tanpa palang pintu.
(sms)