Hasil Autopsi Wajar, Pasutri Tewas Korban Kebakaran Toko Dimakamkan

PROBOLINGGO - Setelah di lakukan autopsi, pasutri tewas korban kebakaran di kota Probolinggo dimakamkan di pemakaman Islam desa setempat. Selain itu, kedua anaknya yang selamat dari kebakaran dilakukan ritual siram air kelapa untuk menolak balak.

Inilah ritual siram air kepala terhadap Dilla (8) dan Fahmi (2) yang dilakukan oleh kerabat duka di pemakaman Islam, kelurahan setempat, sabtu (12/5/2018).

“Ritual siram kelapa ini, bertujuan agar kedua anak tersebut yang lolos dari kebakaran terbebas dari balak dan selalu mendapatkan kemujuran,” kata Abdullah, kerabat korban saat dimintai tanggapannya.

Saat ini, kedua orang tuanya, Ertin dan Suid, yang tewas dalam kebakaran dan setelah di lakukan autopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Mohamad Saleh. Setelah proses autopsi, dua jenazah suami-istri perbolehkan di bawa pulang dan langsung dimakamkan di pemakaman Islam kelurahan setempat, secara berdampingan.

Rencananya, ketiga anak korban akan di asuh oleh kerabatnya, mengingat kedua orang tuanya meninggal dalam kejadian tersebut. “Korban di mata warga merupakan sosok yang baik dan bersahaja, ramah terhadap tetangga dan kerjanya ulet. Nanti ketiga anaknya akan diasuh saudaranya,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, terjadi kebekaran sebuah toko kelontong di Kelurahan Kedung Galeng, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Sabtu pagi.

Akibat kebakaran ini, pasutri Ertin dan Suid tewas terpanggang. Sementara, putra pertamnya fardan mengalami luka bakar dan kini masih dalam perawatan instensif rumah sakit setempat.

Sedangkan kedua anak lainya yang bernama Dilla dan Fahmi, lolos dari musibah kebakaran.