Punya 3 Potensi Unggulan, Ridwan Kamil Bakal Jadikan Sukawera Jadi Desa Percontohan

Rabu, 25 April 2018 - 15:42 WIB
Punya 3 Potensi Unggulan,...
Punya 3 Potensi Unggulan, Ridwan Kamil Bakal Jadikan Sukawera Jadi Desa Percontohan
A A A
INDRAMAYU - Desa Sukawera, Kecamatan Kertasmaya memiliki tiga potensi unggulan, yakni peternakan lele, budidaya jamur, dan industri bordir yang dikerjakan oleh ibu-ibu secara industri rumahan. Kandidat gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sangat kagum pada desa tersebut karena potensi di desa itu membuat warganya mandiri.

Ketua Asosiasi Petani Lele Pantura Hamani mengatakan, di desanya, Sukawera ada 63 petani lele. Mereka membudidayakan lele mulai dari pembenihan dan pembesaran di halaman rumah atau di belakang rumah. Mereka beternak dengan menggunakan bioflok. Keuntungan dari satu bioflok, Rp1 juta.

"Saya memiliki 11 biofolk, dan keuntungannya lumayan," kata dia usai mendampingi Ridwan Kamil melihat budidaya lele di samping rumahnya.

Menurut dia, lele tersebut dilempar ke wilayah Indramayu, Bekasi dan Jakarta. Persoalannya sekarang adalah terbentur pada modal untuk mengembangkan lele. "Permintaan banyak, sementara produksinya masih sedikit," kata Hamani.

Sementara itu Nasroni Effendy, tokoh masyarakat desa setempat meminta agar Kang Emil memperhatikan potensi yang ada di desanya.

Mulai dari peternakan ikan lele, industri bordir yang dimulai tahun 1963 hingga sekarang, tenar dan meraih Upakarta dari Presiden pada 1990. Hingga budidaya jamur merang atau jamur kapas, yang sampai sekarang mencapai 90 kobong.

"Mohon semua yang sudah dilakukan di desa kami diperhatikan supaya lancar," kata Nasroni.

Ridwan Kamil menyatakan, konsep satu desa satu produk itu sangat rasional, urgent, dan efektif untuk melawan kemiskina. Contoh d Desa Sukawera ini berhasil membudidyakan jamur merang dan lele. Dari lele saja, satu kolam bsa mendapat keuntungan sampai Rp1 juta.

"Tadi saya lihat di satu rumah ada sepuluh kolam berarti 10 juta, ada satu kobong jamur penghasilan lima juta perbulan. Ini kan melebihi UMR ya untuk satu Kepala Keluarga," kata Kang Emil.

Menurut dia, produksi ikan lele hingga kini belum terserap karena demand-nya sangat besar, sehingga kalau dibina dengan profesional marketing yang modern dan disebarkan ke desa miskin yang tidak punya gagasan seperti di sini.

"Saya meyakini kesejahteraan masyarakat jabar dalam lima tahun meningkat pesat dan merata karena gubernurnua turun langsung menciptakan konsep satu produk satu desa. Dengan apapun produknya," ucap Wali Kota Bandung Terbaik 2018 versi Majalah Fortune ini.

Masalah marketing, kata Kang Emil bungkus yg buat mahal. Packaging is everything. Jadi jamur dibungkus keren jualnya ke supermarket, harganya bisa berlipat-lipat.

"Sekarang kan masih asal packagingnya dan ke tempat pengepul atau distributor awal. Nanti kita bikin packaging center kayak ubi cilembu dan bisa diekspor. Jamur ini konsumennya mendunia," kata Kang Emil.

Menurut dia tidak banyak desa yang mandiri, masih lebih banyak yang tidak berdaya. "Itulah pentingnya kepemipinan baru di lima tahun ke depan membuat sistem yang bsa diduplikasi di desa-desa yang lain," tandas Kang Emil.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2018 seconds (0.1#10.140)