Pilgub Sumut, DPP Demokrat Masih Bebaskan Kader untuk Memilih
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, belum memutuskan dukungan kepada pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut). Sehingga, ribuan kader di wilayah itu dibebaskan untuk memilih.Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat, Hinca IP Panjaitan XIII mengatakan, dua minggu yang lalu, majelis tinggi Partai Demokrat sudah mengadakan rapat membahas tentang dukungan terhadap calon gubernur/wakil gubernur di Sumut. Namun, belum ada keputusan.
”Hasil rapat itu belum menetapkan dukungannya, sehingga harus menunggu lagi,” ujarnya kepada wartawan ketika berkunjung ke Sekretariat DPC Parta Demokrat Kota Padangsidimpuan, Kamis (26/4/2018).
Menurutnya, alasan majelis tinggi Partai Demokrat belum mengeluarkan keputusan karena masih melihat perkembangan situasi politik nasional. Mengingat, Sumut merupakan suara terbanyak di luar Pulau jawa.
”Dalam mengambil keputusan, tentunya partai akan berhati-hati, mengingat Sumut suara terbanyak di luar Pulau Jawa,” tuturnya.
Dijelaskannya, terkait adanya sikap dari mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) JR Saragih yang menyatakan dukungan terhadap salah satu calon gubernur/wakil gubernur, Hinca menegaskan bahwa itu bersifat pribadi bukan partai.”Itu hanya bersifat pribadi dari seorang JR Saragih,”tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pada Pilgub Sumut ini, seharusnya Partai Demokrat mengusung kadernya sendiri, namun, karena KPU Sumut menentapkan tidak memenuhi syarat, maka Partai Demokrat menerimanya dengan kesedihan.
“Untuk sementara para kader harus menahan diri menunggu keputusan DPP Demokrat dan JR Saragih sudah diganti,” tandasnya.
”Hasil rapat itu belum menetapkan dukungannya, sehingga harus menunggu lagi,” ujarnya kepada wartawan ketika berkunjung ke Sekretariat DPC Parta Demokrat Kota Padangsidimpuan, Kamis (26/4/2018).
Menurutnya, alasan majelis tinggi Partai Demokrat belum mengeluarkan keputusan karena masih melihat perkembangan situasi politik nasional. Mengingat, Sumut merupakan suara terbanyak di luar Pulau jawa.
”Dalam mengambil keputusan, tentunya partai akan berhati-hati, mengingat Sumut suara terbanyak di luar Pulau Jawa,” tuturnya.
Dijelaskannya, terkait adanya sikap dari mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) JR Saragih yang menyatakan dukungan terhadap salah satu calon gubernur/wakil gubernur, Hinca menegaskan bahwa itu bersifat pribadi bukan partai.”Itu hanya bersifat pribadi dari seorang JR Saragih,”tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pada Pilgub Sumut ini, seharusnya Partai Demokrat mengusung kadernya sendiri, namun, karena KPU Sumut menentapkan tidak memenuhi syarat, maka Partai Demokrat menerimanya dengan kesedihan.
“Untuk sementara para kader harus menahan diri menunggu keputusan DPP Demokrat dan JR Saragih sudah diganti,” tandasnya.
(sms)