Ratusan Peserta Ikuti Seleksi Tamtama TNI AU di Lanud Adisutjipto
A
A
A
SLEMAN - Minat pemuda untuk berkarir sebagai prajurit TNI AU cukup tinggi. Terbukti setiap ada penerimaan prajurit, baik tamtama, bintara dan perwira selalu dibanjiri pendaftar.
Hal itu, juga terjadi saat penerimaan calon siswa (Casis) tamtama di Lanud Adisutjipto Yogyakarta tahun 2018. Data Lanud setempat jumlah pendaftar mencapai 293 orang. Mereka adalan lulusan SMA dan SMK yang berasal dari DIY dan Jawa Tengah.
Padahal kuota casis tamtama melalui Lanud Adisutjipto Yogyakarta tidak lebih dari 60 orang. Sehingga untuk memenuhi kuota tersebut harus melalui seleksi ketat. Apalagi menjadi prajurit, bukan hanya dituntut memiliki jasmani dan rohani yang kuat, namun juga kecerdasan.
Karena itu, sebelum menentukan peserta untuk mengikuti seleksi tingkat pusat terlebih dahulu harus mengikuti berbagai tahap seleksi, mulai jasmani, psikologi, kesehatan, penelitian personel dan adminsitrasi.
Kepala penerangan dan perpustakaan (Kapentak) Lanud Adisutjipto Mayor Sus Ambar Rejiyanti mengatakan untuk diterima menjadi prajurit TNI AU, para pendaftar harus mengikuti berbagai tahapan tes seleksi, meliputi pemeriksaan administrasi, kesehatan I dan II, jasmani, penelitian personel tertulis, wawancara, psikologi dan screening POM.
"Hasil dari berbagai tahap seleksi tersebut, untuk menentukan berapa jumlah pendaftar yang berhak untuk mengikuti sidang penentuan akhir tingkat daerah (Pantukhirda)," terang Ambar di sela-sela penentuan akhir daerah (pantukhirda) di lanud Adisutjipto, Rabu (2/5/2018).
Ambar menjelaskan sidang pantukhirda ini guna menjaring calon prajurit TNI AU yang sehat jasmani dan rohani. Untuk itu dalam sidang pantukhirda, bukan hanya melakukan pemeriksaan dan penilaian atas seluruh hasil tes para casis selama mengikuti ujian penyaringan, namun juga mengecek fisik mereka. Sehingga seleksi ini cukup ketat.
"Dari 293 pendaftar di Lanud Adisutjipto setelah melalui berbagai tahap terpilih 112 pendaftar yang mengikuti Pantukhirda untuk menentukan berapa yang dinyatakan lolos seleksi tingkat pusat di Lanud Adisumarmo, Solo," paparya.
Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Tedy Rizalihadi menegaskan mereka yang lolos pantukhirda harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, untuk seleksi selanjutnya. Apalagi TNI AU hanya akan menerima prajurit dengan kualifikasi terbaik.
Termasuk tidak mempercayai oknum dan siapapun yang mengaku dapat menjamin diterima menjadi prajurit TNI AU serta bertindak tidak jujur, baik itu dari seleksi administrasi sampai tahap akhir.
"Hal ini perlu saya sampaikan, karena sekali lagi TNI AU hanya membutuhkan personel yang telah digariskan dan kami tidak akan mau mengambil resiko yang terjadi karena kekurangmampuan prajurit," pungkasnya alumni AAU 1991 itu.
Hal itu, juga terjadi saat penerimaan calon siswa (Casis) tamtama di Lanud Adisutjipto Yogyakarta tahun 2018. Data Lanud setempat jumlah pendaftar mencapai 293 orang. Mereka adalan lulusan SMA dan SMK yang berasal dari DIY dan Jawa Tengah.
Padahal kuota casis tamtama melalui Lanud Adisutjipto Yogyakarta tidak lebih dari 60 orang. Sehingga untuk memenuhi kuota tersebut harus melalui seleksi ketat. Apalagi menjadi prajurit, bukan hanya dituntut memiliki jasmani dan rohani yang kuat, namun juga kecerdasan.
Karena itu, sebelum menentukan peserta untuk mengikuti seleksi tingkat pusat terlebih dahulu harus mengikuti berbagai tahap seleksi, mulai jasmani, psikologi, kesehatan, penelitian personel dan adminsitrasi.
Kepala penerangan dan perpustakaan (Kapentak) Lanud Adisutjipto Mayor Sus Ambar Rejiyanti mengatakan untuk diterima menjadi prajurit TNI AU, para pendaftar harus mengikuti berbagai tahapan tes seleksi, meliputi pemeriksaan administrasi, kesehatan I dan II, jasmani, penelitian personel tertulis, wawancara, psikologi dan screening POM.
"Hasil dari berbagai tahap seleksi tersebut, untuk menentukan berapa jumlah pendaftar yang berhak untuk mengikuti sidang penentuan akhir tingkat daerah (Pantukhirda)," terang Ambar di sela-sela penentuan akhir daerah (pantukhirda) di lanud Adisutjipto, Rabu (2/5/2018).
Ambar menjelaskan sidang pantukhirda ini guna menjaring calon prajurit TNI AU yang sehat jasmani dan rohani. Untuk itu dalam sidang pantukhirda, bukan hanya melakukan pemeriksaan dan penilaian atas seluruh hasil tes para casis selama mengikuti ujian penyaringan, namun juga mengecek fisik mereka. Sehingga seleksi ini cukup ketat.
"Dari 293 pendaftar di Lanud Adisutjipto setelah melalui berbagai tahap terpilih 112 pendaftar yang mengikuti Pantukhirda untuk menentukan berapa yang dinyatakan lolos seleksi tingkat pusat di Lanud Adisumarmo, Solo," paparya.
Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Tedy Rizalihadi menegaskan mereka yang lolos pantukhirda harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, untuk seleksi selanjutnya. Apalagi TNI AU hanya akan menerima prajurit dengan kualifikasi terbaik.
Termasuk tidak mempercayai oknum dan siapapun yang mengaku dapat menjamin diterima menjadi prajurit TNI AU serta bertindak tidak jujur, baik itu dari seleksi administrasi sampai tahap akhir.
"Hal ini perlu saya sampaikan, karena sekali lagi TNI AU hanya membutuhkan personel yang telah digariskan dan kami tidak akan mau mengambil resiko yang terjadi karena kekurangmampuan prajurit," pungkasnya alumni AAU 1991 itu.
(nag)