TB Hasanuddin: Pendidikan Karakter Penting untuk Mempertahankan Identitas Bangsa
A
A
A
BANDUNG - Calon gubernur (cagub) Jawa Barat yang diusung PDIP Tubagus Hasanuddin menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi para generasi muda. Menurutnya, pendidikan karakter bertujuan untuk mempertahankan identitas bangsa.
Hal itu dikatakan Kang Hasan, panggilan akrab Tubagus Hasanuddin, saat memberikan motivasi kepada para wisudawan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan dalam kegiatan Wisuda Sarjana XXXIV dan Magister X STKIP Pasundan Tahun Akademik 2017-2018 di Hotel Harris, Kota Bandung, Selasa (8/5/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Perhimpunan Alumni Pendidikan Pasundan Indonesia (PAPPI) itu mengatakan, kelulusan merupakan gerbang awal untuk meraih cita-cita dan mengamalkan ilmu yang didapat di perkuliahan sebagai bekal hidup serta berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.
"Para sarjana harus memikirkan setelah lulus apa yang kita kerjakan. Terus berkarya dan berjuang untuk NKRI agar lebih baik lagi," kata Cagub Jabar nomor urut 2 itu.
Pria yang juga pengurus Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan itu menitipkan pesan agar para wisudawan terus menanamkan nilai-nilai pendidikan berkarakter kepada seluruh generasi bangsa.
Sebab, kata Kang Hasan, pendidikan berkarakter berperan penting untuk mempertahankan identitas suatu bangsa, baik dari akhlak, kecerdasan intelektual, hingga budayanya.
"Sebagai lulusan STKIP, anda semua adalah calon guru masa depan yang menentukan nasib bangsa, maka pertahanankan pendidikan yang berkarakter, jangan sampai hilang," tegasnya.
Hal yang sama disampaikan Ketua Umum Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi. Dia menekankan agar para wisudawan memiliki karakter pantang menyerah dan pemberani dalam menghadapi tantangan ke depan. Terlebih, persaingan global kini semakin ketat.
"Jangan jadi beban, tapi jadi solusi bagi setiap persoalan di masyarakat Jawa Barat dan masyarakat Indonesia," tegasnya.
Didi juga menekankan, agar setiap lulusan Pasundan memiliki kemandirian ekonomi melalui wirausaha.
Dengan berwirausaha, menurutnya, pata lulusan tidak hanya memiliki kondisi ekonomi yang mandiri, namun juga mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
"Sarjana juga harus memiliki budaya bisnis karena rezeki di situ banyak pintunya dan memiliki sifat efisien yakni jangan boros," pungkasnya.
Hal itu dikatakan Kang Hasan, panggilan akrab Tubagus Hasanuddin, saat memberikan motivasi kepada para wisudawan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan dalam kegiatan Wisuda Sarjana XXXIV dan Magister X STKIP Pasundan Tahun Akademik 2017-2018 di Hotel Harris, Kota Bandung, Selasa (8/5/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Perhimpunan Alumni Pendidikan Pasundan Indonesia (PAPPI) itu mengatakan, kelulusan merupakan gerbang awal untuk meraih cita-cita dan mengamalkan ilmu yang didapat di perkuliahan sebagai bekal hidup serta berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.
"Para sarjana harus memikirkan setelah lulus apa yang kita kerjakan. Terus berkarya dan berjuang untuk NKRI agar lebih baik lagi," kata Cagub Jabar nomor urut 2 itu.
Pria yang juga pengurus Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan itu menitipkan pesan agar para wisudawan terus menanamkan nilai-nilai pendidikan berkarakter kepada seluruh generasi bangsa.
Sebab, kata Kang Hasan, pendidikan berkarakter berperan penting untuk mempertahankan identitas suatu bangsa, baik dari akhlak, kecerdasan intelektual, hingga budayanya.
"Sebagai lulusan STKIP, anda semua adalah calon guru masa depan yang menentukan nasib bangsa, maka pertahanankan pendidikan yang berkarakter, jangan sampai hilang," tegasnya.
Hal yang sama disampaikan Ketua Umum Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi. Dia menekankan agar para wisudawan memiliki karakter pantang menyerah dan pemberani dalam menghadapi tantangan ke depan. Terlebih, persaingan global kini semakin ketat.
"Jangan jadi beban, tapi jadi solusi bagi setiap persoalan di masyarakat Jawa Barat dan masyarakat Indonesia," tegasnya.
Didi juga menekankan, agar setiap lulusan Pasundan memiliki kemandirian ekonomi melalui wirausaha.
Dengan berwirausaha, menurutnya, pata lulusan tidak hanya memiliki kondisi ekonomi yang mandiri, namun juga mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
"Sarjana juga harus memiliki budaya bisnis karena rezeki di situ banyak pintunya dan memiliki sifat efisien yakni jangan boros," pungkasnya.
(sms)