Jaga Kebakaran Hutan, 2 Desa Ini Diberi Rp100 Juta

Kamis, 26 April 2018 - 14:21 WIB
Jaga Kebakaran Hutan,...
Jaga Kebakaran Hutan, 2 Desa Ini Diberi Rp100 Juta
A A A
PEKANBARU - Dua desa di Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau mendapatkan hadiah karena berhasil menjaga wilayahnya dari kebakaran. Dua desa itu adalah Desa Tanjung Padang dan Desa Putri Tasik Putri Puyu.

Kedua desa ini mendapatkan hadiah masing-masing Rp100 juta karena mampu menjaga kebakaran hutan dan lahan tahun 2016 dan 2017. Warga desa pun berkomitmen untuk menjaga kebakaran di tahun ini.

Kepala Desa Tanjung Padang, Abu Sufian mengatakan, sejak desa mereka tergabung dalam Program Desa Bebas Api (PDBA) atau Fire Free Village Program (FFVP) yang diinisiasi oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) masyarakat menjadi lebih sadar untuk menjaga lahan dan tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar.

Sebab, setiap harinya perangkat desa, koordinator Desa Bebas Api di Desa (Crew Leader), TNI, dan Polri melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk terus menjaga lahan dari api.

Tahun 2014, Abu menyebutkan jumlah lahan yang terbakar sekitar 2.000 hektare dan tahun 2015 sekitar 500 hektar.Namun, tahun 2016 dan 2017 desa yang terdiri dari 302 Kepala Keluarga (KK) ini sama sekali tidak terbakar.

"Kami berhasil mendapatkan reward Rp100 juta dalam bentuk pembangunan infrastruktur, karena sukses menjaga desa kami tidak terbakar. Rencananya kami akan buat dwiker atau jembatan," terang Abu.

Abu mengapresiasi RAPP yang terus berkomitmen menjaga lingkungan supaya tidak terjadi Karhutla melalui program Desa Bebas Api ini. Program tersebut menurutnya tidak hanya sekedar mencegah lahan tidak terbakar, namun juga sangat bermanfaat dalam mengedukasi masyarakat.

"Sekarang kesadaran masyarakat desa kami cukup tinggi. Bahkan mereka saling mengingatkan agar tidak membakar lahan," jelasnya.

Manajer Program Desa Bebas Api, Sailal Arimi mengatakan, program ini diikuti 18 desa dan nantinya beberapa desa yang telah berhasil menjaga lahannya tidak terbakar akan menjadi "Masyarakat Tangguh Api" yang sudah mandiri dalam menjaga lahan.

"Kami menyadarkan masyarakat agar tidak membakar lahan, menyediakan alternatif pertanian dengan membantu membuka lahan menggunakan peralatan pertanian, sosialisasi kepada masyarakat dan pemantauan udara. Kami juga memberikan reward dalam bentuk infrastruktur bagi desa yang sukses mencegah karhutla sebesar Rp100 juta," paparnya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Willem Rampangilei juga turut mengapresiasi program ini. Dikatakannya, pencegahan bukan hanya tanggung jawab satu pihak saja, tetapi semua elemen masyarakat.

"Program desa bebas api ini dapat berkontribusi dalam menekan angka karhutla. Semoga program ini secara lokal dapat diperluas dan diadopsi di daerah-daerah di Indonesia dalam upaya pencegahan kebakaran," imbuhnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1632 seconds (0.1#10.140)