Bomber Mapolrestabes Surabaya Sering Ngelas dengan Pagar Tertutup

Senin, 14 Mei 2018 - 23:25 WIB
Bomber Mapolrestabes...
Bomber Mapolrestabes Surabaya Sering Ngelas dengan Pagar Tertutup
A A A
SURABAYA - Tri Murtono salah satu pelaku pengeboman di Markas Polrestabes Surabaya dikenal para tetangganya di Tambak Medokan Ayu, Surabaya, Jawa Timur, sebagai sosok yang tertutup. Sejak mengontrak rumah pada tiga bulan lalu sampai sehari sebelum melakukan bom bunuh diri, keluarga tersebut tak pernah bersosialisasi ke tetangga.

“Sangat tertutup. Paling yang keluar hanya A dan D anaknya,” ujar Sri Muji Rahaya, tetangga kanan rumah pelaku pada Senin (14/5/2018).
Memang keluarga Tri Murtono sangat tertutup. Sri menambahkan, sejak mengontrak tiga bulan lalu sampai sehari sebelum melakukan bom bunuh diri di Markas Polrestabes Surabaya, keluarga tersebut belum bersosialisasi.

Sholikin tetangga pelaku di sisi kiri, tepatnya di Jalan Tambak Medokan Ayu Gang VI/2A, juga mengakui, bila tidak pernah tahu Tri Murtono maupun istrinya Tri Ernawani. “Hanya kalau keluar, Bu Erni yang ketemu saya paling hanya menyapa. Terus masuk rumah,” tuturnya.

Sholikin menuturkan, tidak mengehatui aktivtas di rumah keluarga tersebut."Sangat tertutup mereka. Hanya sesekali dengar aktivitas las. Sebab, memang keseharian pelaku laki-laki adalah kerjaannya tukang las. Ngelas saja tertutup. Jadi kami tidak tahu. Paling tahu yang anak tertua keluar pakaian SMA, anak kedua pakai SMP dan yang A masih SD,” tuturnya.

Sholikin melanjutkan, anak mereka yakni, A, setiap sore keluar dan bermain di depan rumah. Bahkan, sehari sebelum kejadian, A sempat membersihkan kucing anggoranya.

Karena itu, Sholikin maupun Sri Muji Rahayu batu tahu kalau tetangganya itu pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya, saat polisi datamg pada malam ini. “Sekaramg ini kami yang takut. Takutnya di rumahnya ada bom yang bisa meledak. Makanya kami berharap untuk segera diperiksa,” ucapnya.

Rumah kontrakan pelaku memang sampai semalam sekitar pukul 19.30 WIB belum dibuka. Tim kepolisian yang Direskrimun Polda Jatim Kombes Pol Agung Yuda Wibowo baru mengamankan dari luar.

Sedang rumah yang bercat oranye itu masih terlihat tertutup. Pagar yamg tinggi 1,5 meter terlihat gelap karena memang lampunya belum dinyalakan. Hanya dari luar terlihat besi-besi maupun bahan galvalum yang dipakai ngelas Tri murtono.

Direskrimun Polda Jatim Kombes Pol Agung Yuda Wibowo mengatakan, sampai saat ini belum melakukan upaya masuk rumah. Sebab, dikahwatirkan ada bom-bom tersisa di rumahnya. “Makanya kami menunggu Tim Densus 88 yang masuk,” ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2166 seconds (0.1#10.140)