Gugatan DIAmi Berproses, Ketua Panwaslu Makassar Diteror OTK
A
A
A
MAKASSAR - Di tengah-tengah berlangsungnya upaya hukum yang dilakukan pasangan Moh Ramdhan "Danny" Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (DIAmi) menggugat Surat Keputusan (SK) KPU Makassar yang membatalkan pencalonan pasangan DIAmi, Ketua Panwaslu Makassar, Nursari mendapat teror.
Dimana saat ini sidang musyawarah sengketa Pilkada (Pilwalkot) Makassar tengah berlangsung yang telah menghadirkan sejumlah saksi ahli di Kantor Panwaslu Makassar, Jalan Anggrek Raya, Panakkukang, Makassar. Panwaslu sendiri sebelumnya menyampaikan upaya yang dilakukan Tim Hukum DIAmi sudah tepat.
Dikonfirmasi melalui via WhatsApp, Nursari membenarkan teror yang dialamatkan ke dirinya, Senin (7/5/2018) dini hari tadi, oleh orang tak dikenal (OTK).
Pesan singkat berisi ancaman pada sepucuk surat disertai ayam potong dialamatkan ke rumah pribadi Nursari di Jalan Sarappo Nomor 136a, Kecamatan Wajo, Wajo, Sulsel.
"Iya benar, itukan tadi subuh jam 3 kejadiannya. Aksinya terekam CCTV. Mereka kirim ayam potong botto di rumah dengan sepucuk surat. Surat itu disebutkan "Awas Ketua Panwas"," katanya kepada SINDOnews, Senin (7/5/2018).
Meski demikian, Nursari mengaku santai menghadapi teror tersebut. Baginya itu merupakan konsekuensi sebagai pihak penyelenggara pemilu.
"Kalau kami tetap santai saja, karena itu konsekuensi. Dan Insya Allah tidak mempengaruhi kinerja. Saya sudah koordinasikan dengan pihak kepolisian, tapi tidak melapor secara resmi," ujar Nursari.
Sekadar diketahui, belum ada putusan yang dikeluarkan Panwaslu terkait sengketa Pilwalkot Makassar. Siang tadi, KPU Makassar telah menghadirkan saksi ahlinya. Nursari pun sempat menemui massa pendukung Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi (Appi-Cicu) yang menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Panwaslu Makassar.
(sms)
Dimana saat ini sidang musyawarah sengketa Pilkada (Pilwalkot) Makassar tengah berlangsung yang telah menghadirkan sejumlah saksi ahli di Kantor Panwaslu Makassar, Jalan Anggrek Raya, Panakkukang, Makassar. Panwaslu sendiri sebelumnya menyampaikan upaya yang dilakukan Tim Hukum DIAmi sudah tepat.
Dikonfirmasi melalui via WhatsApp, Nursari membenarkan teror yang dialamatkan ke dirinya, Senin (7/5/2018) dini hari tadi, oleh orang tak dikenal (OTK).
Pesan singkat berisi ancaman pada sepucuk surat disertai ayam potong dialamatkan ke rumah pribadi Nursari di Jalan Sarappo Nomor 136a, Kecamatan Wajo, Wajo, Sulsel.
"Iya benar, itukan tadi subuh jam 3 kejadiannya. Aksinya terekam CCTV. Mereka kirim ayam potong botto di rumah dengan sepucuk surat. Surat itu disebutkan "Awas Ketua Panwas"," katanya kepada SINDOnews, Senin (7/5/2018).
Meski demikian, Nursari mengaku santai menghadapi teror tersebut. Baginya itu merupakan konsekuensi sebagai pihak penyelenggara pemilu.
"Kalau kami tetap santai saja, karena itu konsekuensi. Dan Insya Allah tidak mempengaruhi kinerja. Saya sudah koordinasikan dengan pihak kepolisian, tapi tidak melapor secara resmi," ujar Nursari.
Sekadar diketahui, belum ada putusan yang dikeluarkan Panwaslu terkait sengketa Pilwalkot Makassar. Siang tadi, KPU Makassar telah menghadirkan saksi ahlinya. Nursari pun sempat menemui massa pendukung Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi (Appi-Cicu) yang menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Panwaslu Makassar.
(sms)