Kapal yang Kecelakaan, Angkut Ratusan TKI Pulang ke Indonesia
A
A
A
BINTAN - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang Budi Cahyadi menyampaikan bahwa korban 106 orang kapal terbalik merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia yang hendak pulang ke Indonesia. Jumlah korban itu terdiri dari 102 penumpang dan empat orang anak buah kapal (ABK).
Saat ini para korban sedang dievakuasi ke KN Baladewa Polair Polda Kepri menuju Pelabuhan Batuampar, Batam. 102 penumpang dan 4 anak buah kapal.
"Korban kapal terbalik adalah TKI yang hendak pulang ke Indonesia dari Malaysia. Informasi terakhir sedang dievakuasi menuju Batuampar, Batam," kata Budi saat ditemui di kantornya, Tanjungpinang, Kamis (19/4/2018).
Dia menyampaikan sejauh ini belum diketahui apa penyebab kapal kayu yang belum diketahui identitasnya terbalik di sekitar perairan internasional. Terpenting saat ini tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi para korban. "Untuk kronoligis belum tahu kenapa. Terpenting seluruh korban sudah berhasil diselamatkan," kata dia.
Lanjut, kata Budi, unsur KN Purworejo akan disiagakan di sekitar lokasi sebelum dipastikan seluruh korban dalam kondisi selamat. "Kapal kita akan standby di lokasi sebelum semua korban ditemukan," kata dia.
Sebelumnya, Kapal pengangkut 105 orang dari Bandar Penawar Johor, Malaysia menuju Indonesia, dikabarkan kecelakaan di perairan internasional sekitar perairan Pulau Horsburgh, Malaysia, Kamis (19/4/2018) pukul 02.53 waktu setempat. Hingga kini petugas dari tiga negara Malaysia, Singapura, dan Indonesia dikerahkan untuk melakukan operasi SAR.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang Budi Cahyadi membenarkan adanya kecelakan kapal pengangkut 105 orang dari Johor tujuan Bintan atau Batam, Kepulauan Riau. Dia menyampaikan tim SAR dari pihak Indonesia telah menerjunkan petugas untuk membantu melakukan pencarian. Budi menuturkan, Kantor Pencarian dan Pertolongan menurunkan KN SAR Purworejo menunu lokasi kejadian.
"Kita dapat informasi telah terjadi kecelakaan kapal pengangkut 105 orang. Tapi, kita belum tahu jenis kapal apa, apakah kapal penumpang atau kapal barang," kata Budi di Tanjungpinang.
Dia menyampaikan, selain Basarnas dari pihak Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Tanjungpinang, Badan Keamanan Laut (Bakamla) Batam, Polair Polda Kepri, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Tanjungubang menerjunkan unsur-unsur SAR ke lokasi.
"Lantamal IV mengerahkn dua unit KRI, Polair Polda Kepri menggerakan KN Baladewa dan KPLP menggerakan KN Sarotama P112 dan KN Kalimashada P115, " kata Budi.
Sementara dari unsur Singapura dua unit kapal Coastguard, satu unit Kapal Police Marine, satu unit Kapal Navy, satu unit Bakamla, sementara unsur Malaysia KM Tegas beranggotakan 30 orang dan Boat Kilat 21. Budi menyampaikan akan mengabari apabila ada perkembangan selanjutnya.
"Informasi yang kami dapatkan dari Coastguard Singapura sedang pelaksanaan evakuasi korban di atas air ke kapal Singapura," kata Budi.
Saat ini para korban sedang dievakuasi ke KN Baladewa Polair Polda Kepri menuju Pelabuhan Batuampar, Batam. 102 penumpang dan 4 anak buah kapal.
"Korban kapal terbalik adalah TKI yang hendak pulang ke Indonesia dari Malaysia. Informasi terakhir sedang dievakuasi menuju Batuampar, Batam," kata Budi saat ditemui di kantornya, Tanjungpinang, Kamis (19/4/2018).
Dia menyampaikan sejauh ini belum diketahui apa penyebab kapal kayu yang belum diketahui identitasnya terbalik di sekitar perairan internasional. Terpenting saat ini tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi para korban. "Untuk kronoligis belum tahu kenapa. Terpenting seluruh korban sudah berhasil diselamatkan," kata dia.
Lanjut, kata Budi, unsur KN Purworejo akan disiagakan di sekitar lokasi sebelum dipastikan seluruh korban dalam kondisi selamat. "Kapal kita akan standby di lokasi sebelum semua korban ditemukan," kata dia.
Sebelumnya, Kapal pengangkut 105 orang dari Bandar Penawar Johor, Malaysia menuju Indonesia, dikabarkan kecelakaan di perairan internasional sekitar perairan Pulau Horsburgh, Malaysia, Kamis (19/4/2018) pukul 02.53 waktu setempat. Hingga kini petugas dari tiga negara Malaysia, Singapura, dan Indonesia dikerahkan untuk melakukan operasi SAR.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang Budi Cahyadi membenarkan adanya kecelakan kapal pengangkut 105 orang dari Johor tujuan Bintan atau Batam, Kepulauan Riau. Dia menyampaikan tim SAR dari pihak Indonesia telah menerjunkan petugas untuk membantu melakukan pencarian. Budi menuturkan, Kantor Pencarian dan Pertolongan menurunkan KN SAR Purworejo menunu lokasi kejadian.
"Kita dapat informasi telah terjadi kecelakaan kapal pengangkut 105 orang. Tapi, kita belum tahu jenis kapal apa, apakah kapal penumpang atau kapal barang," kata Budi di Tanjungpinang.
Dia menyampaikan, selain Basarnas dari pihak Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Tanjungpinang, Badan Keamanan Laut (Bakamla) Batam, Polair Polda Kepri, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Tanjungubang menerjunkan unsur-unsur SAR ke lokasi.
"Lantamal IV mengerahkn dua unit KRI, Polair Polda Kepri menggerakan KN Baladewa dan KPLP menggerakan KN Sarotama P112 dan KN Kalimashada P115, " kata Budi.
Sementara dari unsur Singapura dua unit kapal Coastguard, satu unit Kapal Police Marine, satu unit Kapal Navy, satu unit Bakamla, sementara unsur Malaysia KM Tegas beranggotakan 30 orang dan Boat Kilat 21. Budi menyampaikan akan mengabari apabila ada perkembangan selanjutnya.
"Informasi yang kami dapatkan dari Coastguard Singapura sedang pelaksanaan evakuasi korban di atas air ke kapal Singapura," kata Budi.
(wib)