Pelaku Bom Polrestabes Surabaya Sebut Datang ke Tunjungan Plaza Haram
A
A
A
SURABAYA - Sikap radikal memang dimiliki Tri Mutono sejak lama. Bahkan, pengakuan kakak iparnya, Heri (45) yang tinggal di Krukah Selatan XIB/11 Surabaya, ke Tunjungan Plaza (TP) saja baginya haram. "Sejak lama memang adik saya itu soal urusan agama cukup kuat. Bahkan, ke TP saja haram," akunya, Senin (14/5/2018).
Bagi Hari, dirinya tidak kaget dengan apa yang dilakukan adik iparnya tersebut, termasuk mengajak anak istrinya menjadi pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya. Sebab, sejak sepuluh tahun lalu, dirinya kerap diceramahi.
Karena kesal sering diceramahi itu, sejak sepuluh tahun lalu, Hari tidak lagi berkomunikasi dengan adik iparnya tersebut. Kalau pun komunikasi hanya perkara yang benar-benar penting. "Saya tidak ingin diceramahi. Sebab, saya paling tidak suka kalau diberitahu secara berulang-ulang," tegasnya lagi.
Hanya saja, Hari menambahkan, bila adiknya Tri Ernawati orangnya pendiam dan tidak banyak omong. Namun, orangnya sangat patuh dan nurit dengan suaminya. "Kami empat bersaudara. Adik saya Tri Ernawati itu nomor yang ketiga dan saya yang kedua. Kami empat bersaudara, dua laki-laki dan dua perempuan," pungkasnya.
Bagi Hari, dirinya tidak kaget dengan apa yang dilakukan adik iparnya tersebut, termasuk mengajak anak istrinya menjadi pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya. Sebab, sejak sepuluh tahun lalu, dirinya kerap diceramahi.
Karena kesal sering diceramahi itu, sejak sepuluh tahun lalu, Hari tidak lagi berkomunikasi dengan adik iparnya tersebut. Kalau pun komunikasi hanya perkara yang benar-benar penting. "Saya tidak ingin diceramahi. Sebab, saya paling tidak suka kalau diberitahu secara berulang-ulang," tegasnya lagi.
Hanya saja, Hari menambahkan, bila adiknya Tri Ernawati orangnya pendiam dan tidak banyak omong. Namun, orangnya sangat patuh dan nurit dengan suaminya. "Kami empat bersaudara. Adik saya Tri Ernawati itu nomor yang ketiga dan saya yang kedua. Kami empat bersaudara, dua laki-laki dan dua perempuan," pungkasnya.
(nag)