Jadi Lulusan Terbaik Pesantren Musthafawiyah, Ijeck Berikan Rafi Beasiswa

Jum'at, 20 April 2018 - 11:06 WIB
Jadi Lulusan Terbaik...
Jadi Lulusan Terbaik Pesantren Musthafawiyah, Ijeck Berikan Rafi Beasiswa
A A A
MADAILING NATAL - Rafi Maswadi lulusan terbaik Pesantren Musthafawiyah 2018 mendapatkan beasiswa dari Ketua Yayasan Haji Anif, H Musa Rajekshah. Santri asal Bogor ini dipersilakan untuk melanjutkan studi ke mana pun yang diinginkan.

Suasana haru menyeruak saat beberapa lulusan terbaik Pesantren Musthafawiyah jatuh dalam ibunda dan ayah masing-masing. Dengan sorban dan selempang khusus, mereka mengucap syukur dan berterima kasih atas perjuangan ayah dan bunda dalam menyekolahkan mereka di pesantren.

Ketua Yayasan Haji Anif, H Musa Rajekshah, yang hadir dalam prosesi kelulusan dan penyerahan ijazah santri itu tak mampu menyembunyikan kegembiraannya atas capaian para santri. Dia pun turut antre memberikan selamat pada para santri.
Mengetahui Ijeck ada di barisan tamu, Rafi langsung memeluk Ijeck sekuatnya. “Terimakasih atas kesempatan beasiswanya Bang,” ujar Rafi, Kamis (19/4/2018).

Rupanya, Rafi sudah tahu bahwa posisinya sebagai santri terbaik mendapatkan hadiah khusus dari Yayasan Haji Anif yang dipimpin Ijeck. Setiap tahun, santri Pesantren Musthafawiyah terbaik memang diberikan apresiasi khusus seperti beasiswa oleh Ijeck.

Rafi berhak atas beasiswa penuh untuk melanjutkan studi ke mana saja yang dia inginkan. “InsyaAllah saya akan diskusi dulu dengan orang tua untuk tempat melanjutkan studi,” kata Rafi.

Musa Rajekshah, yang juga Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, mengungkapkan Musthafawiyah bukanlah sesuatu yang baru bagi dirinya. Karena sejak dulu, keluarga besarnya telah memiliki kedekatan dengan keluarga pesantren tersebut. "Pesantren Musthafawiyah ini bagi saya adalah keluarga, karena keluarga besar saya dengan Musthafawiyah sudah kenal sejak lama," ujar Ijeck.

Melihat raut wajah yang bahagia dari para santri/santriwati yang mengikuti wisuda kali ini, Ijeck pun mengungkapkan rasa senang bercampur haru. Selain itu, Ijeck juga percaya jika lulusan dari Musthafawiyah merupakan generasi yang siap untuk terjun ke masyarakat.

Meskipun lulusan dari pesantren, para generasi tetap bisa bersaing dengan lulusan-lulusan dari mana pun. Terbukti dengan terpukaunya Ijeck melihat pidato yang dibawakan oleh tiga santri, dengan bahasa yang berbeda-beda, seperti Inggris, Arab, dan Indonesia.

"Tadi saya berpikir pada saat akan pidato, dengan rasa percaya diri saya bisa pidato, tapi setelah tadi saya lihat santri/santriwati yang lebih dahulu berpidato dengan bahasa yang berbeda-beda, saya langsung berpikir bisa atau tidak saya berpidato seperti itu. Ini bukti kalau lulusan pesantren itu dapat bersaing dengan lulusan manapun. Saya juga mendorong alumni pesantren mau jadi pengusaha," katanya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5987 seconds (0.1#10.140)