Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat, Gresik Bangun Kampung Cokelat
A
A
A
GRESIK - Tidak lama lagi Kabupaten gresik akan memiliki kawasan agrowisata tanaman Kopi dan Kakao, berlokasi di Dusun Petiyen, Desa Petiyen Tunggal, Kecamatan Dukun. Pembangunan kampung cokelat ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Petiyen Tunggal.
Hal ini terungkap dalam kunjungan Bupati Gresik H. Sambari Halim Rudianto bersama Komisaris PT. PJB (Pembangkitan Jawa Bali), Defy Indiyanto Budiarto untuk melihat perkembangan pembangunan kawasan agrowisata Kopi dan Kakao yang telah dirintis bersama masyarakat sejak setahun yang lalu.
Menurut Supervisor CSR PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik, M. Shaleh, kunjungan lapangan ini bertepatan dengan satu tahun penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara Pemkab Gresik dengan PT. PJB untuk membangun kawasan agrowisata tanaman perkebunan Kopi dan Kakao di Desa Petiyen Tunggal, Kecamatan Dukun.
Dalam kunjungan lapangan ini, Bupati Gresik, Sambari Halim Rudianto dan Komisaris PT. PJB, Defy Indiyanto Budiarto melihat secara langsung perkembangan dan tahapan pembangunan agrowisata Kopi dan Kakao sekaligus berdialog secara langsung dengan pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Dukun dan masyarakat Desa Petiyen.
"Saya terus mendorong percepatan pembangunan kawasan agrowisata ini agar segera dapat dikelola secara mandiri oleh masyarakat. Berbagai kendala teknis yang terjadi, segera dilaporkan agar dinas Pertanian dan aparat Pemda dapat segera menyelesaikan," ujar Bupati Gresik, H. Sambari Halim Rudianto kepada pengurus Gapoktan, Sabtu (28/4/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Komisaris PT. PJB, Defy Indiyanto Budiarto menyatakan komitmen dan dukungannya dalam merelasisasikan kawasan Agrowisata di Gresik ini.
"Bagi kami ini unik dan menarik, di kawasan dataran rendah, Gresik akan memiliki agrowisata Kopi dan Kakao. Selain pendanaan, PJB akan mendukung fasilitasi sarana prasarana dan konsultan untuk mewujudkan kawasan agrowisata Kopi dan Kakao di desa Petiyin ini," Ujar Defy Indiyanto.
Agrowisata Kopi dan Kakao Desa Petiyin, Kecamatan Dukun adalah kawasan agrowisata tematik berbasis edukasi dengan fokus pengembangan dan pengelolaan tanaman perkebunan Kopi dan Kakao. Agrowisata ini berada dalam tanggung jawab Dinas Pertanian Kabupaten Gresik dan akan dikelola secara mandiri oleh 13 kelompok petani yang tergabung dalam Gapoktan Kecamatan Dukun.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Agus Djoko Waluyo, Agrowisata Kopi dan Kakao Petiyen ini berdiri diatas lahan seluas 1,3 Hektare dan akan dijadikan sebagai pusat pembelajaran pengelolaan tanaman variestas Kopi dan Kakao khususnya disektor hilir.
"minum kopi sudah menjadi budaya masyarakat Gresik, ada lebih dari 3000 warung kopi yang tersebar diseluruh wilayah Gresik. Di Agrowisata Petiyin ini, pengunjung selain menikmati berbagai sajian hasil olahan Kopi dan Kakao juga dapat mempelajari aneka ragam variestas Kopi dan Kakao yang di Indonesia. Pengunjung juga bisa melihat dan belajar proses pengelolaan secara langsung Kopi dan Kakao menjadi aneka minuman dan makanan yang lezat," beber Agus.
Pembangunan Kawasan Agrowisata Kopi dan Kakao Desa Petiyen dijadwalkan selesai pada akhir tahun ini dan akan dibuka secara umum pada awal tahun 2019.
Agrowisata Kopi dan Kakao Petiyen juga dilengkapi sarana edukasi dan permainan anak-anak, Cafe keluarga, Panggung seni dan kreatifitas, lahan perkemahan, pusat pameran Kopi dan Kakau, rumah produksi pengelolaan biji Kopi dan Kakao, fasilitas Musala dan MCK serta spot untuk selfie.
Saat ini sudah ditanam 1000 bibit Kopi dan 1000 bibit Kakao bantuan PT. PJB, pembangunan Gazebo, Mini Cafe, pembangunan lahan parkir, MCK, dan Papan Nama.
