Bencana Lumpur Panas Daratei Mataloko Meluas Warga Mulai Panik dan Waswas
A
A
A
NGADA - Luapan Lumpur Panas Daratei Mataloko di Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur yang semakin meluas membuat warga Panik dan waswas pada Selasa (8/5/2018). Sementara pihak Pemkab Ngada dan pihak perusahaan pengeksplorasi belum banyak bertindak.
Pantauan MNC Media di Lokasi, ditemukan puluhan titik sumber luapan baru mulai dari berdiameter kecil sampai dengan puluhan meter. Warga Panik karena tanaman di sekitar lumpur panas mati akibat semburan lumpur tersebut.
Sebelumnya Luapan Lumpur Panas Daratei Mataloko tersebut berawal dari bocornya salah satu sumur bor namun tidak ditangani secara serius.
Akibatnya pada dua titik kawah di lokasi sumur pemboran pertama yang menjadi semburan luapan lumpur panas kini diameternya semakin membesar mencapai belasan meter.
Sedangkan titik luapan lumpur dilahan pertanian warga kini terus bertambah hingga mencapai puluhan titik semburan.
Bahkan ada kawah yang diamaternya sudah mencapai puluhan meter dengan menyemburkan lumpur panas bercampur air dan belerang pekat serta mengeluarkan asap tebal mengepul ke udara.
Warga korban luapan lumpur panas mengaku selama ini mereka mengalami kerugian yang besar akibat luapan lumpur panas yang terus meluas.
Mereka juga merasa ketakutan dan terancam karena setiap hari terdengar bunyi gemuruh dan ledakan dari dalam tanah yang bersumber dari puluhan titik luapan lumpur yang ada.
Dampak luapan lumpur panas telah mengakibatkan rusaknya tanaman pertanian dan perkebunan diantaranya cengkeh, kopi, jagung, sayuran, sawah serta ladang mereka.
Warga pun mulai merasakan gangguan pernapasan, batuk, pilek dan gatal-gatal. Selain itu atap rumah pun rusak akibat semburuan lumpur tersebut.
Kondisi ini menimpa sedikitnya warga yang ada di dua desa yakni Ulubelu dan Ratugesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada .
Warga berharap pihak-pihak terkait seperti pihak pengeksplorasi maupun pemerintah untuk tidak melakukan pembiaran terhadap kondisi bencana Lumpur Panas Daratei Mataloko yang terus mengancama kehidupan dari waktu ke waktu.
(sms)
Pantauan MNC Media di Lokasi, ditemukan puluhan titik sumber luapan baru mulai dari berdiameter kecil sampai dengan puluhan meter. Warga Panik karena tanaman di sekitar lumpur panas mati akibat semburan lumpur tersebut.
Sebelumnya Luapan Lumpur Panas Daratei Mataloko tersebut berawal dari bocornya salah satu sumur bor namun tidak ditangani secara serius.
Akibatnya pada dua titik kawah di lokasi sumur pemboran pertama yang menjadi semburan luapan lumpur panas kini diameternya semakin membesar mencapai belasan meter.
Sedangkan titik luapan lumpur dilahan pertanian warga kini terus bertambah hingga mencapai puluhan titik semburan.
Bahkan ada kawah yang diamaternya sudah mencapai puluhan meter dengan menyemburkan lumpur panas bercampur air dan belerang pekat serta mengeluarkan asap tebal mengepul ke udara.
Warga korban luapan lumpur panas mengaku selama ini mereka mengalami kerugian yang besar akibat luapan lumpur panas yang terus meluas.
Mereka juga merasa ketakutan dan terancam karena setiap hari terdengar bunyi gemuruh dan ledakan dari dalam tanah yang bersumber dari puluhan titik luapan lumpur yang ada.
Dampak luapan lumpur panas telah mengakibatkan rusaknya tanaman pertanian dan perkebunan diantaranya cengkeh, kopi, jagung, sayuran, sawah serta ladang mereka.
Warga pun mulai merasakan gangguan pernapasan, batuk, pilek dan gatal-gatal. Selain itu atap rumah pun rusak akibat semburuan lumpur tersebut.
Kondisi ini menimpa sedikitnya warga yang ada di dua desa yakni Ulubelu dan Ratugesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada .
Warga berharap pihak-pihak terkait seperti pihak pengeksplorasi maupun pemerintah untuk tidak melakukan pembiaran terhadap kondisi bencana Lumpur Panas Daratei Mataloko yang terus mengancama kehidupan dari waktu ke waktu.
(sms)