Pilgub Jabar, PKS Bergerak Masif Menangkan Asyik
A
A
A
BANDUNG - Sebagai partai pengusung pasangan calon gubernur-wakil gubernur (cagub-cawagub) Jawa Barat Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik), PKS menyatakan, seluruh kader dan simpatisan PKS solid dan bergerak masif memenangkan Asyik di Pilgub Jabar 2018.
Ketua Bidang Humas DPP PKS Ledia Hanifa menyatakan, seluruh mesin PKS di Jabar telah dipanaskan untuk memenangkan Asyik. Mereka bergerak door to door untuk menyosialisasikan Asyik kepada seluruh masyarakat Jabar.
Bahkan, seluruh struktur PKS dan ribuan calon anggota legislatif (caleg), serta anggota legislatif (aleg) PKS juga bahu membahu mengampanyekan Asyik. "Mereka semua bergerak sendiri dengan biaya sendiri dan terus berkonsolidasi memenangkan Asyik," tegas Ledia saat dihubungi, Senin (14/5/2018).
Tidak hanya itu, PKS dan parpol pengusung Asyik lainnya, juga telah mulai menggelar pelatihan saksi sebelum ditempatkan di ribuan tempat pemungutan suara (TPS) saat pencoblosan, 27 Juni 2018 nanti. Pihaknya tak ingin ada satu pun TPS tanpa dikawal saksi Asyik.
"Belum lagi relawan dan simpatisan partai yang juga sudah bergerak di semua kabupaten/kota di Jawa Barat, urusan mesin partai PKS terus bergerak hingga waktu pencoblosan nanti," tandasnya.
Terpisah, pakar Politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung Asep Warlan Yusuf menilai, mesin PKS memang efektif. Bahkan, kata Asep, efektivitas mesin PKS belum mampu ditandingi mesin partai lainnya. Menurutnya, dengan doktrin memilih pemimpin sebagai ibadah di PKS, mesin PKS mampu bergerak masif tanpa logistik sekalipun.
"Ini terbukti dalam Pilgub Jabar 2008 dan 2013 lalu dimana mesin PKS sangat efektif dan akhirnya menang. Kondisi serupa juga terjadi di Pilgub DKI kemarin," ujarnya.
Asep menambahkan, Asyik yang diusung PKS, Gerindra, dan PAN berpeluang besar menjadi pemenang Pilgub Jabar 2018. Meski sejumlah lembaga survei selalu menempatkan elektabilitas Asyik di posisi ketiga, namun hal itu harus tetap diwaspadai ketiga pasangan cagub-cawagub Jabar lainnya.
"Jadi buat pasangan lain jangan terlena dengan laporan-laporan hasil survei karena geraknya mesin PKS ini dibarengi fanatisme dan mereka bekerja sangat serius. Jangan terlena karena bisa saja suara yang telah diraih itu sebenarnya hanya sepersekian persennya saja dari total pemilih di Jabar," pungkasnya.
Ketua Bidang Humas DPP PKS Ledia Hanifa menyatakan, seluruh mesin PKS di Jabar telah dipanaskan untuk memenangkan Asyik. Mereka bergerak door to door untuk menyosialisasikan Asyik kepada seluruh masyarakat Jabar.
Bahkan, seluruh struktur PKS dan ribuan calon anggota legislatif (caleg), serta anggota legislatif (aleg) PKS juga bahu membahu mengampanyekan Asyik. "Mereka semua bergerak sendiri dengan biaya sendiri dan terus berkonsolidasi memenangkan Asyik," tegas Ledia saat dihubungi, Senin (14/5/2018).
Tidak hanya itu, PKS dan parpol pengusung Asyik lainnya, juga telah mulai menggelar pelatihan saksi sebelum ditempatkan di ribuan tempat pemungutan suara (TPS) saat pencoblosan, 27 Juni 2018 nanti. Pihaknya tak ingin ada satu pun TPS tanpa dikawal saksi Asyik.
"Belum lagi relawan dan simpatisan partai yang juga sudah bergerak di semua kabupaten/kota di Jawa Barat, urusan mesin partai PKS terus bergerak hingga waktu pencoblosan nanti," tandasnya.
Terpisah, pakar Politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung Asep Warlan Yusuf menilai, mesin PKS memang efektif. Bahkan, kata Asep, efektivitas mesin PKS belum mampu ditandingi mesin partai lainnya. Menurutnya, dengan doktrin memilih pemimpin sebagai ibadah di PKS, mesin PKS mampu bergerak masif tanpa logistik sekalipun.
"Ini terbukti dalam Pilgub Jabar 2008 dan 2013 lalu dimana mesin PKS sangat efektif dan akhirnya menang. Kondisi serupa juga terjadi di Pilgub DKI kemarin," ujarnya.
Asep menambahkan, Asyik yang diusung PKS, Gerindra, dan PAN berpeluang besar menjadi pemenang Pilgub Jabar 2018. Meski sejumlah lembaga survei selalu menempatkan elektabilitas Asyik di posisi ketiga, namun hal itu harus tetap diwaspadai ketiga pasangan cagub-cawagub Jabar lainnya.
"Jadi buat pasangan lain jangan terlena dengan laporan-laporan hasil survei karena geraknya mesin PKS ini dibarengi fanatisme dan mereka bekerja sangat serius. Jangan terlena karena bisa saja suara yang telah diraih itu sebenarnya hanya sepersekian persennya saja dari total pemilih di Jabar," pungkasnya.
(nag)