"Saat ini kami sedang berkomunikasi dengan warga dalam pembebasan lahan untuk perluasan akses jalan masuk ke kawasan. Kami targetkan seluruh roadmap akan selesai pada akhir tahun ini," pungkasnya.
Hal ini terungkap dalam kunjungan Bupati Gresik H. Sambari Halim Rudianto bersama Komisaris PT. PJB (Pembangkitan Jawa Bali), Defy Indiyanto Budiarto untuk melihat perkembangan pembangunan kawasan agrowisata Kopi dan Kakao yang telah dirintis bersama masyarakat sejak setahun yang lalu.
Menurut Supervisor CSR PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik, M. Shaleh, kunjungan lapangan ini bertepatan dengan satu tahun penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara Pemkab Gresik dengan PT. PJB untuk membangun kawasan agrowisata tanaman perkebunan Kopi dan Kakao di Desa Petiyen Tunggal, Kecamatan Dukun.
Dalam kunjungan lapangan ini, Bupati Gresik, Sambari Halim Rudianto dan Komisaris PT. PJB, Defy Indiyanto Budiarto melihat secara langsung perkembangan dan tahapan pembangunan agrowisata Kopi dan Kakao sekaligus berdialog secara langsung dengan pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Dukun dan masyarakat Desa Petiyen.
"Saya terus mendorong percepatan pembangunan kawasan agrowisata ini agar segera dapat dikelola secara mandiri oleh masyarakat. Berbagai kendala teknis yang terjadi, segera dilaporkan agar dinas Pertanian dan aparat Pemda dapat segera menyelesaikan," ujar Bupati Gresik, H. Sambari Halim Rudianto kepada pengurus Gapoktan, Sabtu (28/4/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Komisaris PT. PJB, Defy Indiyanto Budiarto menyatakan komitmen dan dukungannya dalam merelasisasikan kawasan Agrowisata di Gresik ini.
"Bagi kami ini unik dan menarik, di kawasan dataran rendah, Gresik akan memiliki agrowisata Kopi dan Kakao. Selain pendanaan, PJB akan mendukung fasilitasi sarana prasarana dan konsultan untuk mewujudkan kawasan agrowisata Kopi dan Kakao di desa Petiyin ini," Ujar Defy Indiyanto.
Agrowisata Kopi dan Kakao Desa Petiyin, Kecamatan Dukun adalah kawasan agrowisata tematik berbasis edukasi dengan fokus pengembangan dan pengelolaan tanaman perkebunan Kopi dan Kakao. Agrowisata ini berada dalam tanggung jawab Dinas Pertanian Kabupaten Gresik dan akan dikelola secara mandiri oleh 13 kelompok petani yang tergabung dalam Gapoktan Kecamatan Dukun.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Agus Djoko Waluyo, Agrowisata Kopi dan Kakao Petiyen ini berdiri diatas lahan seluas 1,3 Hektare dan akan dijadikan sebagai pusat pembelajaran pengelolaan tanaman variestas Kopi dan Kakao khususnya disektor hilir.
"minum kopi sudah menjadi budaya masyarakat Gresik, ada lebih dari 3000 warung kopi yang tersebar diseluruh wilayah Gresik. Di Agrowisata Petiyin ini, pengunjung selain menikmati berbagai sajian hasil olahan Kopi dan Kakao juga dapat mempelajari aneka ragam variestas Kopi dan Kakao yang di Indonesia. Pengunjung juga bisa melihat dan belajar proses pengelolaan secara langsung Kopi dan Kakao menjadi aneka minuman dan makanan yang lezat," beber Agus.
Pembangunan Kawasan Agrowisata Kopi dan Kakao Desa Petiyen dijadwalkan selesai pada akhir tahun ini dan akan dibuka secara umum pada awal tahun 2019.
Agrowisata Kopi dan Kakao Petiyen juga dilengkapi sarana edukasi dan permainan anak-anak, Cafe keluarga, Panggung seni dan kreatifitas, lahan perkemahan, pusat pameran Kopi dan Kakau, rumah produksi pengelolaan biji Kopi dan Kakao, fasilitas Musala dan MCK serta spot untuk selfie.
Saat ini sudah ditanam 1000 bibit Kopi dan 1000 bibit Kakao bantuan PT. PJB, pembangunan Gazebo, Mini Cafe, pembangunan lahan parkir, MCK, dan Papan Nama.
"Saat ini kami sedang berkomunikasi dengan warga dalam pembebasan lahan untuk perluasan akses jalan masuk ke kawasan. Kami targetkan seluruh roadmap akan selesai pada akhir tahun ini," pungkasnya.
(nag)